Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Alkitab & Theologi

Panggilan Gerakan Reformed Injili

10 Oktober 2025 | Nathanael Marvin Santino 12 min read

Theologi Reformed

Theologi Reformed adalah theologi Kristen yang terbaik. Kenapa theologi Reformed adalah yang terbaik dari antara seluruh theologi Kristen yang ada? Karena theologi Reformed adalah theologi yang berpusat pada Alkitab dan theologi yang paling mendekati kebenaran Alkitab—Alkitab yang adalah firman Tuhan (verbum Dei) dan Alkitab yang adalah suara Tuhan (vox Dei). Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan bahwa theologi Reformed adalah cetusan Roh Kudus yang membuat orang kembali kepada Alkitab. Pencetus theologi Reformed adalah Tuhan sendiri. Theologi ini membawa orang kembali kepada kata-kata Tuhan atau suara Tuhan. Dengan demikian, theologi ini membawa orang kembali kepada pribadi Yesus Kristus dan kebenaran Allah.

Theologi Reformed seharusnya Injili, sebab theologi ini berdasarkan Alkitab dan Alkitab mengajarkan bahwa Injil adalah kabar terbaik bagi manusia berdosa yang harus diberitakan ke seluruh dunia. Alkitab mengajarkan bahwa orang-orang Kristen harus mengabarkan Injil. Orang yang mengatakan dirinya Reformed tetapi tidak mau giat mengabarkan Injil, tidak mau tekun mengabarkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satunya, tidak mau memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat dan datang kepada Yesus Kristus, sebenarnya bukan orang Reformed yang sejati. Sayangnya, yang sering terjadi adalah orang Reformed tetapi tidak Injili. Banyak orang Reformed belajar Alkitab tetapi tidak mau mengabarkan Injil. Inilah yang mendasari kenapa Pdt. Stephen Tong mencetuskan gerakan dan gereja Reformed Injili di dalam panggilan Tuhan yang dia terima. Namun, sebenarnya theologi Reformed itu seharusnya Injili.

Theologi Reformed mengajarkan agar orang-orang Kristen memiliki semangat mereformasi diri berdasarkan kebenaran Alkitab. Martin Luther sebagai seorang reformator gereja mengatakan, “Ecclesia reformata, semper reformanda.” Gereja yang sehat dan hidup adalah gereja yang senantiasa bersedia untuk diperbarui. Diperbarui oleh apa? Diperbarui oleh kuasa Tuhan yang selalu baru setiap hari, yaitu firman Tuhan. Betapa pentingnya kita sebagai gereja Tuhan, sebagai umat Tuhan, sebagai pengikut Yesus Kristus, untuk memperbarui diri berdasarkan firman Tuhan, agar gereja Tuhan tidak sakit dan mati.

Dengan mengetahui bahwa theologi Reformed begitu indah dan seharusnya dimiliki dan diterima oleh semua gereja Tuhan, bahkan semua orang yang ada di bumi ini, maka theologi ini harus dikumandangkan dan diproklamasikan ke seluruh dunia. Apalagi theologi Reformed sebenarnya bukan dimonopoli oleh gereja Reformed, melainkan seharusnya dimiliki oleh semua gereja. Pertanyaannya, bagaimana agar theologi Reformed ini dikenal dan diterima oleh semua gereja? Bagaimanakah kita membuat agar orang-orang Kristen, gereja-gereja Tuhan, mengerti betapa indah dan mulianya theologi Reformed? Jawabannya adalah dengan mengerti PANGGILAN GERAKAN REFORMED INJILI. Understanding the call of the Reformed Evangelical Movement.

