Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah. (Ef. 6:17)
Apakah dapat Anda bayangkan berangkat perang tanpa helm? Prajurit yang paling tangguh
sekali pun tidak akan meremehkan bagian tubuh yang paling penting itu. Bersama dada, kepala
adalah bagian tubuh yang vital. Serangan di kepala dapat membuat seorang petarung pusing,
sempoyongan, tidak konsentrasi, pingsan, sampai tewas. Karena itu, perlengkapan yang menutup
dan melindungi kepala prajurit Kristen tidak boleh sembarangan. Paulus menyuruh jemaat
Efesus untuk menerima ketopong (helm) keselamatan. Apa maksud dari kepala terlindungi helm
keselamatan?
Saya teringat pernah suatu kali bermain game dengan cara curang. Dengan cara tertentu,
saya membuat jagoan saya kebal dan tidak dapat mati diserang oleh musuh sehebat apa pun.
Perbedaannya dengan main tanpa kekebalan tak terbatas adalah adanya rasa aman dan tenang
ketika bermain. Tidak ada kekhawatiran jagoan mati di tengah jalan karena musuh terlalu
tangguh. Dengan langkah pasti dan kokoh, jagoan saya maju melibas satu per satu musuh hingga
menamatkan permainan dengan kemenangan.
Sama halnya, ketika kita maju berperang di medan peperangan rohani, kita perlu jaminan
keselamatan. Tanpa jaminan keselamatan dari Tuhan, kita tidak akan sanggup menang. Bukankah
kemenangan besar si jahat adalah jika dia berhasil membawa orang ke dalam kebinasaan? Selain itu,
keyakinan akan janji keselamatan membuat kita dapat maju dengan tidak ragu dan dengan hati yang
damai sejahtera. Ini membuat kita menjadi prajurit yang tak tergoyahkan.
Pedang Roh adalah satu-satunya senjata ofensif dari semua perlengkapan yang disebutkan oleh
Paulus. Semua perlengkapan yang lain menjaga kita dari serangan Iblis, tetapi pedang Roh adalah
senjata yang secara langsung dapat mematikan lawan. Pertarungan tidak dimenangkan hanya
dengan pertahanan yang baik, tetapi dengan serangan yang baik juga. Seberapa piawai kita memakai
pedang itu tergantung dari pengenalan kita akan firman Tuhan. Pengenalan firman Tuhan tidak
hanya didapatkan dari pemahaman yang dalam dan mengakar, tetapi juga dari melakukan firman
Tuhan. Orang yang rajin melakukan firman Tuhan bagaikan orang yang tidak puas hanya dengan
menghafal teori permainan pedang, tetapi langsung mempraktikkan pedang itu di lapangan.
Apakah Anda sudah menggunakan helm keselamatan, yang menjamin Anda bertempur dengan
damai dan rasa aman, dan sudahkah Anda piawai mengayunkan pedang Roh, yang memberikan
kemenangan itu?