Pilgrim’s Progress

Pilgrim’s Progress merupakan salah satu buku yang sangat terkenal karangan John Bunyan
yang menceritakan seseorang pria bernama Kristen yang sedang dalam perjalanan dari kota
kebinasaan (City of Destruction) menuju ke kota kekal yang indah (Celestial
City/Heaven
). Kristen meninggalkan seluruh kehidupan lamanya bahkan istri dan anak-anaknya
untuk menempuh perjalanan ke surga. Dan saya percaya cara berpikir seperti ini sangat penting
untuk dimengerti sebagai orang Kristen yang hidup di dalam dunia. Rasul Petrus menyatakan
di dalam pembukaan suratnya yang ditujukan kepada orang-orang pendatang (aliens/strangers)
yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, dll (1 Petrus 1:1). Sejumlah penafsir
setuju bahwa orang-orang pendatang atau orang asing ini setidaknya memiliki dua
arti/makna yang dapat kita pelajari sebagai orang Kristen.

Pertama, bahwa orang Kristen hidup di dalam dunia ini hanyalah sebagai pendatang atau
sebagai resident alien yang hanya hidup sementara waktu di dunia dan tujuan utamanya
adalah menuju ke surga. Pengertian pertama ini sangat dimengerti oleh John Bunyan yang
dituangkan di dalam kisahnya yang terkenal di buku Pilgrim’s Progress. Bahwa kita orang Kristen
adalah musafir atau pengembara yang hanya berjalan melintasi dunia yang sementara ini
menuju dunia yang kekal. Cara berpikir seperti ini tentunya sangat membantu kita untuk
berpikir seperti ini, “Dunia ini hanya sementara, jangan kejar apa yang ada di dunia, tetapi
kejarlah harta yang kekal di surga.” Orang Kristen jangan menjadi orang yang terlalu
ambisius, terlalu mencintai dunia ini dan segala isinya. Banyak orang yang terlalu mencintai
dunia ini, baik itu harta, takhta, kuasa, politik, sampai tidak rela meninggalkan dunia ini.
Bahkan ada orang yang beranggapan kalau surga adalah apa yang ada di dunia ini, tetapi
jumlahnya dilipatgandakan. Kalau kita suka makan, maka di surga akan tersedia makanan
terenak dalam jumlah yang tidak akan pernah habis. Kalau kita suka uang, maka di surga
kita akan memiliki uang/harta yang tidak pernah habis, seperti Paman Gober yang bisa
mandi di dalam gunung koin emasnya. Tentunya pengertian semacam ini salah, dan kita harus
memiliki sikap yang benar terhadap dunia ini.

Tetapi para penafsir setuju bahwa pengertian orang asing ini tidak hanya bisa ditafsir
seperti ini, tetapi juga sebagai pengertian kedua, bahwa orang Kristen menjadi orang asing
karena mereka percaya kepada Yesus Kristus. Orang Kristen yang mengaku dirinya Kristen
akan menerima begitu banyak penderitaan, ketidakadilan, dan bahkan kematian karena iman
mereka. Pengertian kedua inilah yang tampaknya lebih cocok dengan latar belakang surat 1
Petrus, karena iman maka orang-orang Kristen itu menjadi orang asing di tengah-tengah
tanah kelahiran mereka. Bangsa Israel di dalam Perjanjian Lama pernah dibuang oleh
bangsa Asyur, Babel, Persia, dan terakhir bangsa Romawi. Mereka dibuang karena mereka
memberontak kepada Tuhan, dan tentunya bukan hanya orang-orang yang melawan Tuhan
saja yang dibuang, tetapi juga orang-orang benar juga ada yang ikut dibuang oleh Tuhan.
Karena itu mereka disebut sebagai kaum remnant (sisa) yang juga ikut terbuang, seperti
Daniel dan kawan-kawan yang harus hidup di Babel. Inilah pergumulan kita sebagai orang
Kristen, sebagai orang asing yang memang berasal dari dunia ini, tetapi Tuhan mengutus
kita untuk menjadi agen perubahan bagi dunia ini. Demikian Tuhan Yesus pernah berkata,
“Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau
melindungi mereka dari pada yang jahat (Yohanes 17:15).” Dan di dalam Yeremia 29:7,
Tuhan pernah berkata, “Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang.” Inilah
panggilan kita sebagai orang Kristen, kita tidak hanya dipanggil menjadi pengembara yang
sementara tinggal di dalam dunia ini, tetapi kita juga dipanggil untuk menjadi agen
perubahan bagi dunia ini. Mari kita mengerjakan panggilan kita sebagai orang Kristen di
dalam dunia ini meskipun tampak kecil, kelihatan seperti tidak ada perubahan apa-apa,
tetap percaya bahwa Tuhan yang nantinya akan melengkapi pekerjaan kita.