Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Dotan memang tidak terkenal layaknya kota-kota lainnya seperti Yerusalem, Betlehem, ataupun Samaria. Namun Dotan pernah menjadi saksi bisu akan dua peristiwa penting dalam Alkitab. Peristiwa pertama dicatat di Kejadian 37 ketika Yusuf dijual oleh saudara- saudaranya di padang belantara Dotan. Peristiwa kedua terjadi ratusan tahun kemudian ketika Dotan sudah menjadi sebuah kota besar di mana nabi Elisa tinggal. Raja Aram mengirimkan pasukan tentara yang besar untuk mengepung kota Dotan. Tuhan memberikan pertolongan bagi Elisa dan penduduk Dotan dengan mengirimkan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa yang lebih banyak daripada pasukan Aram. Dotan yang sama ini melihat bagaimana Yusuf tidak ditolong dan bagaimana Elisa ditolong.
Wait wait.... Apakah itu berarti Tuhan menyertai Elisa dan tidak menyertai Yusuf? Apakah Tuhan hadir di kota Dotan tetapi absen di Dotan padang belantara? Tentu tidak! Kita tahu jelas bahwa Tuhan hadir di keduanya dan aktif menjalankan rencana-Nya. Tetapi mengapa beda metode begitu? Kenapa yang satu begitu jelas, dramatis, dan instan? Sedangkan yang satunya terlihat natural, senyap, dan tersembunyi? Kita tidak membaca tentang adanya malaikat yang datang membebaskan Yusuf. Padahal kita yang bisa membaca narasi Kejadian sampai pasal 50, kita mendengar Yusuf sendiri berkata bahwa Tuhan sedang aktif mereka-rekakan rencana-Nya, bukan hanya di Mesir tetapi juga di Dotan.
Banyak dari kita lebih memilih Tuhan bekerja dengan cara yang jelas, dramatis, dan instan seperti yang kita pernah dengar dari kesaksian di persekutuan doa misalnya. Mujizat yang dramatis memang sedap didengar. Namun sejujurnya, untuk menggolkan pekerjaan Tuhan ala Yusuf yang “natural” mungkin perlu mujizat yang lebih kompleks, perlu banyak sekali “coincidences” yang terorkestra dengan baik.
TETAPI kenapa harus ada perbedaan metode? Setidaknya dari dua peristiwa Dotan tersebut
kita bisa mengambil pelajaran bahwa ada dua situasi yang perlu ditangani berbeda. Perlu
beda metode karena penyelamatan yang Elisa perlukan adalah bebas dari situasi tetapi Yusuf
bukan hanya perlu diselamatkan dari kondisi luarnya, tetapi juga dari dosa dan kesombongan
dirinya sendiri!
- Tuhan menyelamatkan Elisa dari kesulitan dengan LEPAS DARI kesulitan.
- Tuhan menyelamatkan Yusuf melalui kesulitan dengan MEMAKAI kesulitan.
Kita perlu belajar rendah hati untuk percaya kepada bijaksana Tuhan untuk memilih jalan mana, metode mana yang terbaik bagi situasi kita setiap saat. Ketika kita tidak bisa melihat Tuhan hadir, namun kita bisa yakin bahwa Tuhan aktif bekerja dalam kesulitan hidup kita. Dotan memang saksi bisu, tetapi Tuhan kita tidak buta (He is silent BUT he is not blind).
Mei 2021
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk Bible Camp Nasional 2022 yang telah diadakan pada tanggal 20-23 Juni 2022. Bersyukur untuk anak-anak yang telah mengikuti BCN 2022 ini. Bersyukur untuk firman Tuhan yang telah diberitakan. Berdoa kiranya Roh Kudus memelihara iman dan komitmen dari setiap anak serta mengobarkan api penginjilan di dalam hati mereka sejak masa muda mereka.