Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Siapakah manusia sehingga Allah menunjukkan kasih-Nya kepadanya di antara semua ciptaan-Nya? Manusia diciptakan dari debu tanah, yang berasal dari alam yang bersifat hina, dan dari nafas Allah, yang berasal dari Allah yang bersifat sangat mulia. Karena manusia berasal dari alam, maka ia memerlukan alam untuk menopang kelangsungan hidup jasmaninya, manusia perlu roti. Karena manusia juga berasal dari Allah, maka ia memerlukan Allah untuk menopang kelangsungan hidup rohaninya, manusia perlu firman Allah.
Manusia diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah, diberikan kuasa untuk menjadi wakil Allah, yang bertindak seperti Allah atas seluruh ciptaan. Tetapi karena dosa, manusia tidak puas, manusia mau menjadi dirinya Allah. Natur ini sudah ada sejak manusia dilahirkan, lihat saja anak-anak kecil yang ingin mendominasi dan mengatur orang tuanya. Manusia tidak bisa menghasilkan yang baik, semua yang dihasilkannya selamanya adalah kejahatan, bahkan kebaikan yang mungkin dihasilkan adalah seperti kain kotor. Siapakah yang dapat menyelamatkan manusia? Siapakah yang dapat membangkitkan orang mati?
Lazarus bangkit setelah dia berhari-hari mati dan dikuburkan. Semua orang setuju bahwa dia sudah mati bahkan sudah busuk dan berbau. Tetapi jika Sang Pemberi Hidup memanggil dan membangkitkan, maka orang mati bisa bangkit dan hidup, dan keluar dari kuburan. Jika suara Tuhan memanggil hati orang berdosa, jika Tuhan membangkitkan hati orang berdosa untuk mendengar suara-Nya dan berespons pada-Nya, maka orang berdosa akan hidup kembali, dia menjadi orang berdosa yang sudah ditebus, sinner redeemed, “sinner plus”.
Ada banyak suara yang bisa mengacaukan hidup manusia, tetapi hanya anugerah jika seseorang bisa mendengar suara Allah yang memimpin jalan hidupnya. Iman datang dari pendengaran, yaitu pendengaran akan firman Allah. Orang Kristen adalah sinner plus, orang berdosa yang sudah ditebus, orang berdosa yang bisa mendengar suara Allah. Namun tantangannya adalah apakah suara Allah lebih keras terdengar atau suara-suara lain yang mendominasi? Kiranya kita diberikan kepekaan yang lebih untuk mau mendengar dan menyimpan suara Allah sehingga kita boleh memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih.
Juni 2017
1 tanggapan.
1. Lulu M Hutabarat dari Jakarta berkata pada 16 June 2017:
Jika suara Tuhan memanggil hati orang berdosa, jika Tuhan membangkitkan hati orang berdosa untuk mendengar suara-Nya dan berespons pada-Nya, maka orang berdosa akan hidup kembali, dia menjadi orang berdosa yang sudah ditebus, sinner redeemed, “sinner plus”. Dosa sebesar apakah yg bisa ditoleransi Tuhan? Apakah Tuhan akan mengampuni org yg berbuat kesalahan? Tidak akan menghukumya or memberikan karma buruk?
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.