Pohon

Jika Anda bertanya kepadaku, “Dari manakah asalmu? Apakah tujuan kamu hidup?”, maka
aku akan bercerita. Aku berasal dari sebuah biji kecil, disembunyikan di dalam tanah yang
lembab dan gelap. Aku bukan apa-apa dan tidak melihat apa-apa. Sampai suatu hari aku
merasakan sesuatu yang berbeda dalam diriku, sesuatu berubah, sesuatu keluar dari biji bulat
itu. Makin lama makin besar, panjang, dan kuat lalu mendobrak tanah di atas dan aku melihat
cahaya untuk pertama kalinya. Aku menikmati hangatnya matahari, indahnya terang yang
membuat segala sesuatu menjadi terlihat. Aku mendengar merdunya nyanyian burung. Aku
menyadari ternyata di sebelah kanan dan kiri, bahkan depan dan belakang aku, ada banyak
yang menyerupai aku. Bahkan di tengah gelapnya malam, aku mengagumi manisnya bulan
dan mantapnya bintang-bintang. Aku merasa makin kuat dan besar setiap hari, batangku
makin tinggi dan daunku makin lebat. Aku makan dan minum dengan rakus, tetapi ada
sesuatu yang menggelitik. Ada ulat kecil yang memakan daun-daunku, membuat lubang di
sana sini. Aku merasa menjadi buruk rupa dan perih, tetapi aku tidak dapat menyuruhnya
pergi. Suatu hari ulat itu menghilang entah ke mana, lalu ada seekor kupu-kupu cantik yang
mengucapkan terima kasih padaku dan sering menyapaku. Aku terus bertumbuh dan
memunculkan bunga-bunga yang indah. Orang-orang yang berjalan di taman sering berhenti
di depanku, menatap bunga-bunga yang ada padaku. Sebagian memetiknya lalu dibawanya
pulang, sebagian membiarkannya menempel padaku. Aku menikmati suara yang merdu dari
kicauan burung yang bersarang di antara dahanku. Aku melihat bagaimana anak burung
belajar terbang sampai dia akhirnya meninggalkan sarang. Tetapi aku tetap merindukan
sesuatu, sesuatu yang membuatku merasa penuh. Pemilikku sering datang untuk memelihara
aku, tetapi sekarang dia memotong banyak dari ranting dan daunku. Aku tidak mengerti,
tetapi aku tidak dapat protes apa-apa. Aku adalah pohon yang tidak dapat berbicara apalagi
bergerak pergi. Aku pikir dia pasti tahu apa yang dia lakukan. Masakan dia akan
menghancurkan apa yang dia tanam, itu tidak mungkin. Suatu hari dia datang tanpa
membawa gunting dan sapu melainkan keranjang. Apakah yang akan diperbuatnya kini? Dia
menepuk batangku dan berkata “Kamu pohon yang baik” dan aku melihat isi keranjang yang
penuh dengan buah. Buah-buah yang melimpah, sehat, cantik, dan manis. Saat itulah aku
merasa penuh dan puas. Aku adalah pohon, engkau adalah manusia. Dari manakah engkau
berasal dan ke manakah engkau pergi? Siapakah pemilikmu?

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yoh. 15:16)