Panggilan Tuhan

Setiap manusia hidup berdasarkan panggilan Tuhan/God’s calling. Allahlah yang memanggil kita untuk hidup di bumi ini. Tanpa panggilan Tuhan, kita tidak akan hidup. Allah juga yang memanggil kita untuk menaati perintah-Nya seumur hidup kita. Panggilan Tuhan tetap ada di setiap zaman, karena Dia adalah Allah yang hidup. Allah bukanlah Allah yang diam menonton ciptaan-Nya, tetapi Dia adalah Allah yang memanggil ciptaan-Nya. Allah memanggil manusia yang berdosa agar kembali kepada-Nya, kembali kepada firman Tuhan, dan kembali kepada Alkitab. Dia memanggil kita untuk hidup di dalam-Nya. Alangkah indahnya ketika Allah mau memakai orang-orang Kristen sebagai rekan sekerja Allah untuk menjadi perpanjangan Tuhan untuk mewartakan panggilan Tuhan ke seluruh dunia.

Apabila Allah memanggil seseorang untuk melakukan sesuatu, maka ORANG ITU WAJIB, HARUS MENAATI PANGGILAN TUHAN itu. Ini seratus persen benar, dan tidak bisa diragukan lagi.

Panggilan Tuhan atas hidup orang Kristen bukan saja panggilan Injil, bukan saja panggilan pertobatan, bukan saja panggilan hamba Tuhan, tetapi juga panggilan Tuhan untuk masuk dalam Gerakan Reformed Injili. Panggilan Gerakan Reformed Injili. The Call of the Reformed Evangelical Movement. Ini adalah panggilan khusus bagi orang Kristen. Panggilan untuk kembali ke Alkitab, dan memberitakan Injil ke seluruh dunia. Panggilan untuk melayani dalam Gerakan Reformed Injili. Inilah yang perlu disadari oleh semua gereja Tuhan. Panggilan untuk memiliki semangat Reformed Injili. Panggilan ini adalah dari Tuhan sendiri. Panggilan dari Allah Bapa, Allah Anak yaitu Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Panggilan ini tidak mungkin salah, tetapi pasti benar.

Bagaimanakah panggilan Tuhan dalam Gerakan Reformed Injili ini bermula? Yaitu ketika panggilan Gerakan Reformed Injili ini Tuhan berikan kepada Pdt. Stephen Tong dan diwujudkan pada tahun 1989. Tuhan memberikan visi Reformed Injili kepada beliau. Visi menurut Pdt. Stephen Tong adalah “the sharing of God’s eternal will to His chosen people (kehendak Allah yang kekal yang dibagikan kepada orang pilihan-Nya)”. Visi Gerakan Reformed Injili ini ditangkap oleh beliau dan dibagikan kepada kita saat ini. Panggilan ini bukanlah panggilan yang sembarangan, yang boleh ada atau tidak ada, tetapi panggilan serius yang harus ada di setiap zaman.

Dengan mengerti betapa penting dan seriusnya panggilan Tuhan dalam Gerakan Reformed Injili ini, barulah kita dapat mengundang orang-orang untuk bergabung di dalamnya. Mereka yang bergabung dalam gerakan dan theologi Reformed Injili ini tidak harus bergabung ke GRII (Gereja Reformed Injili Indonesia), sebab gerakan dan theologi ini adalah undangan yang agung bagi seluruh orang Kristen, seluruh gereja, untuk kembali ke Alkitab. Kita tentu bersyukur bila ada orang-orang Kristen yang bergabung ke GRII, karena GRII adalah pusat dari Gerakan Reformed Injili. Akan tetapi, andai pun tidak bergabung ke GRII, mereka bergabung dalam Gerakan Reformed Injili di dalam konteks pelayanan dan gereja mereka sendiri.

Ada dua wadah yang adalah UJUNG TOMBAK pelayanan Gerakan Reformed Injili: GRII dan STEMI. GRII adalah Gereja Reformed Injili Indonesia, STEMI adalah yayasan penginjilan Stephen Tong Evangelistic Ministries International, baik di Indonesia maupun luar negeri. Kita yang bergabung dalam GRII atau STEMI memiliki tugas yang begitu agung, karena kita berada pada UJUNG TOMBAK dalam Gerakan Reformed Injili ini. Kita harus berjuang di dalam pusat gerakan, sekaligus berjuang untuk mempengaruhi banyak orang untuk mengenal panggilan Gerakan Reformed Injili ini.

