Ceritanya bermula ketika Charles H. Spurgeon secara tidak sengaja mendengar umpatan seorang pekerja buruh dengan membawa nama Tuhan di dalamnya. Spurgeon berjalan menghampirinya, menyentuh lengan pekerja tersebut, lalu berkata, “Bisakah Anda berdoa sekaligus mengumpat?” Pekerja muda tersebut lantas tertawa dan dengan nada penuh kemenangan menjawab bahwa ia tidak pernah melakukan sesuatu yang sedemikian tidak berguna seperti berdoa sebelumnya. Mendengar itu, Spurgeon mengeluarkan sekeping koin mata uang yang cukup bernilai dan berkata, “Aku akan memberikan kamu ini jika kamu berjanji untuk tidak pernah berdoa.” Pekerja tersebut pun dengan terburu-buru menyimpan koin itu. Seiring dengan berlalunya hari, pekerja itu mulai diburu oleh perasaan tidak enak. Tidak pernah berdoa? TIDAK PERNAH? Mungkin saja ia sudah melakukan penawaran yang salah, sebab suatu hari nanti ia mungkin akan berteriak kepada Tuhan ketika ia menghadapi perihal pelik. Semakin dipikirkan, ia semakin diyakinkan bahwa ia sudah salah mengambil keputusan. Roh Kudus mulai bekerja di dalam hati pekerja muda tersebut. Setiba di rumah, ia menceritakan tentang transaksi itu kepada istrinya, dan benar saja, istrinya berteriak, “Ya, betul… kita tidak pernah berdoa, tetapi suatu hari nanti mungkin kita membutuhkannya!” Lalu, keduanya pun dengan perasaan cemas mencari kembali Spurgeon demi mengembalikan koin tersebut dan mencabut perjanjian itu. Melihat penyesalan mereka yang dalam, Spurgeon pun bergegas membicarakan keselamatan dari Yesus Kristus kepada mereka dan keduanya kemudian menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka.
(Disadur dari http://home.att.net/~belcroftbiblechurch/prayer.htm)