Pelayanan Paulus sebagai pembawa berita Injil bagi bangsa-bangsa bukan pelayanan yang lancar, mudah, dan pasti bukan pelayanan yang menguntungkan dirinya. Beberapa kali di dalam Alkitab dicatat mengenai Paulus yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara pada saat ia melayani. Kisah Para Rasul 16, 21, dan 28 mencatat penahanan dan pemenjaraan yang dilakukan kepada Paulus. Semua tuduhan, ketidakadilan, dan kesulitan yang dialami Paulus tidak membuatnya mengutamakan diri dan menggeser Tuhan dari yang seharusnya utama.
Di dalam penjara, Paulus mengingat jemaat Tuhan di tempat lain dan ia menulis surat kepada mereka. Momen Paulus sedang berada di penjara digambarkan oleh Rembrandt van Rijn (1606-1669), seorang pelukis asal Belanda. Lukisan ini diberi judul St. Paul in Prison dan dilukis pada tahun 1627. Rembrandt dikenal sebagai pelukis yang banyak melukiskan peristiwa Alkitab. Ia sering melibatkan diri di dalamnya dengan menggambar potretnya sendiri sebagai bagian dari orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Dua contoh karya Rembrandt tentang peristiwa dan tokoh Alkitab, di mana ia membuat dirinya terlibat dalam peristiwa tersebut ada di dalam lukisan The Storm on the Sea of Galilee (1633) dan Self-Portrait as the Apostle Paul (1661).
Di dalam perahu saat Yesus meredakan angin ribut di Danau Galilea, seharusnya hanya terdapat tiga belas orang, yaitu Yesus dan dua belas murid. Namun, ada empat belas orang di dalam karya Rembrandt. Ia melibatkan dirinya di dalam peristiwa tersebut dengan melukis dirinya sendiri sebagai bagian dari orang-orang dalam perahu tersebut. Selain melukiskan peristiwa, Rembrandt juga melukiskan tokoh Alkitab, salah satunya Paulus. Dalam hidupnya, Rembrandt melukiskan Paulus setidaknya lima kali, termasuk Self-Portrait as the Apostle Paul. Lukisan ini tidak menggambarkan wajah Paulus yang asli, tetapi Rembrandt menggambar potret dirinya sebagai Paulus.
The Storm on the Sea of Galilee
Self-Portrait as the Apostle Paul
Semasa kecil, Rembrandt sering diceritakan oleh ibunya mengenai kisah Alkitab. Besar kemungkinan surat-surat Paulus menggugah Rembrandt. Pengaruh kekristenan pada Rembrandt terbilang cukup besar. Ernst Gombrich (1909-2001), seorang ahli dalam seni (art historian) mengatakan, “As a devout Protestant, Rembrandt must have read the Bible again and again. He entered the spirit of its episodes, and attempted to visualize exactly what the situation must have been like, and how people would have moved and borne themselves at such moment.”
Lukisan St. Paul in Prison adalah salah satu lukisan pertama Paulus yang dibuat oleh Rembrandt. Pada bagian kiri atas, ada sebuah jendela yang menjadi kunci penting dari lukisan ini, sebab jendela menjadi tempat masuknya cahaya. Pencahayaan dalam lukisan ini mengarah kepada pribadi Paulus. Keberadaan Paulus dalam penjara tidak membuatnya lupa akan jemaat Tuhan di tempat-tempat lain. Maka, kita dapat melihat pada bagian kanan terdapat tumpukan kertas dan pena, serta ekspresi Paulus yang serius dan posisi tangan kanan di dagunya yang menunjukkan dia sedang berpikir. Tumpukan kertas dan pena digambarkan sebagai surat-surat yang ditulis Paulus saat di penjara, yaitu Surat Efesus, Filipi, Kolose, dan Filemon.
Pada bagian kiri juga terdapat pedang di sisi tempat tidur Paulus. Terdapat beberapa makna dari mengapa Rembrandt menaruh pedang dalam lukisan ini. Pertama, pedang ini mengacu kepada Paulus yang mati martir, kemungkinan dipenggal oleh pemerintah Romawi. Kedua, ini menjadi tanda bahwa sebelum Paulus bertobat, ia dahulu adalah seorang penganiaya umat Tuhan. Ketiga, ini berkait dengan salah satu surat Paulus, yaitu Efesus 6:17, mengenai pedang Roh.
Rembrandt terkenal dengan kedalaman emosi yang dapat disampaikan melalui lukisannya, khususnya pada lukisan potret figur. Ekspresi Paulus dalam lukisan ini tidak menunjukkan dirinya seperti orang yang dipenjara dan putus asa. Ekspresi wajah Paulus digambarkan serius, penuh konsentrasi, dan bergumul. Tatapannya bukan tatapan kosong, tetapi tatapan yang menunjukkan suatu perhatian besar pada Injil. Paulus menyadari bahwa penjara adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepadanya untuk menyebarkan Injil dan menjadikan dirinya sebagai teladan kepada orang-orang percaya lainnya. Baik melalui kehidupan maupun tulisan, Paulus tetap setia melayani walaupun ia di dalam penjara.