Gerakan

Gereja berarti dipanggil keluar dari kegelapan menuju terang Kristus, dan mengabarkan Yesus Kristus. Natur dari gereja sendiri sebenarnya bergerak, bukan diam di tempat. Panggilan Tuhan dalam Gerakan Reformed Injili ini adalah panggilan Tuhan untuk BERGERAK. Pdt. Stephen Tong pernah berkata, “Lebih berbahagia orang yang bergerak seperti kura-kura, lamban tetapi bergerak, daripada lari cepat tetapi di atas treadmill. Lebih baik gerak seperti kura-kura, daripada bajing yang lari cepat di putarannya sendiri tanpa bergerak ke mana pun.” Panggilan Tuhanlah yang membuat kita bergerak.

Firman Tuhan menyatakan bahwa kerohanian orang Kristen harus menjadi kerohanian yang bergerak. Pohon harus bertumbuh dan berbuah. Bertumbuh berarti bergerak, dari pendek menjadi tinggi. Berbuah berarti bergerak, dari kecil menjadi besar. Bertumbuh dan berbuah berarti menghasilkan sesuatu yang berpengaruh bagi yang lain. Maka dari itu, Paulus menasihati agar semua orang Kristen melakukan disiplin rohani. Paulus berkata dalam 1 Timotius 4:7b-8, “Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Beribadah itu latihan. Latihan berarti bergerak. Melakukan pekerjaan Tuhan itu perlu bergerak, dan ketika bergerak, kita memberikan pengaruh bagi yang lain.

Salah satu tokoh hamba Tuhan yang memiliki kerohanian bergerak adalah George Whitefield. Dia adalah seorang pengkhotbah terkenal di abad ke-18. Koran memanggil Whitefield sebagai “Marvel of the age”. Keajaiban zaman, karena dia adalah seorang pengkhotbah yang telah berkhotbah di dua benua besar, dan dalam kehidupannya dia pernah berkhotbah 18.000 kali kepada 10 juta pendengar di zaman itu.

Kenapa Whitefield dapat menjadi seorang hamba Tuhan yang memiliki pengaruh yang besar?

  1. Dia punya keyakinan bahwa setiap pelayan Tuhan harus punya hati. Dia mengatakan, “Engage the heart, not just the head (libatkan hati, bukan hanya kepala).” Dia mengatakan bahwa sebagai pelayan Tuhan, kita harus punya hati. Jangan kurang hati, tidak ada semangat melayani Tuhan. Whitefield menegur para hamba Tuhan, bahwa para hamba Tuhan itu mengajar hanya cangkang dan bayangan dari agama Kristen saja. Seorang hamba Tuhan harus punya hati terhadap apa yang dia kerjakan. Jangan sampai kita memiliki Yesus Kristus di kepala kita, tetapi Yesus Kristus tidak di hati kita. Dalam konteks Gerakan Reformed Injili, pertanyaan refleksi bagi kita adalah: apakah kita punya hati untuk Gerakan Reformed Injili di mana kita melayani?
  2. Dia punya prinsip hidup “I would rather wear out, than rust out (saya lebih memilih menjadi usang, daripada berkarat).” Usang berarti karena sering dipakai, jadi usang, jelek, dan tidak bisa berfungsi lagi. Berkarat berarti didiamkan karena sering tidak dipakai. Whitefield memiliki prinsip jangan habiskan waktu percuma, karena tuaian itu banyak. Jiwa-jiwa itu sangat banyak yang bisa dia layani. Di dalam minggu-minggu akhir kehidupannya, dia berdiri terus untuk berkhotbah. Berkhotbah. Dan terus berkhotbah! Ada orang mengatakan kepadanya, “Tuan, kamu lebih tepat untuk istirahat di atas kasur daripada berdiri berkhotbah.” Apa jawabannya? “Betul demikian.” Lalu sambil menoleh ke samping dengan mengatupkan tangannya, ia mendongakkan kepalanya dan berkata, “Tuhan Yesus, aku lelah dalam mengerjakan pekerjaan-Mu, tetapi pekerjaan-Mu tidak membuatku lelah. Jika aku belum menyelesaikan tugasku, izinkan aku pergi dan berbicara mewakili-Mu sekali lagi di lapangan, memeteraikan kebenaran-Mu, lalu pulang ke rumah dan mati.” Setelah menyelesaikan khotbahnya pada hari itu, ia merasa sangat lelah, namun ketika ia hendak tidur, banyak orang mendekatinya dan masih ingin mendengar khotbahnya. Malam hari itu, dengan sebatang lilin di tangannya, dia berkhotbah sekali lagi. Keesokan paginya, dia meninggal dunia.

