Bersyukur di dalam masa pandemi kita bisa melangkah masuk ke tahun 2022. Yang tidak
bisa masuk ataupun yang bisa masuk tidak ditentukan engkau warga negara atau ras apa,
kaya atau miskin, ataupun apa agamamu. Tuhanlah yang menentukan! Ada jutaan orang yang
tidak mendapatkan kesempatan hidup di 2022. Sepanjang tahun 2020 tercatat ada 1.952.210
orang yang meninggal akibat COVID-19. Tahun berikutnya di 2021, angka kematian
meningkat drastis hampir dobel menjadi 3.493.745 sehingga total kematian akibat COVID-19
di seluruh dunia berjumlah 5.445.955. Statistik yang mengerikan.
Tahun 2020, tahun 2021 sudah berlalu, tetapi ada sesuatu yang tidak akan berlalu. 1 Korintus
13:13 menyatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
Biarlah kita yang diberikan anugerah hidup, kita memakai hidup kita yang sementara ini,
hidup yang segera dan pasti akan berlalu, berfokus kepada sesuatu yang tidak akan berlalu:
iman, pengharapan dan kasih.
Bapa Gereja Agustinus di dalam sebuah renungan tahun baru menuliskan, “Jika engkau tidak
percaya apa yang dipercayai oleh orang-orang kafir, jangan berharap apa yang diharapkan
mereka, jangan mencintai apa yang dicintai mereka, maka engkau dipisahkan dari mereka.”
Di awal tahun ada kebiasaan untuk orang membuat resolusi tahun baru untuk tahun
mendatang. Banyak resolusi difokuskan kepada bisnis dan pekerjaan lebih berkembang, berat
badan lebih menurun, menambah waktu untuk membaca buku, mengurangi waktu untuk
sosial media, dan sebagainya. Apakah kita yang beriman kepada Kristus hanya fokus kepada
hal-hal tersebut saja? Ataukah kita seharusnya mengharapkan sesuatu yang besar, yang kekal,
dan yang sesuai dengan rencana Tuhan? Apakah yang kita suka dan cinta sebenarnya tidak
beda dengan apa yang orang dunia suka? Orang dunia hanya fokus kepada diri dan
keuntungan diri. Orang Kristen fokus kepada Kerajaan Allah.
Mari kita yang mempunyai iman, pengharapan, dan kasih, yang berbeda dari mereka yang
kafir, membuktikannya dengan hidup kita dan memperlihatkannya dengan perbuatan kita.