,

Kisah Tiga Perempuan

Pernahkah tebersit dalam pikiran kita bahwa pada satu masa dalam Perjanjian Lama, para penulis Alkitab menampilkan beberapa perempuan-perempuan tangguh lebih dari era lainnya? Oh ya? Ya. Saya sendiri rada surprise saat menemukan hal ini. Siapakah mereka? Rut, Debora, dan Hana yang ketiganya hidup di zaman Hakim-hakim.

Era Hakim-hakim adalah masa yang gelap dalam sejarah umat Tuhan. Saat itu tidak ada raja di Israel dan setiap orang hidup sesuai keyakinan masing-masing. Namun di “zaman suka-suka” itu, kita masih menemukan Rut, perempuan Moab yang rela meninggalkan segala sesuatu, mengorbankan hidupnya, untuk mengikuti Yahweh dan Naomi. Lalu ada Debora, ibu-ibu yang bersedia menemani Barak maju ke medan pertempuran (bukan ke supermarket atau liburan) demi menyelamatkan umat Allah.

Terakhir, di penghujung masa kemurtadan tersebut, kita dikenalkan dengan Hana, seorang istri yang tekun dan sabar menjalani kesulitan karena sepenuhnya mengandalkan Tuhan, sampai akhirnya melahirkan Samuel, the king maker. Masa raja-raja inilah yang mengakhiri masa di mana setiap orang melakukan apa yang dianggapnya benar karena tidak adanya raja di Israel.

Kisah Rut kelak terajut dengan kehadiran dua raja yang istimewa, Daud dan Kristus, Anak Daud. Sedang cerita Hana menghantar pada Samuel, nabi yang mengurapi raja pertama Israel, Saul, dan juga raja yang berkenan di hati Tuhan, Daud. Bagaimana dengan Debora? Persilangan yang mungkin adalah pada kisah Samuel. Samuel adalah nabi dan hakim seperti Debora, yang jejak kaki kedua pribadi ini dapat ditemukan antara Rama dan Betel. Keduanya juga memiliki kemiripan dalam menemukan penyelamat Israel, Barak dan Daud.

Persilangan jejak kehidupan ketiga perempuan ini membuat kita perlu berhenti dan bertanya, “Bagaimana hal itu mungkin?” Kebetulankah? Sesuatu yang alamikah? Atau ada Tangan yang berdaulat menautkan jalinan kisah hidup mereka?

Bayangkan hidup di zaman Hakim-hakim, dalam satu ruang-waktu entah dengan Rut, Debora, atau Hana. Bisakah terpikirkan saat itu bahwa anak yang dilahirkan Rut akan menjadi kakek Raja Daud? Lalu putra yang dilahirkan Hana, menjadi salah satu nabi terbesar Perjanjian Lama yang melantik raja terbesar Israel, Daud? Atau bahwa peran Debora, satu-satunya nabi perempuan dan hakim di era Hakim-hakim, ternyata memiliki seorang pengganti, yaitu Samuel, laki-laki yang membawa Israel memasuki era baru dengan mengurapi seorang raja?

Di tengah situasi Israel yang suram, Tuhan terus bekerja melanjutkan rencana agung-Nya. Dia bekerja melalui kehidupan para perempuan yang terlihat biasa, bahkan mungkin dianggap lemah. Tetapi nyatanya mereka sangat tangguh dalam iman mereka. Mereka menjadi penolong bagi suami, bagi sesama, dan bagi umat Allah. Mereka tidak terjatuh ke dalam kesalahan yang sama dari perempuan pertama, meski ada di tengah situasi yang buruk, jauh dari sempurna.

Saat ini seluruh dunia sedang menjalani masa pandemi yang terlihat suram dan tidak menjanjikan. Apa yang kita lihat, dan apa yang kita harapkan? Dapatkah kita melihat melampaui keterbatasan, melihat dengan mata iman, bahwa Tuhan, Allah kita, sedang terus bekerja, menggenapi rencana mulia-Nya?

Vik. Maya Sianturi Huang

Wakil Koordinator Bidang Pendidikan Sekolah Kristen Calvin