Pada tanggal 9 April ini, seluruh rakyat Indonesia memilih anggota legislatif untuk mewakili
mereka di parlemen. Dalam sistem demokrasi, kuasa terbesar ada di tangan rakyat dan
pemerintah berkuasa karena diberikan kuasa oleh rakyat. Pemerintah yang dimandatkan oleh
rakyat harus diawasi oleh rakyat. Karena rakyat terlalu banyak, maka dipilihlah sekelompok
wakil mereka untuk menjalankan tugas pengawasan. Calon-calon legislatif terpilih akan
diberikan kuasa yang sangat besar untuk berdiri sama tinggi, sama kuat dengan eksekutif,
demi mewakili rakyat untuk mengawasi kinerja pemerintah. Kehadiran mereka di parlemen
sama dengan kehadiran jutaan rakyat yang mereka wakili. Oleh karena itu, tugas wakil rakyat
sangat penting, dan karena itu pula rakyat harus berhati-hati dalam memilih wakil mereka.
Jika rakyat salah pilih, maka oknum-oknum tak bertanggung jawab yang terpilih bukan
menjadi representasi, malah distorsi suara rakyat.
Tentang manusia mewakili manusia ini bukanlah hal baru di Alkitab. Di Alkitab juga pernah
dicatat tentang wakil-wakil yang dipilih untuk menjadi wakil manusia di hadapan Tuhan.
Siapa saja mereka?
Manusia pertama yang dipilih menjadi wakil manusia adalah Adam. Adam dipilih Tuhan
menjadi wakil manusia di hadapan-Nya. Kehadiran Adam di hadapan Tuhan sama dengan
kehadiran seluruh manusia di sepanjang sejarah dari segala bangsa. Namun, representasi
Adam ini berbeda dengan representasi DPR bagi rakyatnya. Jika ada anggota DPR yang
korupsi, itu menjadi kesalahan pribadinya. Rakyat Indonesia tidak mengambil bagian dalam
korupsi itu. Berbeda halnya, ketika Adam dengan sadar dan kehendak bebasnya berdosa di
hadapan Tuhan, seluruh umat manusia yang pernah dan akan hidup juga berdosa bersama-
sama Adam. Kegagalan Adam di hadapan Tuhan adalah kegagalan seluruh umat manusia.
Namun, puji Tuhan cerita tidak berakhir sampai di sini. Tuhan memberikan Wakil lainnya
untuk membalikkan situasi buruk yang diakibatkan oleh wakil pertama. Manusia lainnya,
Yesus Kristus, yang juga adalah Allah sejati, merupakan wakil kedua dan terakhir yang
dipilih Allah Bapa untuk menjadi wakil manusia di hadapan-Nya. Berbeda dengan Adam,
Yesus taat sampai mati di atas kayu salib. Alkitab mengatakan, kita yang percaya kepada
Yesus sudah sepenuhnya dihukum oleh Tuhan di atas kayu salib. Kita memang tidak pernah
disalibkan, tetapi wakil kita, Yesus Kristus, telah dihukum mewakili kita. Kehadiran dan
kematian-Nya di atas kayu salib dianggap sama dengan kehadiran dan kematian seluruh umat
manusia yang percaya kepada-Nya. Manusia lama orang percaya telah mati bersama Kristus
di atas kayu salib. Ketaatan-Nya kepada Bapa sampai ke atas kayu salib dianggap sebagai
ketaatan orang percaya.
Terpujilah Tuhan, yang tidak pernah salah memilih wakil bagi manusia. Tidak ada wakil
pertama manusia yang akan lebih baik dari Adam, namun dia sebagai wakil yang terbaik
telah gagal di mata Tuhan. Terlebih lagi, tidak akan ada wakil kedua yang lebih mulia dari
Kristus, dan Dia telah berhasil taat di hadapan Tuhan, bahkan sampai mati di kayu salib.
Maukah Anda menjadi bagian dari umat yang diwakili oleh Kristus?
Erwan
Redaksi Umum PILLAR