Kita hidup di zaman instan, lihat saja di sekeliling kita: mie instan, kopi instan, instant
dating, internet high speed, dan lain-lain. Memang dalam zaman instan seperti ini kita sangat
tidak terbiasa untuk menunggu. Kita bahkan tidak mau menunggu 5 detik loading di media
sosial. Menunggu itu benar-benar menguras diri, melucuti ketidaksabaran diri. Kita ingin
segalanya cepat selesai.
Menunggu waktu Tuhan itu berat, karena walaupun Tuhan tidak pelan namun Dia juga tidak
terburu-buru. Kita juga tidak bisa memburu-buru Tuhan agar segera bertindak. Waktu Tuhan
yang walaupun terkesan lambat namun tidak terlambat dan selalu tepat waktu.
Di dalam penantian seorang anak yang dijanjikan Tuhan, Abraham dan Sara rupanya
terdorong oleh ketidaksabaran mereka dan mengambil jalan sendiri. Kenapa mereka tergoda
untuk mengambil jalan sendiri, cara sendiri yang tidak sesuai dengan keinginan Tuhan? Sara
tentunya mengalami tekanan besar secara psikologis karena tidak punya anak menjadi stigma
sosial, merasa tidak berharga, merasa tidak berguna. Tekanan yang tidak kalah besar bagi
Sara adalah tekanan secara theologis bahwa janji Tuhan akan memberikan keturunan bagi
Abraham sangat bergantung padanya.
Pencobaan yang terjadi waktu menunggu adalah ketidaksabaran kita yang mendorong kita
untuk mengambil shortcut. Dalam kasus ini Sara mengusulkan Abraham menghampiri Hagar,
hambanya. Sara mengusulkan daripada “parker” terus begini, yuk cari jalan lain. Yuk
bantu Tuhan. Yang ditawarkan Sara ini adalah sesuatu yang sangat umum, sah, dan praktik yang
lazim di dalam budaya saat itu, sehingga dapat dikatakan, pencobaan sering kali terlihat
sangat masuk akal–sampai semuanya itu sudah terlambat.
Abraham mempunyai dua pilihan yang diwakilkan oleh dua perempuan di hadapannya. Kalau
lewat Sara yang sudah tua, janji Tuhan hanya tergenapi oleh mujizat, supernatural grace.
Sedangkan kalau melalui Hagar, sesuatu yang dalam lingkup kemampuanku sebagai
manusia. Nanti di surat Galatia 4, Rasul Paulus mengambil kejadian ini untuk mengontraskan
antara salvation by works vs salvation by grace.
Apa yang mereka pikir sebuah shortcut, ternyata membuat hidup mereka semua menjadi
sangat-sangat rumit. Suatu metode yang umum, legal, lazim, dan juga sangat masuk akal,
belum tentu sesuai dengan waktunya Tuhan. Menunggu itu berat, tetapi mengambil shortcut
tanpa sekehendak Tuhan akan menuai akibat yang jauh lebih berat. Jadi? tunggu tidak tunggu
tidak tunggu tidak tunggu tidak…