Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan sejarah, agama, kebudayaan, dan semua pencapaian manusia sebelumnya. Belum pernah ada manusia yang bangkit dari kematian dan tidak mati lagi.
Thomas Carlyle, seorang pujangga Skotlandia, dalam tulisannya, The French Revolution: A History, menuliskan bahwa pada suatu hari ia dikunjungi seorang Prancis yang sangat sombong yang berkata, “Tahukah Anda bahwa aku akan menciptakan sebuah agama baru bagi umat manusia?” Seperti kita ketahui, agama tidak bisa direncanakan manusia. Para pendiri agama ialah manusia langka dalam sejarah. Yang dianggap pendiri agama terbesar dan terpenting sebenarnya cuma tiga orang: Sakyamuni (±600 SM), Yesus Kristus (±2.000 tahun lalu), dan Muhammad (±570-632 M). Agama Buddha meneruskan Hindu, menjadi sebuah agama baru. Sampai hari ini umat Hindu hampir tidak sampai satu persen yang menerima Buddha, karena dianggap sebagai pemberontakan terhadap agama Hindu, dan menjadi agama yang tidak diterima oleh orang India.
Sebagaimana Yesus itu orang Yahudi tetapi tidak diterima oleh orang Yahudi, maka orang Yahudi yang percaya Yesus tidak lebih dari satu persen. Mereka berdua sama-sama mendirikan agama dan dikucilkan oleh bangsanya sendiri yang tidak menerima agama mereka. Muhammad lahir pada tahun 570, menikah pada tahun 595, mendapat wahyu dari malaikat Jibril pada tahun 610, dan mulai menyebarkan Islam. Ketiga agama ini (Buddha, Kristen, dan Islam) menjadi agama terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Buddha memengaruhi Asia Timur, maka di Tiongkok diperkirakan ada 900 juta orang Buddhis. Kekristenan memengaruhi seluruh dunia, dari Eropa, Amerika, Afrika, dan sampai ke Asia, maka yang beragama Kristen diperkirakan sekitar sepertiga seluruh umat manusia di dunia. Islam mencapai sekitar 1,8 miliar orang pemeluknya.
Auguste Comte datang ke Skotlandia menemui Carlyle dan berkata, “Aku akan mendirikan sebuah agama baru yang kunamakan Religion of Humanity, sebuah agama cendekiawan, rasional, kaum terpintar di dunia, berbeda dengan agama-agama lain yang banyak mitosnya. Carlyle menjawab, “Aku berharap dan merestui agar agamamu jadi. Tetapi, jika agamamu mau jadi, harus ada tiga syarat.” Lalu, Comte bertanya, “Apa syaratnya?” Carlyle menjawab, (1) “Kau harus bisa mengatakan ucapan yang belum pernah diucapkan siapa pun dalam sejarah.” Sejarah membuktikan begitu banyak ucapan paling bijaksana, penting, dan berarti sudah diucapkan sebelum zaman Salomo, apalagi Amsal, sampai sekarang semua sudah tahu. (2) “Kau harus mengerjakan sesuatu yang belum pernah dikerjakan siapa pun dalam sejarah;” dan (3) “Kau mesti bernubuat dan mengumumkan kapan kau akan mati dan setelah itu pada hari ketiga engkau harus bangkit.”
Pada saat saya berusia sekitar dua puluh tahun, membaca percakapan antara Comte dengan Carlyle, saya tahu Carlyle sudah menangkap kesuksesan Yesus. Yesus telah mengatakan ucapan yang belum pernah dikatakan orang lain, seumur hidup telah mengerjakan hal yang belum penah dilakukan orang lain, dan telah bernubuat tentang kematian-Nya dan pada hari ketiga Ia bangkit dari kematian. Carlyle adalah seorang yang begitu terpelajar, untuk menulis The French Revolution-nya ia mengumpulkan sepuluh ribuan data di ruang kerjanya. Tetapi, seorang pembantu barunya yang melihat kantornya yang begitu kacau-balau lalu mengumpulkan dan membakar habis semua datanya. Sebagai seorang Kristen, ia tidak mau tawar hati dan berdoa kepada Tuhan, “Semua dataku sudah habis dibakar, berilah aku kekuatan baru untuk mengumpulkannya kembali.” Dengan susah payah selama lebih dari sepuluh tahun, ia mengumpulkan lagi semua data yang diperlukan. Akhirnya sebelum mati, ia sudah menulis sebuah buku yang tidak bisa ditulis Prancis sendiri.
