Sejarah sering menjadi pelajaran yang tidak disukai dan dianggap membosankan. Ketidaksukaan terhadap sejarah ini tentu tidak terlepas dari pengalaman mereka di bangku sekolah dulu ketika berhadapan dengan pelajaran sejarah. Sayang sekali, karena sejarah adalah semacam mesin waktu yang memberikan petualangan-petualangan hebat. Melalui sejarah kita dibawa ke tempat dan waktu di mana kita belum lahir. Melalui sejarah kita dibawa mengenal pribadi-pribadi yang pernah mengubah dunia. Melalui sejarah kita memasuki peradaban-peradaban besar yang sampai hari ini tetap menakjubkan. Namun yang paling penting, melalui sejarah kita mengerti jati diri kita dan jati diri orang lain. Persoalan jati diri ini kelak bisa menjadi persoalan yang membawa masalah besar.
Kesalahan imam-imam dan ahli-ahli Taurat pada zaman Tuhan Yesus salah satunya adalah tidak teliti mempelajari sejarah. Satu kesalahan kecil yang fatal adalah ketika mereka beranggapan bahwa Tuhan Yesus berasal dari Nazaret, Galilea. Tuhan Yesus memang besar di sana dan berdiam di sana, tapi Tuhan Yesus bukan berasal dari sana dan tidak lahir di sana. Kesalahan kecil ini membawa dampak yang besar dalam pemahaman mereka akan Tuhan Yesus, seperti halnya dengan Osama bin Laden. Lho, apa hubungannya dengan gembong Al-Qaeda?
Dalam suatu seminar Paul Marshall di Aula John Calvin (Ed: Reformed Millenium Center of Indonesia – Kemayoran) baru-baru ini, ia menjelaskan bahwa tindakan terorisme yang dilancarkan oleh Osama bin Laden berdasarkan pada suatu pembacaan sejarah. Singkatnya, argumentasi Paul Marshall adalah: Osama bin Laden menginginkan kejayaan kerajaan Islam yang pernah berlangsung selama sekitar 1.000 tahun lalu yaitu dari abad ke-7 sampai sekitar abad ke-16. Ia menuduh Barat dan Kekristenan telah menginvasi wilayah-wilayah Islam sejak abad ke-16. Karena itu sekarang adalah waktunya untuk membalas kekalahan serta memulai peperangan. Uniknya, ia bahkan sampai marah kepada Alexander Agung! Anda tahu Alexander Agung? Tidak? Kalau begitu silahkan Anda cari di internet. Tapi oke-lah supaya Anda dapat melanjutkan membaca dengan lebih nyambung, saya akan memberitahukan siapa Alexander Agung. Dia adalah raja Makedonia yang menaklukkan separuh dunia termasuk seluruh Persia, dari Mesir sampai Lembah Hindus. Ia meninggal tahun 323 SM. Lalu kenapa Osama bin Laden marah kepada Alexander Agung? Apa hubungannya?
Hal terakhir yang tak kalah menariknya adalah mengapa Osama bin Laden tidak marah sekalian kepada Abraham yang melahirkan Ishak? Dengan demikian, Osama bin Laden akan klop dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang marah kepada Tuhan Yesus ketika mengatakan bahwa diri-Nya sudah ada sebelum Abraham. Klop-nya di mana? Silahkan Anda pikirkan klop tidaknya.
Maya Sianturi
Pembina Remaja GRII Pusat