Artikel
Sebagian besar dari kita ketika mendengar kata “pecandu” akan mengaitkannya dengan orang-orang yang terikat narkoba atau minuman keras. Lebih luas lagi, kecanduan saat ini dapat dipakai dalam berbagai konteks, seperti kecanduan dengan gula, kafein, kokaina, diet, jatuh cinta, marah, dan sebagainya. Substansi seperti ini dikatakan membuat kecanduan karena dapat memberikan efek secara langsung pada fisik kita dalam waktu yang relatif singkat. Pada kadar yang cukup, substansi ini dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan. Para psikolog mengatakan bahwa ini adalah penyakit. “Mereka sudah berusaha menolaknya, tetapi mereka tetap mengonsumsinya sambil merasa bersalah.” Inilah yang menjadi dasar para psikolog mengklaim bahwa mereka patut diperlakukan selayaknya orang yang sakit diabetes, jantung, mata, kaki, dan sebagainya. Bedanya adalah penyakit para pecandu terletak pada otak mereka. Tetapi para psikolog dan dokter hanya mampu mendeteksi penyakit ini secara fisik dan tidak mampu menjelaskan dari mana asal kecanduan tersebut, apalagi memiliki obat untuk memulihkan kembali ke keadaan yang lebih baik.
1. Bersyukur untuk Bible Camp Nasional 2022 yang telah diadakan pada tanggal 20-23 Juni 2022. Bersyukur untuk anak-anak yang telah mengikuti BCN 2022 ini. Bersyukur untuk firman Tuhan yang telah diberitakan. Berdoa kiranya Roh Kudus memelihara iman dan komitmen dari setiap anak serta mengobarkan api penginjilan di dalam hati mereka sejak masa muda mereka.