The Sabbath: The Moment of Rest and Worship

Di tengah-tengah kehidupan kota besar yang hectic menjenuhkan penuh dengan hutan beton
atau kota kecil yang lamban membosankan kurang hiburan, apakah kita masih senantiasa
dapat beraktivitas dengan hati tenang beribadah di dalam Dia? Kiranya visi bapa Abraham
yang merindukan tanah air sorgawi juga kita miliki. Kita yang mendapat bagian dari
perjanjian (kovenan) di dalam Kristus, Anak Allah yang tunggal, juga mendapatkan berkat
yang sama yaitu: Allah tidak malu disebut Allah kita, karena Dia telah mempersiapkan
sebuah kota bagi kita.

Rest and Worship – The Foundation: Indwelling of God
Di dalam peristiwa penciptaan, Tuhan beristirahat pada hari ke-7 dan menguduskan hari
tersebut. Istirahat ilahi sangatlah erat kaitannya dengan pembangunan bait Allah dan ibadah.
Bumi bukan saja sebagai tempat kediaman seluruh ciptaan tetapi bumi juga merupakan
tempat kediaman Tuhan sendiri. Visi yang sangat indah ini sudah nyata sejak peristiwa
penciptaan sampai akhir zaman, yaitu: Tuhan tinggal bersama-sama dengan manusia di atas
bumi.

Rest and Worship – The Scope: Whole Creation
Di dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel mendapatkan mandat untuk menguduskan hari
Sabat dengan berhenti bekerja (beristirahat) dan datang beribadah mempersembahkan
korban kepada-Nya. Bukan saja anggota keluarga, budak-budak, tetapi juga hewan dan tanah
mendapatkan peristirahatan. Biarlah segala yang bernafas, segenap ciptaan memuji dan
mempermuliakan nama-Nya. Bukankah manusia sebagai mahkota ciptaan tetap adalah bagian
dari seluruh ciptaan Tuhan yang indah? Kita melihat Tuhan sungguh menghargai ciptaan-
Nya ketika Dia berjanji (kovenan) dengan Nuh dan termasuk segala makhluk yang hidup
bahwa Tuhan tidak akan membinasakan mereka lagi karena air bah. Tuhan berkenan atas
persembahan Nuh yang harum dan Tuhan berfirman bahwa Dia takkan mengutuk bumi ini
lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat sejak kecilnya. Selama
bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas,
kemarau dan hujan, siang dan malam. Dan Tuhan menggenapi janji-Nya memelihara bangsa
Israel dengan manna hari ke-7 (hari Sabat) selama di padang gurun dan berjanji memberikan
berkat melimpah dari hasil tanah untuk tahun ke-7 (tahun Sabat).

Rest and Worship – The Mystery: Christ
Di dalam Perjanjian Baru, Paulus mengatakan kepada Timotius untuk melatih diri beribadah
karena berguna dalam segala hal, baik masa ini dan akan datang. Ibadah itulah yang
sesungguhnya akan kita bawa masuk ke dalam sorga kelak, yaitu: kita senantiasa beribadah
kepada Tuhan selama-lamanya. Dan sebenarnya agunglah rahasia ibadah kita:

“Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
– 1Timotius 3:16

Seluruh rangkaian kehidupan Kristus yang lengkap menjadi pusat ibadah kita. Rahasia
inilah yang diselidiki oleh nabi-nabi dari Roh di dalam dirinya dan ingin diketahui oleh para
malaikat. Kita yang hidup di dalam zaman Perjanjian Baru dan telah menerima Roh yang
dijanjikan itu, apakah kita dengan tekun beribadah dan menyelidiki dari Roh yang di dalam
diri kita? Semoga kita masih terus disukacitakan ketika mendapatkan pengertian tentang
Kristus yang semakin lama semakin dalam. Semoga kita terus dicukupkan oleh pengenalan
akan Tuhan kita, Yesus Kristus, karena ibadah yang disertai rasa cukup memberikan
keuntungan besar. Karena sesungguhnya, Kristus memanggil, “Marilah kepada-Ku, semua
yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan
jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun
ringan.”

Footnote:
Bagi para pembaca PILLAR yang ingin mengikuti seri perenungan Hari Raya bangsa Israel dapat melihat link
di bawah. Di dalam Imamat 23 dan 25, kita dapat menemukan berbagai macam hari raya bangsa Israel sebagai
berikut:

  1. Sabat (Sabbath) – Imamat 23:3 (The Moment of Rest and Worship)
  2. Roti Tidak Beragi (Passover) – Imamat 23:4-8 (Kesetiaan Tuhan)
  3. Buah Sulung (Firstfruits) – Imamat 23:9-14 (The Festivals)
  4. Tujuh Minggu (Weeks) – Imamat 23:15-21 (Pentakosta)
  5. Serunai (Trumpets) – Imamat 23:23-25 (The Day of Remembrance)
  6. Pendamaian (Atonement) – Imamat 23:26-32 (1. Fasting; 2. Substitution)
  7. Pondok Daun (Booths) – Imamat 23:33-36 (The Joyful Day of Thanksgiving)
  8. Tahun Sabat (Sabbath Year) – Imamat 25:1-7 (The Moment of Rest and Worship)
  9. Tahun Yobel (Jubilee Year) – Imamat 25:8-55