Kebajikan, Kesalehan, Kasih

Doa (1)

Legend of the White Snake (Bai She Zhuan) atau Legenda Ular Putih masuk ke dalam
empat cerita rakyat teragung dari negeri Tiongkok (muncul sejak dinasti Tang tahun 618-907
dan ditulis zaman Kaisar Qianlong tahun 1733-1735 pada dinasti Qing) dan menjadi tersebar di
seluruh Tiongkok sesudah ditinjau oleh Kaisar. Berbeda dengan Journey to the West (Xi
You Ji) atau Kera Sakti yang masuk ke dalam empat novel klasik teragung dari negeri Tiongkok.

Dalam edisi sebelumnya kita telah mempelajari bahwa manusia tidak akan pernah dapat
membalas budi baik Tuhan. Manusia perlu belajar mengingat kebajikan, kesalehan dari
teladan Tuhan sendiri, dan belajar mengasihi Tuhan dan sesama seperti Tuhan Yesus.

Hidup Bai Suzhen: Budi, Pengorbanan, Doa, Penderitaan
Doa

Kasih: Berdoa Memohon Belas Kasihan Sorga untuk Membangkitkan Orang Mati
Pada suatu kesempatan lainnya, Tabib Xu Xian ketika melihat wujud asli si Ular Putih yang
besar dan mengerikan, menjadi ketakutan dan meninggal dunia. Kali ini, Bai Suzhen
berusaha mati-matian pergi ke langit, masuk bertemu para dewa dan kaisar langit untuk
membangkitkan Xu Xian dari antara orang mati. Akhirnya meskipun ditentang kaisar langit,
oleh kemurahan dan belas kasihan Dewi Kwan Im akhirnya Xu Xian dapat dihidupkan
kembali dengan obat-obatan dari langit.

Hidup Orang Kristen: Budi, Pengorbanan, Doa, Penderitaan
Doa

Kasih: Berdoa Memohon Belas Kasihan Sorga untuk Membangkitkan Orang Mati
Di dalam hidup orang Kristen, kita dapat meneladani para pahlawan iman, salah satunya
adalah Elisa, seorang nabi yang memiliki dua kali lipat kuasa Elia. Elisa berterima kasih
kepada perempuan Sunem, seorang perempuan yang kaya, yang menyediakan rumahnya
untuk ditinggali oleh Elisa setiap kali Elisa ada pelayanan di daerah perempuan Sunem
tersebut. Perempuan Sunem itu berusaha mengontrol perasaan dan hatinya bahwa dia sudah
merasa cukup karena dia memiliki cukup harta dan sanak saudaranya ada di sekitarnya.
Perempuan Sunem itu mengatakan bahwa dia tidak kurang suatu apa pun. Akhirnya Elisa
berdoa memohon kuasa Tuhan agar perempuan Sunem tersebut dapat mengandung meskipun
perempuan Sunem itu tidak mau dikecewakan perasaannya, seolah ada trauma di dalam
hatinya atau dia tidak lagi mau berharap atau takut berharap. Daripada salah, lebih baik tidak
usah memiliki anak.

Elisa walaupun memiliki kuasa sangat besar tetaplah seorang manusia yang perlu memohon
pertolongan Tuhan. Sering kali, pergumulan itu sulit dan kita tidak mengetahuinya. Seolah
Tuhan itu menentang dan menutup pintu doa kita. Tetapi ternyata Tuhan memiliki belas
kasihan di balik pemeliharaan-Nya yang tidak kelihatan yang seolah diam dan menghakimi.
Behind a frowning providence, there is a smiling face. Di belakang awan gelap ada sinar
matahari yang terang. Kuasa supernatural akhirnya membangkitkan anak perempuan Sunem
tersebut.

Bagaimana orang-orang Kristen belajar mengabarkan Injil? Bergumul, memohon dengan
kasih demi keselamatan jiwa. Sering kali kita menganggap sepi pergumulan pengabaran Injil.
Sering kali kita lupa untuk bergiat mengabarkan Injil, atau mengasihi sesama yang kesusahan
atau menggembalakan jemaat yang sedang berduka. Kita hanya melakukan aktivitas demi aktivitas
tanpa benar-benar bergumul memohon kuasa rohani dari Tuhan. Bila perlu, Tuhan akan meneguhkan
doa-doa kita dengan tanda-tanda yang menyertai bagi pembangunan tubuh Kristus.