Kemarin ada seorang teman yang memberikan link website yang menjual jam tangan palsu
atau yang sekarang beken disebut jam tangan KW. Di website tersebut jam tangan Rolex
dibandrol hanya Rp 4.800.000 saja, sedangkan harga aslinya berkisar Rp 70-100 juta untuk
edisi tersebut. Dari sana baru mengetahui, bahwa ternyata KW pun ada tingkatannya,
semakin tinggi kualitas KW-nya semakin mahal pula barangnya. KW1 tingkat tertinggi
mungkin cukup mahal karena memakai bahan-bahan yang sama dengan aslinya, hanya saja
mesinnya buatan Tiongkok.
Dari sana saya melihat, yang namanya fenomena KW atau palsuan (counterfeit) itu bisa
ditemui di segala macam hal, termasuk di dalam kekristenan. Alkitab sendiri pernah
memberikan peringatan akan adanya iman palsu, nabi palsu, dan bahkan mesias palsu.
Bagaimana kita membedakan antara yang asli (genuine) dengan yang KW (counterfeit)?
Apa sih itu KW? D.A. Carson pernah menjelaskan dengan sangat baik bahwa yang namanya
counterfeit adalah ketika sesuatu yang sentral dan yang pinggiran ditukar tempatnya.
Maksudnya? Misal pakai contoh jam tangan lagi, yang sentral atau inti mengapa Rolex begitu
mahal adalah kualitas dan reliability dari mesin Swiss-made Rolex yang tahan berpuluh-
puluh tahun keakuratannya, sedangkan fitur pinggiran yang tidak esensial banget adalah
misalnya berlian yang menghiasi, strap kulit atau besinya. KW menjadikan hal-hal yang tidak
esensial menjadi sentral, yang penting terlihat mengkilap dan bagus penampakan luar seperti
aslinya, sedangkan yang inti yaitu mesin yang tidak kelihatan kasat mata dikompromikan.
Demikian juga ketika inti iman Kristen – Salib Kristus – ditukar menjadi kesembuhan ilahi
dan kesuksesan, iman Kristen menjadi iman KW. Yang menarik adalah hal-hal pinggiran
seperti kesembuhan dan kesuksesan. Hal-hal itu sendiri bukanlah evil, namun menjadi evil
ketika hal-hal itu menjadi sentral dan salib dikesampingkan. Alkitab pernah mencatat
Ananias dan Safira lebih suka penampakan luar terlihat kudus dan murah hati dengan berkata
mereka menyerahkan segala harta milik mereka sedangkan sebenarnya tidak. Itulah KW,
menukar penampakan luar yang pinggiran dengan kekudusan sebenarnya yang harus mereka
kejar. Mereka yang menempatkan hal lain selain Kristus yang tersalib sebagai inti iman
mereka, sadar atau tidak sadar sebenarnya sudah tertipu oleh Iblis, si juragan KW. Bagaimana
dengan kita masing-masing, orisinal atau KW?