Theologi Reformed Injili pada dasarnya adalah gerakan dari Tuhan, maka theologi ini sebenarnya tidak akan mati. Gerakan Reformed Injili sendiri tidak akan mati, karena gerakan ini berasal dari Tuhan. Yang disayangkan adalah bila orang-orang di dalam gerakan ini tidak mengerti bahwa dirinya harus terus bergerak melayani Yesus Kristus. Bila orang itu tidak mengerti gerakan, maka orang itulah yang sudah mati atau sedang tidak berada dalam gerakan. Orang itulah yang ditinggalkan oleh Gerakan Reformed Injili yang sedang bergerak terus mengikuti pimpinan Tuhan. Orang itulah yang mati, bukan gerakan.

Gerakan berbeda dengan organisasi. Apa itu gerakan? Mengutip definisi gerakan menurut Pdt. Stephen Tong sendiri: Gerakan merupakan semacam api dan semangat spiritual yang membakar sekelompok orang sehingga menjadi suatu kekuatan yang mempengaruhi pribadi-pribadi lainnya untuk melihat, mengakui, melaksanakan dan melaksanakan tugas penting untuk mengubah sejarah. Gerakan sejarah yang berkualitas selalu mempunyai teori yang konsisten, strategi yang tangkas, pengabdian yang utuh, pengikut yang setia, dan pengaruh yang langgeng, baik dalam bidang sekuler maupun spiritual, unsur-unsur itu semua terlihat dengan jelas.

Gerakan bukan berarti menentang organisasi, melainkan MELAMPAUI organisasi. Jika kita meneliti antara gerakan dan organisasi, ada kesamaan yang membuat keduanya tetap hidup dan bergerak maju. Apa itu? Selain visi dan misi yang jelas dan baik, dalam gerakan dan organisasi, di dalamnya sama-sama ada rapat/meeting, pertemuan untuk membahas pekerjaan. Salah satu teladan dari Pdt. Stephen Tong adalah rapat setiap Sabtu pagi bersama-sama dengan para pemimpin gereja. Beliau memberikan teladan bahwa rapat tiap minggu itu sangat penting dan yang terutama diurus bukanlah hal-hal teknis, tetapi prinsip firman Tuhan dan pembaruan akal budi dari setiap orang yang melayani. Inilah salah satu kunci dari gerakan. Adanya kesatuan hati di antara sekelompok orang untuk mengerjakan panggilan Tuhan.

Setidaknya ada 4 manfaat dari rapat dalam suatu gerakan atau organisasi gereja:

1. Evaluasi. Kita dapat menilai pelayanan yang sudah dikerjakan untuk perbaikan ke depannya seperti apa. Kita juga dapat mengucap syukur atas pelayanan yang dikerjakan dan menyelesaikan masalah dan miskomunikasi yang sudah terjadi sebelumnya. Ini bicara masa lampau.

2. Sinkronisasi. Menghadapi pelayanan yang sedang berjalan dengan satu hati. Ada penyesuaian, ada usaha menyatukan hati di antara pelayan Tuhan, dan koordinasi pelayanan dengan baik. Ibarat antar anggota tubuh Kristus, kita saling mengetahui dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dari kepala kita, yaitu Yesus Kristus. Ini bicara masa sekarang/saat ini.

3. Perencanaan dan antisipasi. Mempersiapkan untuk menghadapi masa depan. Harapan dan tantangannya seperti apa. Targetnya bagaimana, mau melakukan apa, dan bahaya-bahaya yang akan menghadang kira-kira apa dan mengatasinya bagaimana. Siapa kira-kira yang bisa dilibatkan dalam pelayanan dan perkembangan gereja ke depan bagaimana.

