Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Renungan

No Prayer is Too Small for Jesus

20 November 2012 | Pdt. Heruarto Salim 2 min read

Suatu hari saya sedang berkumpul dengan beberapa guru sekolah minggu. Seorang dari
mereka menceritakan keluguan seorang anak sekolah minggunya. Sang anak setiap kali
berdoa makan, dia mengucap syukur untuk setiap lauk yang ada di piringnya: Tuhan Yesus,
terima kasih untuk nasi, untuk telur kecap, untuk ayam goreng, untuk sayur lodeh, dan juga
jus jeruk ini. Amin. Banyak dari orang-orang dewasa yang mendengar doanya tersenyum
simpul melihat tindakan “naif” sang anak.

Lugu dan naif, tapi beranjak semakin besarnya si anak, doa makannya dan doa-doa lainnya
mulai semakin “dewasa” seperti doa-doa kita pada umumnya yang abstrak, umum, tidak
spesifik, dan seadanya. Dia belajar dari orang dewasa bagaimana doa yang “seharusnya”,
yang tidak lagi mengundang senyum dan tawa dari orang-orang sekelilingnya.

Hmmm… Tapi bukankah kita yang harus belajar kembali berdoa seperti anak kecil? Tuhan
Yesus pernah berkata supaya kita menyambut Kerajaan Sorga seperti seorang anak.
Sepertinya dalam hal berdoa pun kita harus belajar dari anak kecil tersebut yang menghitung
setiap berkat satu per satu.

Salah satu alasan mengapa kehidupan doa kita kering dan hidup kita tidak penuh dengan
ucapan syukur adalah karena doa-doa kita terlalu abstrak dan umum. Hal itu dengan jelas
menggambarkan relasi kita dengan Tuhan yang sesungguhnya. Kita tidak akan berbicara
sesuatu yang terlalu pribadi, mendalam, dan spesifik kepada orang yang kita tidak kenal baik
atau dekat; kita akan bicara yang umum dan abstrak alias basa basi saja. Tetapi kita akan
sharing segala hal bahkan kadang hal yang tidak penting sekali pun dengan teman baik kita.

Tuhan selalu siap mendengar dan senang berkomunikasi dengan setiap anak-Nya, namun
sering kali kita yang terlalu terburu-buru. Ada suatu lukisan yang indah yang terus saya
ingat, yang tergantung di tembok gereja, lukisan seorang gadis kecil yang sedang berbisik di
telinga Tuhan Yesus yang sedang memangkunya dan ada tulisan di bawah lukisan itu “There
is no prayer too small for Jesus
”. Jangan berpikir Tuhan seperti seorang CEO yang terlalu
sibuk sehingga kita hanya boleh datang kepada-Nya kalau membawa agenda doa yang sangat
mendesak atau sangat penting.

Tuhan Yesus mengajar kita untuk berdoa yang dimulai dengan “Bapa kami yang di sorga”,
sehingga Dia bisa dihampiri kapan saja, untuk hal seremeh apa pun seperti seorang ayah
yang selalu siap mendengarkan anaknya dengan tangan terbuka. Jadi, apakah kita akan terus
berbasa-basi dengan Tuhan dalam doa-doa kita? Ataukah kita mau menjalin relasi yang lebih
intim dengan Tuhan?

Tag: doa, prayer

Baca ini juga yuk

Ajarlah Kami Berdoa

Sebagai manusia, kita hidup dicipta dengan tubuh dan jiwa. Terkadang tubuh kita terasa aktif, penuh sukacita, dan gairah; terkadang juga tubuh kita terasa pasif, penuh apatis, dan ...

Kehidupan Kristen - Lukas Yuan Utomo 1 min read

Oksigen

“Tiga Bocah Mati Lemas Kehabisan Oksigen di Dalam Mobil Rongsokan.” “Diduga Kehabisan Oksigen, Dua Penggali Sumur di Banyumas Tewas.” Itulah dua judul halaman utama di koran di dalam ...

Kehidupan Kristen - Pdt. Heruarto Salim 2 min read

Mei 2015

Berdoa untuk KIN 2015 bagi Remaja dan Pemuda Mahasiswa. Berdoa untuk penjangkauan oleh seluruh tim humas di seluruh penjuru Indonesia. Berdoa untuk sharing visi yang dilakukan di ...

Pokok Doa - Redaksi Pillar 2 min read

Doa

Doa itu sejauh lutut bertelut. Doa itu sejauh jiwa berharap dan hati berbisik. Doa itu sejauh tangan terulur. Doa itu tidak jauh dari kita, sehingga kita harus ...

Kehidupan Kristen - Lukas Yuan Utomo 3 min read

Doa dan Injil

Yesus berkata: Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Sebagai seorang Kristen, kita percaya akan kedaulatan Allah dan pemeliharaan-Nya. Dan ...

Kehidupan Kristen Renungan - Lukas Yuan Utomo 1 min read

MALAS BERDOA?

Pernahkah kamu merasa malas untuk berdoa, merasa hambar dengan hal-hal yang kamu doakan, bahkan tidak peduli apakah doamu didengar atau tidak? “Yang penting aku sudah berdoa, aku ...

Kehidupan Kristen - Yana Valentina 2 min read

Fokus Doa

Yesus mengajar kita bagaimana harus berdoa. Ketika para murid bertanya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa”, Yesus mengajar kita berdoa Doa Bapa Kami. Doa Bapa Kami adalah doa yang ...

Kehidupan Kristen Renungan - Lukas Yuan Utomo 2 min read

Doa: Kunci Kemenangan Berperang

Hidup kita adalah sebuah peperangan. Kita berada di dalam peperangan tersebut setiap saat. Alkitab berkata peperangan yang kita hadapi bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan lawan ...

Kehidupan Kristen - Pdt. Heruarto Salim 3 min read

Agustus 2015

2. Berdoa untuk KPIN yang akan diadakan pada akhir bulan ini di Malang Selatan. Berdoa kiranya Tuhan memelihara hamba-Nya Pdt. Dr. Stephen Tong dalam memberitakan firman yang ...

Pokok Doa - Redaksi Pillar 1 min read

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

google play   facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII