National Reformed Evangelical Convention (NREC) telah diadakan dua kali sejak tahun 2004. Namun sekitar dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 5 – 8 Juli 2006, untuk pertama kalinya diadakan National Reformed Evangelical Teen
Convention (NRETC) di Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta. Menurut rencana, NRETC ini akan diadakan selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2006, 2007, dan 2008.
Apa bedanya NRETC ini dengan NREC yang telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya? Dari kepanjangannya saja, mungkin kita bisa menebak bahwa NRETC adalah retreat untuk remaja. Memang betul demikian. NRETC yang diadakan pertama kali ini hanya dikhususkan untuk remaja-remaja yang masih berada di bangku SMP dan SMA, terutama mereka yang sudah Kristen tetapi mempunyai paradigma yang tumpul dalam prinsip kekristenan mereka.
Kenapa perlu diadakan suatu retreat yang khusus untuk remaja? Seperti dijelaskan oleh Pdt. Stephen Tong dalam kata pengantar buku acara NRETC 2006, masa remaja merupakan waktu yang penting di dalam hidup seseorang. Banyak orang agung memulai arah yang benar saat mereka masih remaja, tetapi banyak orang juga mengambil arah yang salah pada waktu remaja, sehingga kehancuran menanti masa depan mereka. Dengan kata lain, sejak remaja, kita harus mengetahui dan mengerti akan arah hidup kita, karena ini akan menentukan langkah hidup kita pada saat kita menuju masa dewasa. NRETC diadakan untuk membangun remaja-remaja yang serius, tidak bermain-main dengan hidup, takut akan Tuhan, dan hidup tanpa kompromi di dalam terang kebenaran Firman Tuhan. Dengan berdasarkan Firman Tuhan, para remaja diharapkan dapat mengoreksi dan membangun diri untuk menjadi manusia yang memuliakan Tuhan di masa yang akan datang.
Dalam persiapannya, retreat ini mengalami tantangan-tantangan sehingga tidak mudah. Pertama, soal tempat. Awalnya, tempat yang telah disetujui yaitu di Bumi Perkemahan Cibubur, di mana saat itu sudah dibayar uang mukanya. Namun, ternyata Tuhan berencana lain, sehingga tempat akhirnya dipindahkan ke Taman Wiladatika, Cibubur, yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat yang direncanakan pada awalnya.
Kedua, panitia hanya mempunyai waktu efektif sekitar 1 bulan untuk publikasi, ditambah dengan banyaknya event-event GRII dan STEMI yang diadakan pada waktu yang berdekatan, sehingga banyak panitia yang harus bekerja secara merangkap. Panitia Humas NRETC menggunakan waktu yang ada untuk mengunjungi sekolah-sekolah di Jabodetabek yang telah dibina oleh STEMI selama ini untuk membagikan tentang NRETC. Namun, hingga dua minggu sebelum acara dimulai hanya sekitar 30% dari target yang mendaftar untuk ikut retreat ini, sedangkan target adalah 1.000 orang remaja. Para panitia terus berdoa dan belajar sekali lagi bergantung pada Tuhan, sambil terus menjalankan publikasi ke berbagai tempat. Sekitar seminggu sebelum hari H, para remaja yang mendaftar semakin banyak, sampai-sampai 1 hari sebelum hari H ada pendaftaran yang harus ditolak karena tempat sudah penuh. Mujizat pun terjadi, total peserta yang mengikuti NRETC adalah 1.064 orang, termasuk para panitia dan penatalayan.
Pada hari pertama, seluruh peserta NRETC mengadakan registrasi ulang, kemudian acara dimulai dengan Kebaktian Pembukaan oleh Ev. Maria Mazo. Setelah itu, dilanjutkan dengan penayangan Visi Misi Gerakan Reformed Injili dalam bentuk multimedia. Setelah acara ini selesai, pukul 7 malam seharusnya adalah jadwal makan malam, tetapi ternyata makanan belum tiba di tempat karena terjebak kemacetan di jalan. Para peserta diberitahukan oleh panitia bahwa makanan belum tersedia dan mereka diharapkan tetap duduk tenang di dalam aula kebaktian. Puji Tuhan, semua peserta dapat duduk tenang dan mengerti akan situasi yang terjadi dengan baik. Pada saat yang bersamaan, para panitia berusaha untuk membeli makanan apa saja yang ada di sekitar area retreat. Hal ini agak sulit dilakukan karena banyaknya makanan yang harus dibeli mengingat jumlah peserta mencapai 1.000 orang lebih. Akhirnya, para peserta dapat makan dengan seadanya, dan dapat mengikut sesi selanjutnya yang dibawakan oleh Ev. Ivan Kristiono dengan baik dan tenang.
Hari kedua dan ketiga, kebaktian pagi dipimpin oleh Pdt. Lim Kok Han, Pdt. Rudie Gunawan, dan sesi-sesi pleno dipimpin oleh Ev. Happy Manurung, Ev. Agus Marjanto, dan Pdt. Stephen Tong. Selain sesi-sesi pleno, juga diadakan acara kapita selekta yang dipimpin oleh Ev. Ivan Kristiono, Pdt. Tumpal Hutahaean, Ev. Edward Oei, Ev. Ronald Oroh, Ev. Happy Manurung, dan Ev. Agus Marjanto, yang topiknya sangat praktikal dalam kehidupan remaja sehari-hari, seperti tentang narkoba, pacaran, penciptaan dan teori evolusi, dan lain-lain. Selain itu juga diadakan acara foto bersama dan pada malam hari yang ketiga juga diadakan altar calling oleh Pdt. Stephen Tong bagi para remaja yang mau menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan. Sekitar 350 orang remaja maju ke depan dan mengambil komitmen.
Hari keempat yaitu hari terakhir, NRETC ditutup dengan Kebaktian Penutupan yang dipimpin oleh Pdt. Stephen Tong dan kebaktian ini diadakan di lapangan terbuka. Setelah itu para peserta menikmati sarapan dan bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing dan berakhirlah seluruh rangkaian acara NRETC 2006.
Setelah seluruh acara selesai, kita hanya bisa takjub dan bersyukur melihat pekerjaan Tuhan yang begitu besar dan luar biasa. Berkali-kali di saat kita menghadapi tantangan, kita diajar untuk bergantung dan bersandar pada Tuhan. Tuhan selalu mempunyai rencana yang jauh lebih indah dari apa yang dapat kita pikirkan dan Dia ingin agar kita menikmati rencana-Nya dalam kebergantungan penuh pada Dia, dan bukan pada kekuatan kita sendiri.
Melalui NRETC ini, Tuhan telah memanggil ratusan remaja yang takut akan Dia, dan berkomitmen mau menjadi hamba-Nya. Mari kita sama-sama mendoakan setiap remaja yang telah mengambil komitmen di hadapan Tuhan agar mereka tidak melupakan komitmen mereka, melainkan terus dipelihara dan diteguhkan oleh Tuhan sendiri. Kita mendoakan agar dalam masa remaja, mereka berjalan bersama-sama dengan Tuhan, mempelajari kebenaran Firman Tuhan, bertumbuh di dalam Tuhan, sehingga masa remaja mereka merupakan masa persiapan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar dari Tuhan, dan semuanya dipersembahkan hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.
Mildred Sebastian
Redaksi Bahasa PILLAR