Dunia belakangan ini dikejutkan dengan munculnya epidemi versi baru virus Corona yang berasal dari Wuhan, virus 2019-nCoV. Kehadiran virus baru yang menyebar dengan cepat ke berbagai provinsi dataran Tiongkok dan negara-negara lain ini mungkin mengingatkan sebagian orang akan wabah Maut Hitam alias Black Death yang pernah melanda Eropa dan Asia pada abad ke-14. Wabah Maut Hitam yang terjadi di Abad Pertengahan itu diperkirakan telah membunuh 30%-60% penduduk dunia. Namun sejarah wabah seperti virus 2019-nCoV atau Maut Hitam bukan hal yang baru di dunia ini. Mari kita lihat apa yang bisa kita dapat dari pencarian mbah Google.
Dari beberapa sumber yang ada kita dapat menemukan wabah penyakit yang telah menewaskan belasan hingga puluhan ribu jiwa. Namun kita juga dapat menemukan wabah yang sangat mengerikan yang telah memakan korban puluhan juta hingga ratusan juta jiwa manusia! Mulai dari Plague of Athens (430 SM), Plague of Justinian (541-542), Black Death (1346-1353), The Columbian Exchange (1492), Pandemi Kolera Pertama (1817-1824), Spanish Flu alias virus influenza H1N1 (1918-1919), HIV/AIDS (2005-2012) sampai Ebola (2013-2016). Wabah yang mematikan ini sebagian disebabkan oleh hewan yang menjadi pembawanya lalu ditularkan kepada manusia. Memang sejauh ini wabah yang paling banyak memakan korban adalah wabah Maut Hitam. Tidak heran wabah ini paling diingat dibanding wabah yang lain. Lalu apa kata Alkitab mengenai wabah?
Di dalam Alkitab khususnya Perjanjian Lama, kita dapat menjumpai adanya kisah-kisah mengenai wabah. Kita menjumpai kisah tentang wabah pertama kali adalah saat Tuhan akan membebaskan umat-Nya dari tanah perbudakan di Mesir dan sekaligus menghakimi Mesir yang telah menindas umat Allah (Kel. 9:15). Tuhan juga memakai wabah sebagai alat untuk menghakimi umat-Nya ketika mereka tidak setia kepada-Nya (Im. 26:25; Ul. 28:21; 2Taw. 7:13). Daud sendiri, raja yang berkenan di hati Tuhan, pernah dihakimi Tuhan dengan penyakit sampar karena dosa yang dilakukannya. Memang wabah penyakit itu tidak menimpa Daud, tetapi menimpa sebagian orang Israel (2Sam. 24:12). Sungguh menakutkan, bukan?
Lalu bagaimana dengan Perjanjian Baru? Kita menemukan adanya wabah penyakit pada akhir zaman, juga sebagai peringatan dari penghakiman Tuhan (Luk. 21:11). Sederhananya kita dapat menyimpulkan bahwa wabah adalah peringatan Tuhan bagi manusia untuk kembali kepada-Nya. Jika kita membaca konteks dari wabah-wabah besar di atas, kita dapat melihat kaitannya. Wabah penyakit sendiri menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk berkuasa bahkan atas dirinya sendiri. Bayangkan saja, virus yang sangat kecil yang bahkan bukan makhluk hidup, dapat melumpuhkan peradaban manusia bahkan membunuh banyak jiwa. Sungguh menakutkan! Namun bagi mereka yang percaya kepada Kristus Tuhan, Injil selalu menjadi kabar baik yang membawa damai sejati. Tuhan yang akan terus mengendalikan sejarah, supaya segala hal yang terjadi di muka bumi, menggenapkan rencana indah-Nya.
Saudara, apa yang menjadi responsmu terhadap situasi dunia yang khawatir terhadap merajalelanya virus 2019-nCoV? Panik? Atau justru reflektif? Saya mengajak Saudara untuk memikirkan miliaran jiwa di dataran Tiongkok yang belum mengenal Yesus, Sang Raja Damai, dan juga gereja Tuhan yang dianiaya di sana.
Vik. Maya Sianturi Huang
Wakil Koordinator Bidang Pendidikan Sekolah Kristen Calvin