What Really Counts

Pemilu 2014 menjadi Pemilu yang sangat memilukan hati rakyat Indonesia. Kedua calon
pasangan saling mengklaim merekalah yang menang, dan rakyat dibuat pusing dan bingung.

Kita berulang kali melihat sejarah terus berulang, raja yang dikehendaki dan dipilih rakyat
kemudian ditinggalkan dan dilawan oleh rakyat. Saul yang menjadi pilihan rakyat karena

“ketika ia berdiri di tengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas
lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa
itu: “Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorang pun yang sama
seperti dia di antara seluruh bangsa itu.” Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian:
“Hidup raja!” – 1 Samuel 10:23b-24

tetapi kemudian kita melihat rakyat meninggalkan Saul. Namun hal ini bukanlah alasan
kekalahan Saul. Bukan karena tidak ada dukungan rakyat, bukan karena bangsa Filistin lebih
kuat, tetapi karena

“TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu? TUHAN telah melakukan
kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah
mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada
Daud.” – 1 Samuel 28:16-17

Beberapa puluh tahun kemudian, Raja Daud, seseorang yang berkenan di hati Tuhan pun
harus terbirit-birit kabur meninggalkan istananya karena ia telah mendapatkan kabar bahwa
“hati orang Israel telah condong kepada Absalom”. Tetapi nasib Daud berbeda dengan nasib
Saul, Daud melewati pemberontakan demi pemberontakan dengan tetap bersandar kepada
Tuhan. Daud sampai matinya tetap adalah seorang yang berkenan di hati Tuhan dan dia
berada di atas takhtanya.

Terkadang suara rakyat yang mengelu-elukan seorang raja dengan antusias dapat berubah
dengan cepat menjadi protes bahkan kutukan. Ketika Yesus menaiki seekor keledai
memasuki kota Yerusalem,

orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru,
katanya: “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana
di tempat yang mahatinggi!” – Matius 21:9

Yesus disambut bagaikan raja oleh orang banyak. Namun hal itu pulalah yang menyebabkan
Dia harus naik ke kayu salib.

Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: “Inilah
Yesus Raja orang Yahudi.” – Matius 27:37

Mengerikan dalam hitungan hari, rakyat yang berteriak “Hosana bagi Anak Daud di gerbang
Yerusalem”, sekarang berteriak “Salibkan Dia, bebaskan Barabas!” di pelataran tempat
Pilatus mengadili Yesus.

Dan seluruh rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas
anak-anak kami!” – Matius 27:25

Perbedaan quick count memang menyita waktu dan perhatian rakyat indonesia, namun what
really counts
adalah apakah pemimpin rakyat yang akan naik diperkenan oleh Tuhan sendiri
atau tidak.