Setidaknya ada empat jenis pelayanan yang Paulus kerjakan di dalam penjara. Pertama, Paulus tetap berkhotbah memberitakan Injil baik kepada para pejabat maupun orang-orang yang mengunjunginya di dalam penjara. Di dalam Efesus 6:20, Paulus dengan jelas menyatakan bahwa dirinya adalah “(Christ’s) ambassador in chains” (utusan yang dipenjarakan). Identitas ini mengindikasikan kerinduan yang mendalam dan keseriusannya di dalam melayani Tuhan, khususnya pemberitaan Injil. Di dalam Efesus 6:19-20 dan Kolose 4:3-4, Paulus meminta kepada jemaat untuk berdoa baginya, di dalam menjalankan tugasnya memberitakan Injil walaupun ia dipenjara. Ia menyadari bahwa hal ini adalah kesempatan yang Tuhan siapkan baginya.
Kedua, pelayanan yang dilakukan oleh Paulus di dalam penjara adalah berdoa. Ia berdoa untuk gereja dan orang percaya di berbagai tempat. Mungkin karena di dalam penjara, Paulus memiliki waktu lebih untuk berdoa dibanding sebelumnya di mana ia harus menjalankan banyak pelayanan. Hal ini menjadi bukti bagaimana Paulus memiliki hati dan kepedulian bagi jemaat-jemaat yang ia layani.
Ketiga, ketekunan Paulus di dalam penderitaan. Memang terdengar cukup aneh jikalau dikatakan bahwa penderitaan adalah salah satu pelayanan di dalam kekristenan. Namun, Alkitab menyatakan bahwa melalui penderitaan, orang Kristen dapat menjadi saksi bagi kebenaran Injil. Tentu saja penderitaan ini bukan sembarangan penderitaan, tetapi menderita bagi kebenaran, itulah yang dapat menjadi kesaksian. Di dalam pelayanan Paulus, kita dapat melihat bahwa melalui penderitaannya, kesempatan untuk memberitakan Injil menjadi terbuka (Flp. 1:14).
Keempat, Paulus melayani melalui tulisannya. Paulus menulis banyak surat yang dikirim ke gereja-gereja di Kolose, Efesus, Filipi, dan juga kepada individu. Surat-surat ini merupakan bentuk pelayanan Paulus di dalam hal pastoral. Bahkan di dalam surat-surat ini terdapat hal yang spesifik dan personal, yang menjadi bukti bahwa Paulus menggembalakan jemaatnya dengan sungguh-sungguh. Melalui tulisan ini, Paulus memberikan penggembalaan baik bagi komunitas maupun individu, dan untuk melayani berbagai isu baik dari hal personal hingga isu theologis. Inilah kehidupan Paulus yang dengan sepenuh hati diserahkan kepada Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Seorang yang dahulu seteru Allah sekarang menjadi pelayan-Nya yang setia.
Peristiwa di Damsyik mengubah arah hidup Paulus 180 derajat. Sebelumnya, Paulus menganiaya umat Tuhan. Setelah mendengar panggilan Tuhan di Damsyik, Paulus mematikan dirinya yang berdosa dan Kristuslah yang bertakhta atas hidupnya. Ia bertobat dan seumur hidupnya diserahkan bagi Tuhan, melayani jemaat-Nya. Paulus bukan lagi seteru Allah, tetapi rekan sekerja Allah. Besarnya kasih Tuhan kepada Paulus membuat Paulus sanggup mengasihi Tuhan dan jiwa-jiwa yang juga Tuhan kasihi. Setelah bertobat, Paulus tidak pernah menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja. Paulus giat mengabarkan Injil dan rela menderita, termasuk dilemparkan ke dalam penjara tanpa keadilan.
Rembrandt adalah salah satu pelukis paling baik di dalam sejarah. Kedalaman emosi dan ekspresi figur yang dilukiskan begitu riil dan indah. Mari kita belajar baik-baik karya-karya dari Rembrandt, khususnya di dalam lukisan St. Paul in Prison. Paulus tidak dilukiskan sedang tidur-tiduran, sedih, marah kepada Tuhan, dan lain-lain. Paulus fokus kepada hal yang utama, yaitu Injil dan jemaat Tuhan. Paulus serius di dalam menggumulkan hal tersebut.
Kiranya kita boleh merenungkan jika kita yang berada dalam situasi seperti Paulus, bisakah kita tetap mengutamakan Tuhan dan umat-Nya sebagai yang utama, meskipun keamanan dan kenyamanan diri kita harus disingkirkan?
Sharon Nobel
Pemudi GRII Bandung
Referensi:
1. https://thirdmill.org/paul/impact_rembrandt.asp.
2. https://www.1st-art-gallery.com/Rembrandt-Van-Rijn/Apostle-Paul-In-Prison.html.
3. https://www.artbible.info/art/large/460.html.
4. https://www.bibleodyssey.org/en/tools/image-gallery/p/paul-in-prison.
5. https://www.christianitytoday.com/history/people/musiciansartistsandwriters/rembrandt-harmensz-van-rijn.html.