Mazmur 27 dimulai dengan kesaksian dan proklamasi iman akan TUHAN yang adalah
Terang dan Keselamatan. Oleh-Nya kita mendapatkan keamanan dari rasa takut dan
kekokohan dari rasa gemetar. Bagaimana dengan kehidupan kita hari-hari ini? Apakah kita
menghadapi perasaan demikian seperti yang juga digumuli oleh Daud? Daud mendapatkan
jawabannya dari Allahnya dan rumah Allahnya (sanctuary).
Saya terkesan dengan konsep Sanctuary. Itu adalah tempat kudus, tempat
perlindungan, tempat perteduhan, tempat kedamaian, dan tempat cinta kasih. Apabila ada
orang maupun perasaan yang tanpa alasan mengejar-ngajar kita dan mengancam kita, kita dapat
lari ke Sanctuary. Di dalam Perjanjian Lama, ada kota perlindungan yang dijamin oleh
pemerintahan kota setempat dan juga dijamin oleh nyawa Imam Besar di mana seseorang
bisa dilindungi dari kebencian orang yang dendam dan ingin membunuh dia. Di dalam
Sanctuary, kita tidak dapat dijamah oleh si jahat, dosa, maupun dunia ini. Kita
mendapatkan kepenuhan dan kepuasan untuk hidup berbuah bagi Tuhan ketika kita tinggal tetap
di dalamnya. Apakah kita merindukan rumah Tuhan lebih dari apa pun seperti Daud? Satu hal
yang kuingini, diam di rumah Tuhan seumur hidupku. Dan yang lebih indah, kita yang kotor
dan berdosa ini ditinggali oleh Bapa dan Tuhan Yesus. Hati kita dibersihkan dan menjadi
Sanctuary. Apakah kita setiap hari rindu bertumbuh dengan membaca Alkitab, berdoa,
dan bersekutu? Karena melalui cara itulah Sanctuary kita terus-menerus dibersihkan
menurut cara yang berkenan kepada Tuhan. Amin.