Blood Diamonds

Tragis! Seperti pepatah “ayam mati di lumbung padi”, demikianlah kisah ribuan orang di
beberapa negara Afrika penghasil berlian, yang mati melarat karena ditindas oleh kemiskinan
seumur hidup. Saya sedang membaca kisah “Blood Diamonds”, di mana berlian-berlian indah
yang dipajang di toko-toko perhiasan elit, sebagian besar mungkin dibeli dari negara-negara
seperti Angola, Botswana, Kongo, dan Sierra Leone. Masalahnya adalah hasil penjualan
batu-batu intan yang masih mentah tersebut digunakan untuk mendanai perang sipil yang
memakan korban jutaan jiwa di sana.

Belum lagi kondisi tambang-tambang yang mengenaskan dan tidak manusiawi. Ratusan
orang bisa menjadi korban ambruknya sebuah tambang yang memang sangat membahayakan.
Anak-anak usia SD, putus sekolah lalu bekerja di tambang demi membantu tersedianya
makanan di piring setiap hari. Mereka kelaparan, ketakutan, diintimidasi, diperbudak, tiada
harapan keluar dari lingkaran setan ini.

Nyawa manusia-manusia di situ tidaklah lebih berharga dari sepotong kecil batu mengkilap.
Keterlaluan! Padahal mereka berjejak di atas 65% dari total seluruh intan yang
diperdagangkan di dunia. Di balik cincin berlian yang berkilau indah, memancarkan
gemerlap ke semua arah, ada percikan darah ratusan bahkan ribuan orang dan mungkin anak-
anak di benua yang ribuan kilometer dari kita. “Instead of blessings, our diamonds bring us
nothing but misfortune
,” demikianlah kutipan dari artikel di Majalah Time tersebut. 

Menarik jika kita kontraskan dengan “Blood Salvation” yang diberikan oleh Kristus. Di balik
keselamatan yang kita terima, juga ada darah yang mengalir. Nyawa manusia tidak
seharusnya ditukar dengan sepotong kecil batu; demikian juga Anak Allah tidak seharusnya
ditukar dengan manusia berdosa yang melawan-Nya. Keterlaluan! Lebih keterlaluan lagi
kalau kita menganggap kita “memang pantas” menerima keselamatan dari Kristus. Alkitab
mencatat nasib kita sebagai “musuh Allah” adalah mendapatkan kutukan, hukuman, dan
kematian. Itulah seharusnya yang layak kita terima! “Instead of curse, our Jesus bring us
nothing but blessing in Himself.