Ketika membaca judul ini mungkin satu hal yang langsung timbul dalam pikiran yakni perkataan pengajaran Tuhan Yesus yang terakhir sebelum ditangkap dan disalibkan. Di mana malam itu Dia menjanjikan kepada murid-murid-Nya bahwa setelah kepergian-Nya nanti seorang Penolong yang lain akan datang. Siapakah Penolong yang dimaksud? Penolong yang dimaksud itu adalah Roh Kudus atau yang disebut juga Penghibur (Bdk.Yoh 15:26). Ia akan menyatakan tentang Kristus dan segala kebenaran-Nya.
Menarik pengajaran Tuhan Yesus itu disampaikan diakhir pelayanan-Nya tetapi Injil Lukas telah menulis tentang Roh Kudus sebagai Penghibur atau yang akan memberikan penghiburan ketika Tuhan Yesus bahkan masih bayi berusia 40 hari. Hal ini tentu bukan kebetulan melainkan suatu gambaran untuk hari depan mengenai pekerjaan Roh Kudus seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes itu. Maka, renungan ini akan fokus untuk melihat bagaimana pekerjaan Roh Kudus menuntun Simeon kepada penghiburan (paraklesis) yang sejati.
Lukas tidak menulis detail tentang siapakah Simeon ini, kecuali bahwa dia adalah seorang yang benar dan saleh. Dari keterangan ini dapat disimpulkan hidup keagamaannya mengagumkan dan pasti juga ketaatannya pada Taurat tidak diragukan. Namun, terjadi suatu kontras besar di mana keadaan yang begitu baik ini ternyata tidak otomatis membuat hidupnya berada di dalam keadaan “damai”. Simeon masih ada dalam penantian akan penghiburan atau terjemahan Alkitab lain mengatakan menantikan penyelamatan bagi Israel.
Keadaan seperti ini sebenarnya adalah sesuatu yang sangat menyedihkan, di mana orang yang sangat religius justru masih terus bergumul untuk menanti akan penghiburan. Jiwanya masih belum mendapatkan ketenangan. Memang itu dikatakan untuk Israel tetapi Simeon sendiri adalah orang Israel yang artinya dia juga menantikan penghiburan itu. Fakta yang terjadi pada Simeon ini penting juga direnungkan, di mana kesalehan agama tidak tentu memberikan kepastian di dalam hidup seseorang. Karena itu perlu sesuatu yang lebih dan di sinilah peran Roh Kudus untuk yang mengarahkan Simeon kepada pengharapan yang sejati itu.
Lukas menyebut Roh Kudus dalam kaitannya dengan Simeon sebanyak tiga kali. Hal ini menunjukkan Simeon bukan orang sembarangan tetapi benar-benar merupakan seorang yang hidup dekat dengan Tuhan. Kalau dia hidup di masa sekarang mungkin dia akan menjadi idola dari begitu banyak orang-orang Kharismatik tertentu yang sangat tergila-gila dengan pekerjaan Roh Kudus. Karena semua yang diinginkan oleh mereka ada pada diri Simeon. Ia penuh dengan Roh Kudus, Roh Kudus bahkan berbicara kepadanya dan Roh Kudus memimpin hidupnya.
Pengalaman seperti Simeon ini dikejar-kejar oleh orang-orang dan digembar-gemborkan hari-hari ini. Tetapi itu berbeda dengan Simeon bahwa tidak satupun dari semua itu membuat dia menjadi orang yang superior dibandingkan orang-orang lain atau mulai menghembuskan orang-orang dengan kuasa Roh Kudus atau bahkan menunjukkan manifestasi-manifestasi aneh sebagai gejala pekerjaan Roh Kudus. Simeon begitu tenang dan bersadar penuh pada pimpinan Tuhan. Hal ini selaras dengan orang-orang lain yang juga ketika penuh dengan Roh Kudus mereka menjadi taat kepada pimpinan Tuhan (Bdk. Elisabet dan Stefanus).
Roh Kudus pun sebaliknya tidak memimpin Simeon seperti pengalaman-pengalaman aneh yang kita lihat sekarang. Roh Kudus seperti yang ajarkan oleh Tuhan Yesus, Ia akan memimpin kepada segala kebenaran dan menyatakan Kristus. Inilah yang menjadi pekerjaan utama-Nya yakni membawa setiap orang datang kepada Kristus. Tanpa pekerjaan Roh Kudus tidak ada seorang pun yang bisa menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Hal ini diteguhkan dengan kisah-kisah dalam Alkitab salah satunya peristiwa Pentakosta.
Roh Kudus telah menyatakan kepada Simeon bahwa dia tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Penghiburan itu sudah dekat dan dia akan menyaksikannya dengan mata kepalanya sendiri. Penghiburan itu sekaligus nanti akan mengantar dia kepada kematian dengan suasana hati yang begitu gembira karena keselamatan sudah tiba. Tidak ada yang lebih indah dari penghiburan itu. Dunia mungkin memberikan penghiburan seperti harta dan lain-lain tetapi semua bersifat sementara sedangkan penghiburan yang datang dari Mesias adalah penghiburan yang abadi.
Tidak lama ketika waktunya tiba Roh Kudus menuntun Simeon ke Bait Suci untuk bertemu dengan Sang Mesias yang sedang dibawa oleh orang tua-Nya ke Bait Suci untuk diserahkan kepada Allah. Ketika Simeon melihat bayi Tuhan Yesus, dia dengan penuh gembira langsung menatang-Nya. Matthew Henry mengatakan, “ia memeluk Anak itu dengan penuh kasih sayang yang tak terlukiskan, menempelkan-Nya ke atas dadanya, sedekat mungkin dengan hatinya yang sarat dengan sukacita.” Tuhan Allah telah menggenapi janji-Nya yang telah ribuan tahun dengan mengirimkan Mesias kepada umat-Nya. Karena itu Simeon mengekspresikan penantian panjangnya itu dengan berkata:
Luk 2:29 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”
Kalimat Simeon ini dapat diartikan, tidak ada lagi hal yang perlu ditakutkan di dalam hidup ini bahkan kematian sekalipun karena yang terpenting yaitu keselamatan dari Allah telah tiba. Janji-Nya akan kedatangan Mesias sejak dahulu kala yang telah mereka nanti-nantikan sekarang digenapi dan bersyukur di hari tuanya dia diberi anugerah untuk menyaksikan hal itu yang oleh para nabi dan orang-orang PL sangat rindu untuk melihat dan mendengar-Nya tetapi mereka tidak dapat (Bdk. Mat 13:16-17). Penghiburan inilah yang diterima Simeon dan penghiburan ini juga yang kita terima ketika kita percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Kiranya lewat renungan singkat ini, Roh Kudus juga memimpin para pembaca sekalian yang mungkin sedang bergumul atau sedang menantikan penghiburan untuk dapat berjumpa dengan Kristus yang adalah sumber penghiburan yang sejati.
SOLI DEO GLORIA!
Endro Jordania Ngunju Amah
Mahasiswi STTRII