“Bagaimana ini? Tanpa minyak, kita tidak akan dapat menyongsong mempelai!” Kelima gadis yang
bodoh mulai gelisah dalam kepanikan mereka. “Bagikan kepada kami sedikit minyak kalian,” pinta
mereka dengan suara memelas.
“Tidak bisa. Nanti kami sendiri tidak cukup,” tegas lima gadis yang lain. “Pergilah, beli sendiri ke
tukang minyak.”
“Kayaknya masih sempat kalau kita berlari sekarang!” seru salah satu dari gadis-gadis bodoh. Pada saat
terjepit seperti ini, konon, otak mereka mulai bekerja tiga kali lebih cepat. “Ayo kita menyelinap
keluar lewat pintu belakang. Dua gang dari sini ada yang menjual minyak. Sekarang!”
Mereka berlima menyerbu keluar lewat pintu belakang. Sementara itu, mempelai laki-laki sudah tiba
dan masuk melalui pintu depan. Lalu, supaya pesta berjalan tanpa ada gangguan, semua pintu pun
ditutup dan dikunci rapat.
Tidak lama kemudian, kelima gadis datang tergopoh-gopoh dengan minyak mereka dan menggedor-
gedor pintu. “Tuan, tolong bukakan kami pintu.” Mereka mengira Tuan mereka yang biasanya baik
akan membukakan pintu. Namun, ternyata Tuan mereka memberikan jawaban yang di luar dugaan
mereka.
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.”
Perkataan Tuhan yang keras seperti ini kurang mendapat perhatian kita. Selama ini, Tuhan yang kita
kenal adalah Tuhan yang penuh kasih dan menerima manusia berdosa dengan pengampunan. Itu
sama sekali tidak salah. Akan tetapi, kita sering lupa bahwa Tuhan yang digambarkan Alkitab juga
adalah Tuhan yang banyak menolak manusia berdosa. Dan di hari penghakiman nanti, banyak orang
yang tidak menduga bahwa dirinya adalah orang yang tidak diterima oleh Tuhan dalam rumah-Nya.
Banyak orang “Kristen” yang terlalu meremehkan akibat dari tidak mempersiapkan diri menyongsong
kedatangan kembali Tuhan Yesus. Mereka melewati hidup sehari-hari begitu saja tanpa kesadaran
untuk menjadikannya sebagai persiapan untuk menyambut Tuhan Yesus. Mereka mengira bahwa
semuanya akan baik-baik saja di akhir nanti, sambil hidup tidak berbeda dengan orang yang bukan
Kristen. Mereka malas pelayanan, tidak menjadi saksi dalam pekerjaan, dan malas berdoa, belajar
dan merenungkan firman Tuhan, apalagi menjalankannya.
Orang Kristen seperti apakah kita? Apakah kita mau menjadi gadis-gadis yang sibuk mencari minyak
di hari kedatangan Tuan kita nanti? Tuhan sudah memberikan peringatan melalui perumpamaan
Gadis Bijak dan Gadis Bodoh, bahwa sibuk di hari nanti tidak akan dapat menyelamatkan kita dari
bencana.
Tuhan mengenal siapa umat-Nya. Belum tentu jika kita melihat Yesus sebagai Tuhan kita, Yesus juga
pasti melihat kita sebagai umat-Nya. Namun, inilah tanda bahwa kita adalah umat-Nya: jika kita
berdandan, menyiapkan minyak, dan menunggu kedatangan-Nya dengan setia.
“Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Mat. 25:13)