Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Kita sering membaca kata-kata dalam Alkitab yang menjelaskan kejahatan manusia. Kita mungkin juga sudah sering sekali mendengar dan membaca tentang dosa, baik di dalam Alkitab, maupun di dalam pembahasan teologisnya. Karena sudah terbiasa, sampai-sampai hati kita sudah terasa tumpul terhadap kata-kata tersebut. Baru-baru ini, sebuah pemandangan yang menyedihkan menguatkan kembali dalam hati saya gambaran dosa yang gelap, menakutkan, dan mengerikan.
Terekam oleh CCTV di pinggir jalan di Cina bagian selatan, seorang balita sedang berdiri di depan toko orang tuanya. Posisi berdirinya memang sedikit mendekat ke tengah jalan. Pada saat itu juga, sebuah mobil berukuran R300 melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah balita tersebut. Balita tersebut terkejut dan mengangkat kedua tangannya, tetapi R300 tersebut tidak berhenti. Beberapa detik kemudian, balita tersebut sudah terkapar di antara ban depan dan belakang satu sisi mobil itu. Supir kemudian membelokkan mobilnya agar ketika maju lagi, ban belakangnya tidak melindas anak itu lagi, tetapi tidak terlalu berhasil, sehingga anak yang sudah tak bergerak tersebut kembali tergilas oleh ban belakang mobil. Mobil tersebut pun pergi.
Beberapa saat kemudian, sebuah sepeda motor lewat tetapi pengendara motor yang melihat tubuh anak kecil tersebut hanya menghindarinya seperti ketika saya menghindari mayat kucing yang mati tertabrak mobil, lalu pergi dan seperti tidak terjadi apa-apa. Orang-orang yang lewat setelahnya juga tidak melakukan apa-apa selain melihat sebentar ke arah anak kecil itu. Sebuah mobil yang tidak dapat menghindar dengan sempurna ‘terpaksa’ menggilas lagi anak itu.
Oh, betapa dunia ini sudah gila. Sekarang, saya lebih mengerti apa yang dipikirkan oleh Paulus ketika dia menulis, “Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak mengenal belas kasihan.”
Bagaimana perasaan kita ketika membaca tentang deskripsi Alkitab tentang dosa? Jika kita sudah kehilangan rasa terhadap deskripsi dosa dalam Alkitab, jangan-jangan kita juga sudah kehilangan rasa terhadap jahatnya dosa itu sendiri.
Oktober 2011
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Sidang Tahunan Sinode (STS) GRII yang diadakan pada tanggal 28-30 Desember 2020. Berdoa kiranya melalui STS ini, setiap cabang GRII dapat mengerti visi dan misi Gerakan Reformed Injili dan dimampukan Tuhan untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya demi mencapai visi dan misi tersebut. Berdoa untuk setiap pemimpin Gerakan Reformed Injili, kiranya Roh Kudus mengurapi mereka dalam memimpin dan melayani zaman ini dengan kepekaan dan pengertian akan kehendak dan isi hati Tuhan.