Membutakan Mata: Mujizat yang Terlupakan

Kita telah mengenal Yesus Kristus sebagai terang dunia yang menyembuhkan mata orang buta.
Dia tidak hanya menyembuhkan kebutaan mata jasmani tetapi juga mata rohani. Kesembuhan
orang yang buta sejak lahir seperti dinyatakan dalam Yohanes 9 membuktikan hal itu. Pada
dirinya, mata jasmani dan rohani dicelikkan oleh Tuhan. Setelah sembuh dari kebutaannya, dia
menjadi saksi Kristus di hadapan orang Farisi. Banyak khotbah telah kita dengar tentang Yesus
yang menyembuhkan mata orang buta. Akan tetapi, ada sebuah karya Yesus Kristus yang hampir
terlewatkan oleh kita, yaitu membutakan mata orang yang sehat.

Membutakan mata orang adalah salah satu pekerjaan Yesus yang paling ajaib bagi kehidupan
manusia. Salah satu contohnya dapat kita lihat dalam Kisah Para Rasul 9. Suatu kali, Saulus sedang
dalam perjalanannya ke Damsyik, dengan hati yang berkobar-kobar ingin menganiaya orang Kristen
di sana. Demikianlah deskripsi Alkitab tentang kejadian itu,

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari
langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata
kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau
Tuhan?” Kata-Nya: Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota,
di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-
temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga
pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka
harus menuntun dia masuk ke Damsyik. (Kis. 9:3)

Ketika Terang itu datang, Dia ternyata tidak hanya mencelikkan mata yang buta, tetapi juga
membutakan mata yang “celik”. Saulus selama ini mengira bahwa dia melihat dengan baik. Namun,
Tuhan Yesus datang dan membutakan matanya dengan terang-Nya. Tuhan Yesus seolah-olah sedang
me-reset penglihatan Saulus. Penglihatan sebelumnya yang palsu dan ilusif harus ditutup dulu, dan
yang baru diberikan kemudian. Visi Saulus tentang hidup ini sedang diperbarui. Setelah matanya
dicelikkan melalui tangan Ananias, visinya terhadap dunia dan kehidupan menjadi sama sekali baru.

Bukankah ada banyak orang yang seperti Saulus di dunia ini? Mereka mengira bahwa tidak ada yang
salah dengan penglihatan mereka. Mereka selalu merasa begitu yakin terhadap pandangan hidup
mereka, meskipun tidak dilandaskan di atas kebenaran firman. Mungkin itu karena mereka belum
bertemu dengan terang Kristus, dan mereka perlu dibutakan terlebih dulu oleh terang itu.

Pernahkah Anda merasa bingung dan gamang terhadap hidup ini, merasa hidup dalam kegelapan,
dan tidak lagi memercayai apa yang Anda lihat, tapi kemudian menemukan jawabannya dalam
Kristus? Berbahagialah orang yang pernah hidup dalam gelap gulita dan akhirnya diberikan
penglihatan baru oleh Tuhan Yesus.