Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Renungan

Pimpinan Roh Kudus

25 November 2025 | Sepdirman Harefa 4 min read

Dalam Alkitab, ada seseorang yang belum mengerti kebenaran dan arti Kitab Suci walaupun ia sudah banyak belajar mengenai Kitab. Dia adalah seorang Farisi sekaligus pemimpin orang Yahudi pada zaman itu. Orang-orang Farisi pada zaman itu sangat membenci ajaran Tuhan Yesus, mereka berpikir bahwa ajaran yang selama ini Tuhan Yesus ajarkan itu salah dan menentang ajaran mereka, tetapi seorang pemimpin agama Yahudi menyadari bahwa Tuhan Yesus ini bukanlah manusia biasa, melainkan Tuhan Yesus benar-benar adalah Anak Allah yang diutus oleh Bapa di sorga.

Dia adalah seorang tokoh bernama Nikodemus, yang datang menemui Tuhan Yesus, lalu berbicara secara pribadi dengan Tuhan Yesus. Ketika mereka saling bercakap-cakap pada malam itu, Nikodemus bertanya kepada Tuhan Yesus mengenai diri Tuhan Yesus dan mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya. Namun ketika Tuhan Yesus memberikan jawaban dari pertanyaan Nikodemus, ia bingung dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepadanya mengenai kelahiran kembali, ia berpikir bahwa kelahiran kembali itu kembali ke dalam rahim ibu lalu dilahirkan kembali.

Ini berarti Nikodemus tidak mengerti kebenaran itu, ia menganggap dirinya sudah belajar Kitab Suci dan merasa dirinya sudah pintar, tetapi kenyataannya ia tidak paham mengenai kelahiran kembali, karena yang sedang ia ajak bicara adalah Sang Kebenaran, Firman itu sendiri. Nikodemus tidak menyadari bahwa yang selama ini ia pelajari dalam kitab-kitab Perjanjian Lama merujuk kepada Sang Kebenaran, yaitu Tuhan Yesus.

Tetapi kita bisa melihat pimpinan Roh Kudus di dalam kehidupan Nikodemus yang membawanya mengerti kebenaran itu. Nikodemus, yang dulunya tidak mengerti dan tidak mengenal Tuhan Yesus yang sejati, karena Roh Kudus bekerja di dalam kehidupannya, menyadari bahwa yang ada di depannya itu adalah Sang Kebenaran itu sendiri, Firman itu sendiri, yaitu Tuhan Yesus.

Begitu juga dengan kita sebagai hamba-hamba Tuhan, mungkin kita dulunya sama seperti Nikodemus yang tidak mengerti kebenaran itu, kurang mengenal Tuhan Yesus dengan baik karena kita masih hidup di dalam dunia yang berdosa. Tetapi karena pengorbanan Tuhan Yesus, kita bisa mengenal Dia dengan bantuan Roh Kudus yang menyadarkan dan membawa kita kepada Tuhan Yesus, sehingga kita sadar bahwa yang telah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita adalah Tuhan Yesus.

Kita adalah orang-orang yang dulunya lebih cenderung melakukan perbuatan dosa dibandingkan melakukan kebaikan. Kita melakukan perbuatan-perbuatan dosa seperti pergaulan bebas, melawan orang tua, membully teman, menonton pornografi, iri hati kepada sesama kita, menjatuhkan orang lain, dan mencemari nama baik seseorang. Tetapi kita bersyukur Roh Kudus menyadarkan kita, bahwa semua yang kita lakukan itu perbuatan yang menjijikkan, perbuatan yang hina di hadapan Tuhan. Roh Kudus menyadarkan kita akan hal keberdosaan kita, Roh Kudus membawa kita mengenal Tuhan Yesus, dan Roh Kudus juga menggerakan hati kita untuk menjadi hamba Tuhan, sehingga setiap apa yang kita lakukan hanya untuk kemulian Tuhan saja.  

Begitu juga dengan Nikodemus yang dulunya menganggap diri sudah pintar, sudah memahami Kitab Suci. Roh Kudus menyadarkan Nikodemus bahwa dia belum mengerti apa-apa. Nikodemus menyadari bahwa ia masih hidup di dalam dunia yang berdosa, ia baru sadar bahwa yang mati di atas kayu salib itu adalah Sang Kebenaran itu sendiri, yaitu Tuhan Yesus.

