Reformasi Protestan dimulai ketika Luther memakukan 95 tesis di pintu Schlosskirche di kota Wittenberg, Jerman, pada tahun 1517. Luther bukanlah orang pertama yang meneriakkan Reformasi, 110 tahun sebelumnya ada Jan Hus di Bohemia yang menyerang moral para uskup dan Paus serta melawan penjualan indulgensia, yaitu surat pengampunan dosa. Dia dihukum bakar sampai mati pada tahun 1415 di Konstanz, Jerman. Pengikutnya masih melanjutkan ajarannya dan dikenal dengan nama gereja Moravia.
Sekitar 30 tahun sebelum Jan Hus, ada tokoh lain dari Inggris bernama John Wycliffe yang menyerang korupsi dalam gereja, bahwa Tuhanlah pemilik gereja, dan Alkitablah satu-satuya otoritas yang sejati. Ia menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan dikenal dengan nama Wycliffe bible. Pengikutnya dikenal dengan nama kaum Lollards atau Lollardy. Dialah yang mempengaruhi Jan Hus di Bohemia. Bertahun-tahun setelah ia meninggal, jasadnya digali atas perintah Paus, lalu dibakar dan abunya disebarkan di sungai.
Bahkan dua ratus tahun sebelum Wycliffe, ada gerakan bernama Waldensian yang diawali oleh Peter Waldo di Lyon, Perancis. Dia menolak konsep ‘api penyucian’ dan beberapa dari tujuh sakramen dalam gereja Katolik serta menolak otoritas gereja. Pengikutnya banyak dianiaya dalam 200 tahun kemudian.
Tapi asal mula ajaran Reformasi sebenarnya dimulai jauh sebelumnya, yaitu sejak Agustinus dari Hippo yang hidup 1.100 tahun sebelum Luther. Agustinus sendiri ajarannya berdasarkan dari Kitab Suci yang ditulis berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya pendahulu reformator yang membuka jalan terlebih dahulu, maka memudahkan jalan para reformator selanjutnya.