“Berapa kali Tuhan Yesus dicobai Iblis?” Dengan spontan mayoritas dari kita akan
menjawab tiga kali merujuk kepada pencobaan Tuhan Yesus di padang gurun seperti yang
tercatat dalam Injil Matius Pasal ke-4 dan Injil Lukas Pasal ke-4. Benarkah tiga kali? Kurang
tepat. Karena walaupun kita tidak tahu dengan jelas, namun kita tahu dengan pasti bahwa
setidak-tidaknya lebih dari tiga kali. Loh kok tahu? Karena Lukas 4:13 mencatat, “Sesudah
Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang
baik.” Iblis menunggu waktu yang tepat untuk mencobai Tuhan Yesus lagi.
Bahkan di dalam sepanjang hidup-Nya, Yesus harus berhadapan dengan pencobaan dari Iblis
walaupun Alkitab hanya mencatat beberapa saja sebagai berikut:
Markus 8:33 – “Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-
Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka
berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya:
Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia.” Setelah gagal mencobai secara langsung, Iblis di sini memakai
orang yang paling dekat dengan Yesus. Pencobaan yang paling sulit kita hadapi adalah ketika
itu datang dari orang yang paling dekat dengan kita dan yang paling kita kasihi.
Bahkan hingga akhir hidup-Nya Yesus masih dicobai seperti ditulis dalam Lukas 23:39
–“Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: ”Bukankah Engkau
adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”” Yesus di masa-masa paling kritis
kembali dicobai Iblis yang memakai mulut penjahat mengatakan hal yang sama ketika ia
membawa Yesus ke bubungan bait Allah: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu
dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-
malaikat-Nya untuk melindungi Engkau.” Pencobaan yang sama dengan format dan masa
yang berbeda.
Signifikansi pencobaan-pencobaan yang dialami Yesus di atas membawa kabar buruk dan
kabar baik untuk kita. Kabar buruknya adalah kita sebagai pengikut Tuhan Yesus akan terus
dicobai oleh si Iblis sampai hari terakhir hidup kita, sama seperti Tuhan Yesus dicobai hingga
jam-jam terakhir di atas kayu salib. Kabar baiknya adalah kita di dalam persekutuan dengan
Tuhan Yesus bisa menang atas pencobaan-pencobaan yang datang kepada kita.
“Sebab Kristus sebagai Imam Besar bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak
berbuat dosa” (Ibr. 4:15). Ayat ini dalam bahasa Inggris lebih tepat menggambarkan tentang
Kristus sebagai “one who in every respect has been tempted as we are, yet without sin”.
Dalam segala hal Kristus telah dicobai! Dan Ia datang bukan hanya sekadar bersimpati
dengan kita tapi Ia pernah mengalaminya dan menang! Supaya kita memperoleh pengharapan
dan kekuatan dalam melawan setiap pencobaan Iblis yang datang bertubi-tubi untuk
menjatuhkan kita.
Apakah pencobaan yang sedang kamu alami? Kamu merasa pencobaan-pencobaan itu
terlalu berat dan tidak mungkin dilawan? Alkitab berkata, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab
Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu
dapat menanggungnya” (1Kor. 10:13). Kristus telah menang, datanglah kepada-Nya untuk
memperoleh perlindungan sejati, kemenangan sejati – jalan kembali kepada Bapa! In Him, we
are more than conquerors!