By faith alone… Hanya melalui iman… Iman kepada siapa? Yesus Kristus, yang menjadi Subjek dan Objek iman kita. Sola fide adalah salah satu slogan kunci Reformasi yang juga merupakan salah satu karakteristik kunci yang terpenting untuk membedakan Injil sejati dengan Injil palsu. Pada dasarnya, ajaran hanya melalui iman kepada Yesus Kristus menjadi pembeda sekaligus pemisah antara iman Kristen dan ajaran agama dan kepercayaan lainnya.
Hanya melalui iman kepada Yesus Kristus, kita dianggap benar oleh Allah, prasyarat bagi penebusan kita, bukan usaha, jasa, atau perbuatan terbaik kita. Jadi berbeda dengan ajaran agama apa pun, orang percaya diselamatkan oleh percayanya kepada Yesus Kristus dan pencapaian-Nya di atas kayu salib. Karena itu dikatakan bahwa keselamatan kita adalah semata-mata pemberian Tuhan (Ef. 2:8).
Adalah hal yang sangat menakjubkan bahwa iman Kristen berpusat pada pencapaian Allah melalui karya penebusan Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia. Iman kita dan keselamatan jiwa kita tidak didasarkan pada usaha dan pencapaian manusia seperti pada ajaran-ajaran lain. Satu-satunya cara untuk kita diselamatkan dan dibenarkan adalah jika kebenaran Kristus (righteousness of Christ) itu ditanamkan dalam diri kita (2Kor. 5:21). Di sini kita mendapati bahwa di luar Kristus, tidak seorang pun dapat memperoleh pembenaran Allah (righteousness of God). Dengan kata lain, Allah hanya mengenal satu kebenaran, yaitu kebenaran Kristus (righteousness of Christ). Konsekuensinya, jika kita mengabaikan dan menyingkirkan ajaran pembenaran hanya melalui iman pada Yesus Kristus, kita membuang satu-satunya cara untuk diselamatkan.
Di atas sudah disebutkan bahwa keselamatan jiwa kita didasarkan kepada pencapaian Allah melalui karya penebusan Kristus. Apa artinya terhadap hidup kita? Realitas ini harusnya membuat hidup kita tenang, lega, dan bebas. Kita tidak lagi diikat oleh ketakutan dan kecemasan akan keselamatan jiwa kita, karena keselamatan jiwa kita tidak didasarkan pada pencapaian kita, tetapi pencapaian Allah. Apa sih pencapaian Saudara dan saya yang bisa membuat jiwa kita tenang dan menikmati kelegaan sejati? Cobalah kita renungkan pencapaian-pencapaian apa yang telah kita dapatkan, yang membuat hati kita merasa tenang dan lega selamanya!
Blaise Pascal menuliskan kalimat berikut dalam bukunya berjudul Pensees:
What else does this craving, and this helplessness, proclaim but that there was once in man a true happiness, of which all that now remains is the empty print and trace? This he tries in vain to fill with everything around him, seeking in things that are not there the help he cannot find in those that are, though none can help, since this infinite abyss can be filled only with an infinite and immutable object; in other words by God himself. (148/428, Penguin edition)
Jika jangkar iman kita adalah pencapaian Allah, kita memiliki dasar yang kukuh untuk berdiri teguh mengerjakan pekerjaan-Nya, sekaligus tidak goyah menghadapi tantangan zaman (1Kor. 15:58). Jadi, marilah kita berhenti sebentar, pikirkan dengan serius sejauh apa dampak dari kelegaan karena pencapaian Allah dalam hidup kita! Soli Deo gloria.
Vik. Maya Sianturi Huang
Wakil Koordinator Bidang Pendidikan Sekolah Kristen Calvin