Ada sebuah film yang menceritakan tentang kisah cinta anak perempuan Victor Hugo yang berakhir tragis. Judulnya The Story of Adele H. Kemungkinan besar saya masih mengingat film yang saya tonton semasa SMA tersebut adalah karena kisah cintanya tidak berakhir bahagia. Berbeda dengan film-film Hollywood umumnya. Jika Anda ingin mengetahui sinopsis dari film tersebut, Anda dapat membacanya dari internet.
Mengapa kita menyukai cerita, khususnya kisah cinta? Kesukaan manusia akan cerita telah membuat industri perfilman, televisi, dan percetakan buku terus bertahan. Menurut Screen Digest, ada sekitar 2.500 film yang dihasilkan oleh dunia Barat pada tahun 2007 dan sekitar 2.400 film yang dihasilkan dari negara-negara dunia ketiga. Sedangkan berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh R.R. Bowker pada tahun 2007, ada sejumlah 43.000 judul buku fiksi yang dicetak. R.R. Bowker adalah agen resmi pemberi ISBN di Amerika Serikat karena memang perusahaan ini yang menciptakan sistem ISBN.
Dari data terbatas di atas dapat dibayangkan berapa banyak cerita film dan buku yang dihasilkan setiap tahunnya. Belum lagi film serial televisi yang pada tahun 2010 saja produksinya di Amerika Serikat mencapai 254 judul. Fantastis bukan?
Cerita-cerita yang dihasilkan itu tentu memiliki genre yang beragam. Ada misteri, horor, petualangan, fiksi-ilmiah, kejahatan sampai roman cinta. Bisa ditebak, genre yang paling populer adalah kisah cinta.
Dari masa ke masa, kisah cinta menjadi salah satu genre kisah yang paling disukai. Kisah-kisah cinta klasik dapat ditemukan dalam mitologi Yunani, sejarah, ataupun roman tragis zaman kuno. Selain Romeo dan Juliet yang sangat melegenda, pembaca tentunya pernah mendengar kisah cinta Orpheus dan Eurydice, Cleopatra dan Mark Antony, ataupun Sampek Engtay. Entah kenapa, salah satu hal yang membuat kisah cinta menjadi klasik dan menarik adalah karena adanya kesulitan atau pengorbanan bahkan tragedi yang menandai kisah tersebut.
Cerita, apalagi kisah cinta, sering kali memikat hati, bukan? Ehmm… Coba renungkan sejenak… Bukankah kita semua lahir di dalam sebuah kisah? Kemungkinan besar, kebanyakan di antara kita lahir dari sebuah kisah cinta. Bahkan lebih dari itu, kita terlahir di dalam dua kisah cinta. Kisah cinta orang tua kita dan yang lebih utama lagi, kisah cinta seorang Anak Manusia bernama Yesus dari Nazaret.
Sebentar lagi Natal akan kembali menjelang. Apa yang akan kita lakukan untuk mempersiapkan hati kita menyambut Natal? Saya mengusulkan agar Anda mengingat kembali kisah cinta Yesus Kristus dengan diri Anda. Renungkan kembali sejauh mana Anda telah berusaha menjadikan kisah cinta Anda dengan Kristus sebagai kisah yang mewarnai hidup Anda sehingga memberikan pencerahan bagi orang lain yang belum memiliki kisah cinta dengan Kristus.
Selamat mempersiapkan Natal…
Ev. Maya Sianturi
Pembina Remaja GRII Pusat
Kepala SMAK Calvin