Saat ini, orang Kristen sedang berada dalam masa penantian. Dengan datangnya tahun 2012, kita
sudah menunggu selama hampir 2.000 tahun akan kedatangan Sang Mesias yang kedua kalinya.
Untuk ukuran manusia ini adalah penantian yang cukup lama. Meskipun begitu, kita yakin bahwa
Tuhan Yesus pasti akan datang lagi sesuai dengan janji-Nya. Suatu hari nanti, kita akan mengetahui
bahwa penantian kita tidak sia-sia.
Tuhan Yesus sudah mengindikasikan bahwa penantian itu akan lama dalam perumpamaan-Nya
tentang sepuluh gadis (Mat. 25). Kebiasaan orang Yahudi pada saat itu adalah mempelai laki-laki
akan datang ke rumah mempelai perempuan pada malam hari, dan akan disambut dengan pesta di
rumah mempelai perempuan. Sepuluh gadis dalam cerita Yesus menunggu sampai mereka semua
mengantuk dan tertidur. (Mungkin mereka menunggu sampai tengah malam!) Saat mempelai laki-
laki terlihat seperti tidak akan datang, saat malam akan berganti hari seperti biasa tanpa terjadi apa-
apa, terdengar suara ketukan pintu. Mempelai laki-laki tiba!
Menurut adat, mempelai laki-laki akan membawa mempelai perempuan pulang ke rumahnya, dan
akan dilanjutkan dengan pesta perjamuan. Dalam perjalanan pulang ke rumah pihak laki-laki inilah,
para gadis itu membutuhkan pelita. Untuk perjalanan yang cukup jauh, gadis-gadis harus membawa
minyak lampu yang cukup supaya api dapat bertahan sampai tempat tujuan.
Analogi suami istri sudah dipakai Tuhan sejak Perjanjian Lama untuk menggambarkan relasi-Nya
dengan umat-Nya (Yes. 54:4-5). Tuhan Yesus memakai analogi itu sekali lagi untuk menunjukkan
relasi-Nya dengan jemaat-Nya. Dia akan menikah dengan jemaat-Nya dan jemaat-Nya akan
menunggu-Nya dalam waktu yang lama. Kita sebagai orang Kristen sering kali hidup tanpa kesadaran
menunggu ini. Jangankan menyiapkan minyak lampu, kita sama sekali tidak sadar bahwa kita sedang
dalam hari pernikahan, dan Mempelai Laki-laki kita belum juga datang. Kita tidak berdebar-debar
menunggu Mempelai Laki-laki kita, karena kita tidak sadar kita sedang menikah!
Bersikaplah menanti dan menantilah dengan penuh harapan. Dia pasti datang. Jangan sampai kita
lebih bodoh daripada gadis yang bodoh dalam perumpamaan Tuhan Yesus. Jangankan menyiapkan
lampu, jangan-jangan ketika Dia datang, kita tidak sedang memakai baju pengantin dan belum make-
up.