4. Pertumbuhan relasi. Rapat bukan hanya membahas pekerjaan, melainkan juga bersekutu satu dengan yang lainnya. Di antara pelayan Tuhan dapat saling mengenal dan makin memiliki persekutuan yang erat sebagai saudara seiman. Ada pertumbuhan dari relasi. Kedekatan relasi dan kekompakan para pelayan Tuhan yang melayani makin meningkat.

Bila kita mengerti theologi rapat yang alkitabiah, maka rapat itu membawa banyak keuntungan bagi Gerakan atau Gereja Reformed Injili. Bukan saja itu, tetapi juga dapat memperoleh pertumbuhan pengenalan akan Tuhan dan pekerjaan Tuhan atas gerakan. Namun kita perlu berhati-hati juga, rapat dapat juga menjadi hal yang berbahaya dan menghancurkan bila di dalam rapat isinya debat kusir dan saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Butuh pemimpin yang bijaksana dan keluasan hati ketika mengadakan rapat.

Penutup

Gerakan Reformed Injili bukanlah gerakan satu-satunya. Banyak gerakan yang tidak Reformed dan tidak Injili. Bagaimanakah kita yang adalah umat pilihan Tuhan, orang-orang Kristen, menghadapi segala kesulitan, pencobaan, dan permasalahan di dalam Gerakan Reformed Injili ini? Bagaimanakah agar Gerakan Reformed Injili dapat menang mengalahkan gerakan dari setan dan kuasa jahatnya?

Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan bahwa ada dua hal yang menjadi rahasia kemenangan kita dalam mengalahkan Iblis dan kuasa jahat. Pertama, darah Anak Domba. Darah dan salib Yesus Kristus adalah rahasia kemenangan dari zaman ke zaman bagi gereja Tuhan yang sejati. Kuasa darah dan salib Yesus Kristus adalah kuasa Allah yang sangat besar. Kedua, firman Allah yang suci. Alkitab yang adalah firman Allah akan memimpin dan menerangi jalan kita. Jika gereja mengalami guncangan dan kekalahan, maka hal ini dikarenakan gereja tidak setia pada firman Tuhan. Gereja guncang dan kalah karena tidak lagi ingat darah Kristus yang menebus hidup orang berdosa. Di dalam Gerakan Reformed Injili, bila kita kembali pada Yesus dan firman Allah, ada kemenangan yang Tuhan janjikan. Kita tidak akan kalah dari Iblis ataupun godaan-godaan untuk berdosa dan melawan pimpinan Tuhan.

Kiranya kita semua boleh makin MENGERTI PANGGILAN GERAKAN Reformed Injili. THE CALL OF THE REFORMED EVANGELICAL MOVEMENT. Mari kita terus bekerja di dalam Gerakan Reformed Injili ini dengan giat selama hari masih siang, untuk kemuliaan Yesus Kristus. Mari kita membagikan panggilan Gerakan Reformed Injili ini kepada banyak orang, sehingga banyak orang bergabung dalam gerakan ini, dan memuliakan Tuhan dalam gerakan ini. Amin.

Pdt. Nathanael Marvin Santino

Hamba Tuhan GRII Solo

Sumber:

– Pdt. Dr. Stephen Tong, Gerakan Reformed Injili: Apa dan Mengapa, Momentum

– Pdt. Dr. Stephen Tong, Persekutuan Doa Momentum: Darah Kristus & Firman Tuhan, Momentum

– https://www.christianitytoday.com/history/people/evangelistsandapologists/george-whitefield.html

Tag: Gerakan, GRII, kristen, panggilan, penginjilan, Reformed, STEMI, teologi, theologi

Baca ini juga yuk

GERAKAN REFORMED INJILI: SAMPAI KAPAN?

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang dilontarkan Pdt. Stephen Tong di dalam Sidang Sinode tahun lalu. Tulisan ini merupakan satu tanggapan normatif terhadap pertanyaan ini. Pdt. Stephen Tong ...

Alkitab & Theologi - Hans Tunggajaya 8 min read

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

  facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII