Artikel
Ratusan tahun yang lalu, di mana teknologi belum berkembang seperti sekarang, musik hanyalah konsumsi kalangan elitis. Musik hanya dinikmati oleh orang-orang yang memiliki uang, orang-orang kaya yang bisa membayar komponis untuk menggubah lagu sekaligus menyewa musisi untuk memainkan lagu tersebut di dalam rumah mereka. Akibatnya, pemusik bukanlah profesi yang umum pada saat itu. Mereka, para musisi ini, hanyalah orang-orang yang mendedikasikan seluruh hidupnya kepada seni yang dia cintai atau yang dia kuasai. Rakyat marginal tidak memiliki akses ke dunia musik karena ekonomi yang tidak mencukupi. Musik hanya dinikmati dalam kalangan lingkup yang sempit.
Artikel
Musik yang dahulu hanya dinikmati melalui indra pendengaran, sekarang, dengan perkembangan layar dan rekaman, dapat juga dinikmati dengan mata–music video.
Artikel
Hidup manusia penuh dengan cerita, baik yang kita alami sendiri maupun orang lain, baik cerita masa lalu, sekarang, maupun angan-angan masa depan, baik cerita aktual maupun imajinasi, baik cerita tragedi maupun komik. Manusia hidup di tengah-tengah berbagai macam cerita ini.
Artikel
“Belajar itu seumur hidup.” Sejak kita bayi, kita sudah belajar bagaimana memahami bahasa yang dipakai oleh orang tua kita, bagaimana berjalan agar tidak jatuh, bagaimana makan sendiri, dan sebagainya. Kita kemudian belajar di sekolah, dileskan oleh orang tua, masuk ke universitas, yang dengan kata lain kita dimasukkan ke dalam sebuah sistem untuk mempelajari berbagai bidang. Setelah menyelesaikan kuliah, kita masih terus belajar dalam dunia kerja, keluarga, masyarakat, dan dengan demikian dapat dikatakan bahwa hidup kita penuh dengan pembelajaran.
Artikel
Bagaimana seharusnya kita meletakkan seni di dalam kehidupan ini? Pertanyaan ini sering kali muncul di tengah konteks kehidupan manusia yang sudah direduksi sedemikian rupa. Misalnya, ada orang yang menempatkan seni sebagai ajang mencari uang semata atau melihatnya sebagai pengisi waktu luang semata.
Artikel
Semua orang pasti merasakan pentingnya the power of sound. Seperti yang terjadi bulan awal tahun 2018 ini, muncullah film musikal berjudul The Greatest Showman. Banyak orang berbondong-bondong mengantri tiket bioskop untuk menonton film tersebut.
Artikel
Perayaan Natal tidak pernah dirayakan bahkan sampai 300 tahun setelah Tuhan Yesus lahir. Perayaan Natal pertama kali dicetuskan oleh Konstantin Agung sekitar tahun 336 ketika dia mulai mematenkan agama Kristen sebagai agama nasional dari kekaisaran Romawi. Memang sebenarnya banyak kandidat tanggal lain, tetapi mereka memutuskan untuk menjadikan tanggal 25 Desember sebagai hari peringatan Tuhan Yesus lahir.
Artikel
Sepertinya ada yang hilang dengan perkembangan budaya Indonesia. Ketertarikan akan musik klasik belum terlalu marak di kalangan masyarakat Indonesia. Adanya orang-orang yang sudah berprofesi memainkan musik klasik, dan munculnya berbagai jenis institusi pendidikan maupun gedung konser (Gedung Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Aula Simfonia Jakarta, Ciputra Artpreneur, dan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail) tidak dapat menutup fakta bahwa musik klasik belum terdengar suaranya terlalu jelas di Indonesia.
Artikel
Cerita dimulai dengan adegan Don Giovanni yang sedang berusaha menggoda seorang perempuan bernama Donna Anna, yang padahal sudah memiliki fiance bernama Don Ottavio. Relasi Don Giovanni dan Donna Anna tidak disetujui oleh ayahnya Donna Anna, yang disebut sebagai Commendatore, dan dia mencoba untuk menghalanginya. Kemudian terjadilah pergulatan antara Don Giovanni dan Commendatore, dan Don Giovanni membunuhnya dengan pisau.
1. Bersyukur untuk kondisi pandemi COVID-19 yang sudah makin melandai. Berdoa kiranya setiap orang Kristen mengambil kesempatan untuk dapat memberitakan Injil dan membawa jiwa-jiwa kepada Kristus terutama di dalam momen Jumat Agung dan Paskah di bulan ini. Bersyukur untuk ibadah fisik yang sudah dilaksanakan oleh banyak gereja dan bersyukur untuk kesempatan beribadah, bersekutu, dan saling menguatkan di dalam kehadiran fisik dari setiap jemaat.