Prancis mengadakan revolusi yang besar, tetapi datanya kocar-kacir dan ceritanya banyak yang dilupakan. Seorang Skotlandia menulis buku Revolusi Prancis yang sampai hari ini merupakan salah satu yang terpenting. Ketekunan Carlyle melebihi siapa pun. Ia sendiri mengumpulkan semua data untuk menulis The French Revolution-nya, dan punya pengertian yang sangat mendalam tentang kenapa Yesus berbeda dibanding semua pendiri agama dan kenapa Yesus menjadi Juruselamat dan disebut Tuhan. Yesus mengatakan hal yang belum pernah diucapkan orang lain, mengerjakan hal yang belum pernah dikerjakan orang lain, dan satu-satunya yang mengumumkan bahwa Anak Manusia akan ditangkap, diadili, disalibkan manusia, dan mati, tetapi pada hari yang ketiga akan bangkit dari antara orang mati.
Yesus menerima sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, dipaku di atas salib, mati, dikuburkan, dan turun ke dalam kerajaan maut. Semua ini adalah kalimat dan frasa penting yang sedemikian panjang kita coba renungan dan pikirkan dalam paparan ini. Kita telah membahas bagaimana Yesus dalam kuburan tiga hari dan pada hari yang ketiga Ia bangkit dari antara orang mati. Yesus bangkit karena tubuh-Nya memiliki tiga ciri khas yang melebihi tubuh kita.
(1) Tubuh Yesus bukan dihasilkan dari persetubuhan antara pria dan wanita. Ini keunikan yang tidak ada pada manusia lain. Kita semuanya diciptakan menurut hukum genetika, di mana ayah bersetubuh dengan ibu, lalu terjadi pertemuan antara sperma ayah dengan sel telur ibu. Maria dipanggil Tuhan, diberikan nubuat bahwa tahun depan di waktu yang sama ia akan melahirkan seorang bayi laki-laki, bukan hasil persetubuhan tetapi karena naungan Roh Kudus. Maria menerima kuasa dari sorga atas tubuhnya dan rahimnya dipakai Tuhan menjadi tempat melahirkan Yesus ke dunia. Saya percaya ini pekerjaan terbesar di dalam dunia ciptaan. Semua mujizat adalah intervensi atau penerobosan Allah dalam hukum alam yang Ia ciptakan sendiri dan melakukan hal besar untuk menyatakan kuasa, kebesaran, kebijaksanaan, dan kemuliaan-Nya yang tak terhingga.
(2) Tubuh Yesus itu tubuh yang Allah izinkan boleh mengalami kecapaian, kelaparan, kehausan, dilukai, dan dibunuh. Saya sendiri keberatan percaya Yesus bisa mendapat penyakit menular sampai mati. Alkitab mencatat Ia tidur di bawah kapal karena terlalu lelah. Ia lapar karena empat puluh hari tidak makan dan tidak tertulis di sana kalau Ia haus.
Ini mengindikasikan bahwa mungkin selama empat puluh hari Yesus minum tetapi tidak makan. Pada saat Yesus akhirnya menyerahkan nyawa, Ia sendiri berkata, “Ya Bapa, Aku menyerahkan nyawa-Ku ke dalam tangan-Mu,” lalu Ia menundukkan kepala dan mati.
Di atas kayu salib Tuhan Yesus mengatakan tujuh ucapan. Ucapan pertama dan ketujuh, Yesus menyebut “Bapa”. Hanya ucapan keempat yang tidak menyebut “Bapa” tetapi “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Saya ingin kita mengerti rahasia ini. Ketika Tuhan Yesus berkata “Bapa”, Ia berposisi sebagai Allah Tritunggal Pribadi kedua yang sedang berbicara kepada Allah Tritunggal Pribadi pertama. Allah Bapa mengutus Allah Anak ke dunia, maka Anak harus bertanggung jawab kepada Bapa. “Aku sekarang sebagai Anak menjalankan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang berat untuk menanggung dosa. Sekarang Aku bersyafaat bagi mereka yang Kutebus,” maka Ia berkata, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Pada ucapan ketujuh, Ia menyebut lagi, “Bapa, Aku menyerahkan nyawa-Ku ke dalam tangan-Mu.”
