Renungan Mingguan Khusus Pillar Online
Tahun 2017, kita memperingati 500 tahun Reformasi yang dicetuskan oleh Martin Luther pada tahun 1517. Slogan yang kerap diingat dalam Reformasi adalah, “Here I Stand” tetapi setelah kita melihat lebih mendalam, Reformasi bukanlah hanya tentang Luther, Calvin, atau Zwingli, tetapi banyak sekali orang yang Tuhan bangkitkan sehingga slogan yang lebih tepat adalah “Here we stand” karena Luther tidak sendirian dalam perjuangannya. Seperti di masa lampau, Rasul Petrus dan Rasul Paulus juga tidak sendirian di dalam perjuangan mereka.
Salah satu tanda bahwa kebangunan rohani sedang terjadi adalah banyaknya orang di berbagai lokasi dibangkitkan Tuhan untuk satu tujuan yang sama. Itulah yang terjadi pada Reformasi abad ke-16. Pola yang sama juga terjadi ketika peristiwa the Great Awakening, Tuhan membangkitkan George Whitefield dan Charles Wesley untuk membakar api kebangunan di Inggris dan pada saat bersamaan api kebangunan juga membara di daratan Amerika oleh Jonathan Edwards.
Minggu lalu selama tujuh hari ada suatu acara besar – Konvensi Internasional Reformasi 500 – di Jakarta yang menghadirkan belasan pembicara dari Eropa, Amerika, dan juga Asia. Sungguh suatu kesempatan berharga melihat bagaimana Tuhan bekerja di berbagai negara dan berbagai konteks. Memang pekerjaan Tuhan terlalu besar untuk dikerjakan oleh satu orang, satu kelompok, atau bahkan satu negara. Setelah 500 tahun, slogan “Here we stand” memang lebih tepat menggambarkan realitas pekerjaan Tuhan.
Tuhan yang membangkitkan Luther akan terus membangkitkan 500 bahkan ribuan orang lainnya yang namanya tidak dicatat dalam sejarah untuk terlibat dalam datangnya Kerajaan Allah. Allah telah memakai para raksasa iman di masa lalu, mungkinkah Allah memakai Anda dan saya, yang nobody ini, di masa kini? Tuhan mampu tetapi sudahkah Anda mempersiapkan diri dipakai oleh sang Raja?
November 2017
Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah.
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan ataupun mencabut komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah ataupun berisi kebencian.
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.