Apabila Anda memikirkan wabah virus Corona, apakah yang Anda pikirkan? Apakah Anda
melihat sebagai suatu ancaman penyakit di mana Anda harus melindungi diri dari virus
tersebut melalui menggunakan masker, mencuci tangan, kurangi aktivitas di luar, dan kontak
dengan orang asing, dan sebagainya? Apakah ada sesuatu di balik semuanya ini?
Di dalam Alkitab, kita melihat berbagai macam pembasuhan yang apabila seseorang tidak
membasuh, dia akan menjadi najis, atau bahkan apabila itu terjadi pada imam yang akan
bertemu dengan Tuhan, dia akan mati. Tetapi kita mengetahui bahwa di dalam zaman
Perjanjian Baru, kita tidak lagi fokus kepada berbagai macam pembasuhan, tetapi fokus
kepada Kristus di mana Kristus sendiri dalam konteks pembasuhan mengatakan bahwa bukan
apa yang masuk ke mulut yang menajiskan melainkan apa yang keluar dari mulut, dari dalam
hatilah, yang menajiskan.
Saya tidak mengatakan bahwa Anda harus malah menantang dengan tidak membasuh dan
sengaja-sengaja pergi ke Tiongkok mencari orang terpapar virus Corona tanpa misi khusus,
seolah-olah Kekristenan menentang ilmu kedokteran yang mewajibkan memakai masker,
membasuh, dan sebagainya; tetapi saya ingin kita melihat lebih jauh kepada wilayah yang
tidak kelihatan, wilayah di belakang semuanya itu.
Di dalam wilayah yang tidak kelihatan, kuncinya adalah menaati firman Tuhan. Di dalam
kitab Ulangan, Tuhan berjanji akan menjauhkan wabah bagi yang taat dan mendatangkan
wabah bagi yang tidak taat. Raja Daud pernah jatuh ke dalam ketidaktaatan yang
mengakibatkan satu bangsa harus menanggung akibatnya. Tuhan mengirimkan wabah
penyakit sampar dan ketika Daud mengangkat mukanya, Daud melihat malaikat dengan
pedang terhunus (1Taw. 21:14-16).
Jadi, saya mengajak kita untuk belajar melihat Tuhan di balik semua yang kelihatan. Apakah
Anda melihat ada “malaikat dengan pedang terhunus” dan suara Tuhan yang dinyatakan di
tengah-tengah konteks kehidupan Anda? Dan apabila Anda sudah berbuat benar tetapi
mengalami wabah atau penderitaan, mampukah kita melihat rencana Tuhan di baliknya atas
satu bangsa dan satu zaman? Mari kita berdoa untuk pekerjaan Tuhan di Tiongkok saat ini!