Apakah itu kasih? Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan. Kasih bersukacita karena keadilan.
Paulus memperingatkan jemaat di Korintus yang berlimpah dengan karunia bahwa semua karunia tersebut tidak ada gunanya jika motivasinya bukan kasih. Karunia berkata-kata jika tidak didasari kasih, adalah sia-sia. Karunia berpengetahuan jika tidak dijalankan dengan kasih, adalah kosong. Karunia iman yang sempurna, jika tidak ada kasih, adalah percuma. Karunia untuk memberi kepada yang miskin, jika tidak digerakkan oleh kasih, adalah tidak menguntungkan. Karunia akan berhenti tetapi kasih tidak berkesudahan.
Paulus menasihatkan mereka untuk mengejar kasih (pursue love). Kasih tidak peduli pada kesejahteraan diri sendiri, melainkan peduli pada kesejahteraan orang lain. Bukan karena orang lain tersebut pantas untuk dikasihi tetapi karena ketaatan kepada perintah Allah yang mendorong seseorang untuk mengasihi. Perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya adalah supaya mereka saling mengasihi. Sama seperti Ia telah mengasihi mereka maka mereka harus saling mengasihi. Tanda seseorang adalah benar-benar murid Kristus adalah ia mengasihi.
Kita mengenal kasih, mengalami kasih, diam di dalam kasih pertama-tama di dalam keluarga. Tetapi keluarga kita adalah keluarga yang sudah jatuh dalam dosa. Di dalamnya kita tidak dapat mengenal kasih yang sempurna. Tetapi kita mengenal Kasih yang sempurna, yaitu Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, bukan karena kita layak untuk dikasihi. Ingatlah peristiwa Kalvari.
Mari kita kejar kasih karena kita sudah mengenal Kasih. Mari kita mengasihi bukan dengan perkataan melainkan dengan perbuatan nyata.