Sekolah Kristen Calvin (SKC) telah melaksanakan ibadah syukuran untuk pembangunan lantai teratas (topping off) pada Sabtu, 15 Oktober 2022 yang lalu. Ibadah dipimpin oleh pendiri sekolah, Pdt. Dr. Stephen Tong dan turut dihadiri oleh perwakilan pihak-pihak yang selama ini turut mendukung, baik dari tim pembangunan gedung, yayasan, tenaga pendidik dan kependidikan, siswa dan alumni, maupun para simpatisan.
Upacara penutupan lantai teratas ini secara simbolis menyatakan tahap baru perjalanan panjang Tuhan memimpin SKC, sekolah yang didirikan dengan jumlah guru dan siswa yang hanya belasan orang pada 2008 dan fasilitas yang sangat minim. Sampai Tahun Pelajaran 2022/2023 ini, SKC yang berada di bawah naungan GRII masih menyewa bangunan di dalam kompleks RMCI. Usaha mencari tanah dan bangunan sendiri sudah dimulai sejak 3-4 tahun sejak sekolah didirikan. Pada tahun 2013/2014, tanah tempat bangunan SKC sekarang berdiri mulai dibeli, tetapi pembangunan tidak dapat segera dimulai karena masih diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan dana dan menyelesaikan persoalan administrasi perizinan yang cukup rumit. Hadirin yang mengikuti perkembangan SKC dari awal bisa melihat bahwa sekolah pada usianya yang kelima belas nanti akan mempunyai gedung sendiri tentu saja merupakan hal yang sangat patut disyukuri. Dengan iman, mereka menyaksikan satu demi satu tahap Tuhan membukakan pimpinan-Nya dan mengonfirmasi penyertaan-Nya bagi mereka.
Dalam filsafat pendidikan sang pendiri, Pdt. Dr. Stephen Tong, pilar-pilar dalam pendidikan menurut urutan kepentingannya adalah guru, kurikulum, siswa, baru kemudian fasilitas. Karena itu, selama lima belas tahun melayani, SKC mengumpulkan guru-guru yang berdedikasi dan meningkatkan kualitas mereka. Kurikulum—teologi dan filsafat pendidikan, konten pengajaran, dan metode pengajaran (pedagogi)—juga terus disempurnakan. Setelah itu, siswa juga terus bertambah banyak, dari tahun pertama 17 siswa, kini berjumlah kurang lebih 522 siswa (TP 2022/2023). Pembangunan lantai teratas gedung baru SKC adalah simbol bahwa sekolah sedang memperkuat pilar keempat dalam pendidikan, yakni fasilitas. Meskipun merupakan pilar terakhir, fasilitas akan sangat berpengaruh dalam mendukung peningkatan mutu guru, menghadirkan pengalaman belajar yang lebih efektif, dan penerimaan siswa yang lebih banyak.
Pada acara yang digelar pada lantai teratas gedung baru SKC tersebut, Ibu Norita Alex selaku direktur proyek pembangunan dalam pidato pembukanya mengutip Pdt. Dr. Stephen Tong bahwa membangun sebuah gedung tidak sesulit membangun sebuah generasi. Bagi tim pembangunan, gedung fisik hanya penunjang untuk membangun generasi penerus. Ibu Norita kemudian mengingatkan para hadirin akan visi SKC: “Terbentuknya karakter Kristiani yang beriman, berilmu, dan berperasaan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa.”
Pak Tong dalam khotbahnya pada acara tersebut mengatakan generasi yang dapat meneruskan perjuangan adalah generasi yang meneladani Elisa, yang tidak lebih mementingkan gelar akademik daripada melihat pimpinan Tuhan dan meminta dua kali lipat dari roh yang menggerakan Elia. Pesan Pak Tong jelas pada semua praktisi maupun peserta pendidikan yang hadir pada acara tersebut, yaitu bahwa sekolah tidak boleh melupakan esensi dari pendidikan untuk mengejar kebenaran dan bentukan karakter dari Tuhan. SKC tidak boleh larut kepada persyaratan administrasi sehingga lupa bahwa tugasnya adalah membangkitkan anak-anak muda, mendidik generasi baru untuk memberi dampak perubahan bagi Indonesia, bahkan seluruh dunia.
Salah seorang alumni yang turut hadir dalam acara tersebut, Andrian Cedric (Angkatan 2017), menuliskan kesaksian berikut ini saat mengenang proses pendidikan yang pernah dialaminya di SKC.
Sebagai sebuah sekolah yang berada di bawah naungan Gerakan Reformed Injili, pengertian akan firman Tuhan dan iman Kristen menjadi fondasi dari setiap bidang ilmu yang dipelajari. Hal tersebut terwujud dalam pembelajaran dalam kelas yang tidak hanya belajar dari buku teks atau sumber tertulis lainnya, tetapi juga mengaitkan apa yang dipelajari dengan iman Kristen yang dipercaya melalui perenungan akan firman Tuhan. Alhasil, saya dan juga para alumni SKC menjadi kaum terpelajar yang juga menjadi saksi Kristus bagi dunia dan dasar inilah yang menjaga saya ketika harus terjun ke dalam masyarakat (sewaktu kuliah maupun bekerja).
Diperkirakan bahwa gedung SKC yang baru nanti mempunyai kapasitas untuk menerima 1.500 siswa-siswi, meningkat 3 kali lipat dari yang saat ini 522 peserta didik. Selain banyaknya ruangan kelas, gedung baru nanti juga akan memiliki banyak fasilitas tambahan, seperti auditorium yang dapat menampung 1.200 orang, lapangan basket indoor, lapangan futsal, lapangan voli, taman bermain, kebun binatang mini, ruang eksplorasi bagi anak-anak, perpustakaan, gimnasium, laboratorium, dan masih banyak lainnya. Semua fasilitas tersebut diperkirakan sudah dapat digunakan mulai awal Tahun Pelajaran 2023/2024 nanti.
Pembukaan gedung baru pada tahun 2023 nanti juga disertai dengan dibukanya tingkat Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak, pertama kali sejak SKC berdiri. Dengan demikian, SKC akan lengkap melayani dari jenjang pendidikan usia dini hingga tingkat menengah atas.
Mari kita turut mendoakan penyelenggaraan pendidikan di SKC. Semoga SKC terus diberikan kesetiaan untuk melaksanakan mandat injil sekaligus mandat budaya untuk mempersiapkan generasi penerus yang menjadi saluran berkat Tuhan ke seluruh dunia, dimulai dari bangsa Indonesia.