Trailer sebuah film memberikan cuplikan singkat akan apa yang akan kita saksikan di dalam
film tersebut. Ternyata sebelum Musa harus memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, tanah
perbudakan, Tuhan juga sudah memberikan pengalaman “mini and personal exodus” kepada
Musa sebagai trailer.
Di pasal pertama Kitab Keluaran dicatat, “Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang
jumlahnya; mereka bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu
dipenuhi mereka.” Kalimat ini membawa kita flashback akan perintah Tuhan di Taman Eden,
“Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu.” Sebuah
perintah yang menjadi kenyataan ketika mereka bertambah banyak namun twist-nya adalah
merekalah yang ditaklukkan oleh Firaun, bukan mereka yang menaklukkan bumi.
Setelah itu kita membaca kisah penciptaan berlanjut dengan kisah kejatuhan di Kejadian 3
dan melodi yang sama muncul kembali di Keluaran 1, ada serangan ular (yang diperankan
oleh Firaun dengan lambang ular di mahkotanya) kepada wanita dan keturunannya. Sekali lagi
ada twist yang tidak disangka-sangka. Bukan wanita yang tertipu, malah Firaun sang
ular yang tertipu dan kecele oleh para wanita: pertama-tama oleh dua bidan bernama Sifra
dan Pua, oleh ibu dan kakak Musa, dan terakhir oleh putri Firaun sendiri!
Musa mengalami personal exodus di dalam peti pandan yang dianyam oleh ibunya. Peti
pandan ini sendiri di dalam bahasa aslinya hanya muncul dua kali, di sini dan satunya lagi
sebagai bahtera di dalam kisah Nuh. Penulis seakan-akan ingin kita menyandingkan bahtera
Nuh dengan peti pandan Musa. Sama seperti bahtera Nuh membawa Nuh dan keluarganya
selamat dari penghukuman melalui air bah, peti pandan menjadi keselamatan bagi Musa dari
sungai Nil.
Putri Firaun yang sedang mandi di sungai mendengar tangisan bayi dan jatuh iba
menyelamatkan dan menjadikan Musa anaknya. Sebuah gambaran mini (trailer) dari apa
yang akan Tuhan lakukan bagi bangsa Israel. Di akhir pasal 2 dicatat, “Allah mendengar
mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan
Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.” Dan kita
tahu kisah selanjutnya.
Pengalaman Musa menjadi trailer dari apa yang kemudian bangsa Israel alami. Namun
ternyata pengalaman bangsa Israel juga menjadi sebuah trailer bagi kita umat Tuhan di
kemudian hari. 1 Korintus 10:11 mengatakan, “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai
contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana
zaman akhir telah tiba.”
Hegel terkenal dengan kutipannya tentang sejarah, “The only thing that we learn from
history is that we learn nothing from history.” Sebulan terakhir ini dunia diguncangkan
dengan berita Rusia menyerang Ukraina. Semacam flashback dari apa yang dunia pernah
saksikan di Perang Dunia I dan II. Ternyata pelajaran getir dan pahit yang memakan puluhan
juta jiwa tidak menghalangi manusia-manusia haus kuasa mengulangi kesalahan yang pernah terjadi.
Namun Alkitab mengajar kita untuk belajar dari sejarah dan tidak mengulangi kesalahan-
kesalahan bangsa Israel yang tercatat di dalamnya. Semoga kita menjadi umat yang terhindar
dari kesalahan-kesalahan nenek moyang kita. Kiranya Tuhan berbelaskasihan kepada kita!