Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Renungan

Hikmat dari Penginjilan Filipus

4 November 2025 | John Mondan Tarigan 3 min read

Sebagai orang Kristen, kita perlu untuk mengabarkan kabar baik bagi orang lain, yaitu Injil keselamatan dari Tuhan Yesus. Kita mengabarkan kabar baik tersebut dengan berbagai cara. Seringkali, kita mengerjakannya secara pribadi (penginjilan pribadi), sehingga kita belajar bagaimana mengabarkan Injil dengan efektif, agar kabar baik tersebut dapat sampai kepada orang lain. Kita mengikuti pembekalan dari gereja, mendengar sharing dari saudara seiman, belajar dari pengalaman, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut sangat baik dan kita perlu terus kerjakan. Pada renungan kali ini, mari kita lihat bagaimana Filipus mengerjakan penginjilan pribadinya kepada sida-sida dari Etiopia.

Catatan dari penginjilan pribadi yang dikerjakan oleh Filipus terdapat di dalam Kisah Para Rasul 8:26-40. Filipus digerakkan oleh malaikat Tuhan dan pergi ke satu jalan yang sunyi, kemudian Roh Tuhan berkata kepada Filipus untuk menemui seorang sida-sida Etiopia, lalu ia mendengarnya membaca bagian dari Perjanjian Lama, yaitu bagian Kitab Yesaya tentang Hamba yang menderita. Kemudian Filipus bertanya, “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” Lalu sida-sida tersebut menjawab, “Bagaimanakah aku dapat mengerti kalau tidak ada yang membimbing aku?” Kemudian sida-sida tersebut meminta Filipus naik ke kereta tersebut. Sida-sida tersebut bertanya lebih lanjut tentang nats tersebut dengan bertanya, “Tentang siapa nabi bertanya demikian, tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Lalu Filipus menggunakan nats tersebut untuk memberitakan Injil Yesus kepada sida-sida tersebut. Kemudian sida-sida tersebut melihat air dan meminta dibaptis. Setelah Filipus bertanya tentang iman sida-sida tersebut dan sida-sida tersebut mengaku, maka sida-sida tersebut dibaptis. Kemudian Roh Tuhan membawa Filipus pergi dan sida-sida tersebut meneruskan perjalannya dengan sukacita.

Kita dapat belajar dari penginjilian yang dikerjakan Filipus tentang kepedulian akan pertanyaan orang lain. Pertanyaan Filipus “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” mengindikasikan bahwa Filipus ingin mengetahui apakah yang menjadi pertanyaan atau kebingungan sida-sida tersebut. Ketika kita mengerjakan penginjilan, kita perlu untuk mengenal apa yang menjadi pertanyaan orang lain, atau apa yang menjadi pergumulan mereka. Mungkin kita telah menyiapkan berbagai ilustrasi dalam kepala kita untuk mengabarkan Injil, atau berbagai ayat Alkitab, atau bahkan berbagai doktrin yang kita pahami. Sangat baik jika kita benar-benar menyiapkan penyampaian kita sebaik mungkin, namun pada saat yang sama kita perlu mendengar orang yang akan kita injili. Kita perlu memahami pergumulan dan pertanyaan mereka.

Setelah Filipus mengetahui nats yang tidak dimengerti oleh sida-sida tersebut, dia menggunakan nats tersebut untuk memberitakan Injil Yesus. Pertanyaan dari sida-sida tersebut ternyata adalah jalan bagi Filipus untuk memberitakan Injil Tuhan Yesus. Di dalam penginjilan kita, tujuan kita bertanya adalah agar dari pertanyaan tersebut kita dapat memberikan jawabannya, yang tujuannya adalah kabar baik. Kita berusaha memberikan jawaban kepada orang tersebut melalui kabar baik yang kita kabarkan. Dari kisah Filipus, kita belajar bahwa pertanyaan orang tersebut dapat menjadi tempat kita bertolak mengabarkan Injil. Mungkin salah satu kekhawatiran kita adalah pertanyaan orang mungkin tidak bisa dijawab dengan Injil. Kekhawatiran ini sangat benar, namun di kisah Filipus kita belajar bahwa Tuhanlah yang bekerja. Tuhan dapat memberikan pergumulan atau pertanyaan kepada seseorang yang memungkinkan kabar baik Injil sebagai jawaban satu-satunya, sama seperti sida-sida tersebut yang memiliki pertanyaan, di mana jawaban satu-satunya adalah Injil Tuhan Yesus. Maka prinsip lain yang perlu kita pelajari dari catatan ini adalah bergantung, taat, dan percaya kepada Tuhan di dalam penginjilan kita, seperti Filipus. Tuhan memberkati kita.

John Mondan Tarigan

Mahasiswa STTRII

Tag: Etiopia, Filipus, Kisah Para Rasul, Pengabaran Injil, rasul

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

  facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII