Artikel
Sejarah Gereja mengungkapkan kepada kita bahwa dalam setiap masa dan zaman, (selalu) bermunculan bidat demi bidat, yang jika kita perhatikan, penyebab utamanya adalah adanya oknum tokoh Gereja yang lebih menitikberatkan atau mementingkan suatu pengajaran melampaui doktrin lain, mengabaikan keharmonisan dan integrasi suatu doktrin dengan doktrin lain. Salah satu contoh, Marcionisme (abad 2-7 m) — yang didirikan oleh Marcion — yang mengatakan bahwa Allah Perjanjian Lama lebih rendah daripada Allah Perjanjian Baru karena Perjanjian Lama tidak selaras dengan ajaran Kristus.
Artikel
Mengamati sejarah Gereja, kita melihat bahwa pada zaman Gereja mula-mula, ada beberapa tokoh atau pemimpin Gereja (Bapa-bapa Gereja); yang hidup sezaman dengan para rasul terakhir yang masih hidup saat itu. Di antara mereka yang kita ketahui adalah Barnabas, Hermas, Clement dari Roma, Polycarpus, Papias, dan Ignatius. Clement, seorang Uskup Roma, mungkin adalah rekan pelayanan Paulus yang dicatat dalam Filipi 4:3. Ia menulis sebuah surat kepada Gereja Korintus. Meskipun beberapa pihak meragukan keautentikannya, namun tidak ada bukti kuat untuk menyangkalnya.
Artikel
Sebagian orang Kristen menganggap dan memikirkan hal-hal eskatologis hanya berkaitan dengan hal-hal mendatang belaka (kedatangan Kristus kedua kalinya, penghakiman, dan lain-lain) yang masih “jauh”. Cara pandang seperti ini mirip dengan cara pandang Saulus yang dididik sebagai seorang Farisi yang tentunya memiliki cara pandang layaknya orang Yahudi, yang melihat sejarah manusia terbagi menjadi “zaman sekarang” (“the present age”) dan “zaman yang akan datang” (“the age to come”). Di mana “zaman sekarang” adalah zaman yang didominasi oleh dosa (sin), kejahatan (evil), dan kematian (death). Sedangkan “zaman yang akan datang” adalah masa di mana Allah akan kembali untuk Israel dan memerintah dalam Kerajaan-Nya. Bagi mereka, “zaman yang akan datang” itu belum tiba.
1. Bersyukur untuk Bible Camp Nasional 2022 yang telah diadakan pada tanggal 20-23 Juni 2022. Bersyukur untuk anak-anak yang telah mengikuti BCN 2022 ini. Bersyukur untuk firman Tuhan yang telah diberitakan. Berdoa kiranya Roh Kudus memelihara iman dan komitmen dari setiap anak serta mengobarkan api penginjilan di dalam hati mereka sejak masa muda mereka.