Hampir 2,5 tahun kita hidup dalam keterbatasan akibat COVID-19. Kita menjadi akrab dengan work from home, pembelajaran daring, dan meeting via zoom. Tetapi kini pandemi sudah mereda dan lebih banyak orang yang work from office, pembelajaran luring, maupun meeting secara fisik. Kita komplain karena pandemi, bagaimana dengan sekarang?
Kita pernah mendengar Yunus komplain kepada Tuhan sampai ia minta mati. Yunus lebih rela mati daripada bangsa Niniwe diampuni Tuhan. Tetapi pernahkah kita mendengar Musa komplain kepada Tuhan sampai ia juga minta mati? Musa lebih rela mati daripada memimpin bangsa Israel yang tidak tahu berterima kasih. Sejak keluar dari Mesir, bangsa Israel terus komplain kepada Tuhan, mulai dari air, makanan, lalu daging. Apakah reaksi Tuhan? Tuhan mendengar komplain Musa dan memberikan 70 orang tua-tua untuk ikut memikul tanggung jawab atas bangsa Israel. Tuhan juga mendengar komplain bangsa Israel dan memberikan mereka apa yang mereka minta, yaitu daging. Bukan hanya untuk satu hari tetapi sampai satu bulan, sampai keluar dari dalam hidung bahkan sampai mereka muak (Bil. 11:20).
Musa mengumpulkan 70 orang tua-tua Israel untuk berdiri di sekeliling kemah. Lalu Tuhan mengambil sebagian dari Roh yang hinggap pada Musa dan menaruh-Nya kepada mereka, dan mereka kepenuhan seperti nabi. Tetapi ternyata ada dua orang yang tinggal di perkemahan, dan mereka pun kepenuhan seperti nabi. Hal itu dilaporkan kepada Musa dan Yosua berkata, “Tuanku Musa, cegahlah mereka!” Tetapi Musa malah menjawab, “… Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!” Musa sama sekali tidak terancam karena kedua orang itu kepenuhan di perkemahan, ia justru ingin semua orang Israel mendapat kepenuhan. (Bil. 11:24-29)
Tuhan Yesus memilih 12 orang menjadi murid-Nya, dan Ia juga menunjuk 70 murid lain. Ternyata ada seorang lain yang mengusir setan. Yohanes berkata, “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Tuhan Yesus menjawab, “… Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.” (Mrk. 9: 38-40)
Filipi 2:19 mengatakan, “Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan (Do all things without complaining and disputing)”. Tidak komplain kepada Tuhan dan tidak berselisih terhadap teman sepelayanan. Kita dipanggil untuk menjadi murid-Nya dan menjadikan semua bangsa murid Tuhan. Inilah yang membedakan kita, anak-anak Allah, dari dunia, yaitu ketika iman kita diuji dan teruji.
Marilah kita mengurangi komplain dan memperbanyak terima kasih kita kepada-Nya.