Kita bisa melihat pertobatan Nikodemus ketika Tuhan Yesus mati di atas kayu salib. Nikodemus sendiri yang menguburkan Tuhan Yesus, lalu Nikodemus merempah-rempahi mayat Tuhan Yesus. Rempah-rempah pada saat itu sangat mahal, dan dikhususkan hanya untuk raja pada zaman itu, tetapi karena Nikodemus dipimpin Roh Kudus, ia sadar bahwa yang sedang ia beri rempah-rempah ini adalah Raja di atas segala raja.

Tanpa pimpinan Roh Kudus, maka kita tidak bisa mengenal siapa diri kita, siapa Tuhan Yesus. Kita bersyukur pekerjaan Roh Kudus menyadarkan akan hal panggilan kita dan membawa kita kepada Kristus, sehingga kita bisa belajar Alkitab dengan benar, berdoa dengan benar, dan mengenal siapa itu Tuhan Yesus yang sebenarnya. Roh Kudus juga membawa kita untuk mengabarkan Injil, tunduk kepada firman Tuhan, dan tidak suka melakukan kejahatan. Roh Kudus membuat kita rendah hati, saling mengasihi, saling tolong-menolong, sehingga makin hari hidup kita makin serupa dengan Tuhan.

Soli Deo gloria.

Sepdirman Harefa

Mahasiswa STTRII Konsentrasi Misiologi

Tag: kebenaran, kristen, Lahir Baru, Nikodemus, renungan, Roh Kudus, Tuhan Yesus

Baca ini juga yuk

Loving Wisdom, Loving Learning: Lessons from Augustine

Agustinus pada zamannya dapat dikatakan sebagai seseorang yang menjalani lifelong learning, tapi dengan cara dan motivasi yang berbeda. Ketika Agustinus muda sedang belajar menjadi ahli retorika (mirip ...

Kehidupan Kristen - Landobasa Yosef Mario Liliana Tjahjana 10 min read

Kebenaran dalam Konteks Zaman Digital: Perjuangan Mencari Kebenaran dalam Lautan Informasi dan Distraksi

Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, ...

Iman Kristen & Pekerjaan - Juan Intan Kanggrawan 8 min read

Menilai Keindahan, Benarkah Hanya sebuah Selera?

“Indah sekali.” “Masa sih, menurutku biasa saja.” “Tapi menurutku, indah sekali.” “Berarti kita punya selera berbeda.” Percakapan seperti ini sering kita temukan dalam keseharian kita. Ketika membicarakan ...

Seni & Budaya - Yenty Rahardjo 8 min read

(Nuda, Nulla, Prima, Sola) Scriptura – Tradition: Manakah yang Lebih Tepat?

Reformasi adalah momen esensial dalam sejarah. Ini adalah kehendak Tuhan untuk mengangkat Martin Luther, John Calvin dan Ulrich Zwingli untuk mempertahankan kebenaran. Calvin mengatakan di dalam tulisannya ...

Alkitab & Theologi Reformasi - Enrimon Elyasaf 10 min read

Filsafat Asia: Bagian 17

Kini kita berbicara tentang bagaimana Konfusius mengkritik pendidikan yang tidak beres. Dia mengkritik dengan beberapa kalimat. Pertama, orang yang suka loving kindness tetapi tidak mau belajar. Ada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 9 min read

Konsili Trente: Respon Gereja Katolik terhadap Soteriologi Luther (Bagian 4)

Setelah ajaran Luther mengguncang Eropa, Gereja Katolik tidak tinggal diam. Gereja Katolik Roma memberikan respon balik dengan menggelar suatu konsili yang disebut Konsili Trente untuk menjawab theologi ...

Alkitab & Theologi - Mario A. J. Sirait 5 min read

Gerakan Anabaptis: Perpisahan Radikal dengan Institusi Duniawi

Di abad ke-16, sekelompok orang menolak “iman yang aman.” Felix Manz dan Conrad Grebel memimpin gerakan yang mengguncang Eropa — Anabaptis. Bagi mereka, iman bukan simbol, tapi ...

Alkitab & Theologi - Mario A. J. Sirait 6 min read

Percakapan Nikodemus dengan Tuhan Yesus (Yohanes 3:1-21)

Seseorang yang dipimpin oleh Roh Kudus Dalam Alkitab, ada seseorang yang belum mengerti kebenaran dan arti Kitab Suci walaupun ia sudah banyak belajar mengenai Kitab. Dia adalah seorang ...

Renungan - Sepdirman Harefa 4 min read

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

  facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII