Jangan Hanya Pandangi Langit

Lukas mengisahkan bahwa setelah bangkit, Yesus berulang kali menampakkan diri kepada
murid-murid-Nya dan mengajar mereka tentang Kerajaan Allah selama empat puluh hari.
Setelah menyaksikan kebangkitan-Nya dan mendapatkan pengajaran intensif dan privat
selama empat puluh hari, keluarlah pertanyaan dari murid-murid-Nya, “Tuhan, maukah
Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" (Kis. 1:6). Ternyata semua
pengalaman spektakuler pascakebangkitan Yesus tidak membuat mereka mengerti juga.

Namun, dari jawaban Yesus, kita tidak menemukan nada kesal ataupun frustrasi.
Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-
Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
(Kis 1:7-8)

Para murid mengerti bahwa Yesus adalah Mesias dan Tuhan, tetapi pemahaman mereka
tentang ajaran Yesus masih sangat sempit. Yang mereka pikirkan adalah masa ini dan di sini
(Israel), sedangkan visi Yesus adalah jauh ke depan dan seluruh dunia. Yesus memahami
ketidakmengertian mereka karena Roh Kudus belum diturunkan ke atas mereka. Tanpa Roh
Kudus, siapa yang dapat mengerti kebenaran Allah?

Ini menjelaskan mengapa orang cerdas sekalipun dapat tidak mengerti firman Tuhan dan
mengenal Allah, padahal sudah dijelaskan berkali-kali. Pengertian tidak semata tentang
kecerdasan intelektual, tetapi juga menyangkut aspek spiritual. Tanpa Roh Kudus, hati orang
yang menolak Yesus mendistorsi pengertian mereka sehingga mereka menganggap
kebenaran sebagai kebodohan.

Ini juga menjelaskan mengapa Yesus tidak membuat adegan kenaikan-Nya sebagai panggung
pertunjukan spektakuler bagi para penguasa dan massa. Seperti peristiwa kelahiran-Nya,
peristiwa kenaikan-Nya ke sorga dilangsungkan dengan sangat sederhana. Tidak perlu
memancing kehadiran kerumuman, para pemimpin agama, dan penguasa yang sudah
membunuh-Nya untuk membuktikan bahwa Dia memang Tuhan, Dia sudah bangkit, dan
akan terangkat ke sorga. Mengapa? Tanpa Roh Kudus, mereka tidak akan mengerti.

Tuhan Yesus sudah naik kembali ke takhta-Nya. Dia memang akan memulihkan Kerajaan
Israel, tetapi bukan di dalam pengertian Israel biologis, politis, dan geografis yang sempit.
Dia akan menegakkan Kerajaan Israel yang baru, yang terdiri dari seluruh orang beriman di
seluruh dunia. Dia akan mengklaim kembali seluruh dunia menjadi milik-Nya. Allah Bapa
akan menaruh seluruh dunia di bawah kaki-Nya. Iblis, dosa, dan maut tidak mempunyai
kuasa kekal atas dunia ini.

Pengikut Kristus, mulai dari murid-murid-Nya sampai orang Kristen zaman sekarang,
mempunyai tugas mengambil bagian di dalam pemulihan kerajaan-Nya. Dengan cara apa?
Menjadi agen-Nya di dalam memberitakan tentang Kerajaan Kristus. Dengan kuasa dan
otoritas apa kita menghadapi dunia yang didukung oleh kuasa jahat? Dengan kuasa Roh
Kudus dan otoritas Tuhan Yesus.

Ada dua orang malaikat di tempat kenaikan Kristus yang memecahkan keheningan dengan
berkata, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini,
yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kis 1:11). Artinya dapat dipahami sebagai
demikian: hai orang bumi, jangan bengong saja. Jangan terus melihat ke masa lalu. Lihatlah
ke masa depan. Nanti Dia akan datang kembali dengan cara yang sama dan akan bertanya,
“Sudahkah kalian menjalankan apa yang Aku perintahkan?”