Namun, pada ucapan keempat Ia mengatakan, “Allah-Ku, Allah-Ku.” Karena, Ia mati bukan sebagai Anak Allah, tetapi sebagai Anak Manusia, yang sedang mengganti dosa manusia. Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus tidak pernah berpisah satu dengan yang lain. Luther kesulitan ketika berusaha mengerti hal ini. Ia memikirkan ucapan ini selama tiga jam dan tetap tidak mengerti, lalu ia memukul meja dan berkata, “Siapa yang bisa memahami Allah meninggalkan Allah?” Sekarang saya beritahukan jawabannya. Tidak ada Allah meninggalkan Allah, tidak ada Bapa meninggalkan Anak. Hanya ada Allah meninggalkan manusia Yesus. Tubuh Yesus boleh dilukai, mengalirkan darah, dengan bilur-bilur-Nya akibat cambukan yang meremukkan tubuh-Nya, daging-Nya pecah, dan darah keluar dari ratusan lubang akibat cambukan, dipukul, disalibkan, dan mati. Allah membiarkan Dia mati, maka Yesus berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, kenapa Engkau meninggalkan Aku?” Tubuh Yesus adalah tubuh yang Allah tidak izinkan mengalami patah tulang-Nya, tidak diizinkan mengalami kerusakan, bau, dan menjadi tidak ada.
Seseorang yang telah mati dalam sepuluh jam tubuhnya mulai menjadi busuk, di dalam dua puluh jam kulit menyusut, daging meleleh, lalu keluar air yang banyak. Setelah lebih dari 24 jam, daging mulai menciut dan hilang, menjadi kurus seperti kulit membungkus tulang, lalu mulai berbau. Dan pada hari ketiga, keluarlah serangga-serangga kecil beterbangan di sekitar tubuhnya yang sudah sangat bau karena sudah rusak. Namun, di dalam Mazmur 16, Allah berkata, “Mustahil Aku membiarkan Sang Kudus-Ku tertahan dalam kerajaan maut dan melihat kerusakan.” Maka, saya percaya tubuh Yesus tidak pernah rusak, dari sejak Ia dikuburkan sampai hari ketiga Ia bangkit tetap utuh seperti biasa, Allah memeliharakan begitu utuh dan sempurna, tidak mengalami kerusakan. Tubuh Yesus selama mungkin sekitar 34-36 jam tidak mengalami kerusakan. Ini tubuh yang Allah peliharakan.
(3) Tubuh ini menjadi tubuh sulung yang bangkit sesungguhnya dari kematian. Seluruh Alkitab mencatat ada 12 kali peristiwa kebangkitan. (a) Elia, di antara semua nabi yang penting, ia satu-satunya yang tidak pernah ke Yerusalem. Ia dari Utara. Dalam Taurat, Musa memerintahkan semua orang Israel harus ke Yerusalem tiga kali setiap tahun, tetapi tidak pernah dicatat Elia pernah ke Yerusalem. Ini nabi yang sangat ajaib yang berani berkata, jika ia tidak berdoa, Allah takkan menurunkan hujan. Tidak ada nabi lain yang berani berkata semutlak ini. Yesaya mencatat, selama tiga setengah tahun Elia sengaja tidak mendoakan agar turun hujan. Bagi Israel, ia kejam, seteru, dan pengkhianat bangsa. Allah yang menyuruhnya bicara, maka Allah mengonfirmasikan apa yang sudah ia sampaikan. Seluruh Israel dilanda kelaparan dan kekeringan, karena 3½ tahun tidak ada hujan. Mereka tidak ada makanan dan air. Mereka menangis meminta makan dan minum. Dalam oratorio Elijah karya Mendelssohn, dikisahkan anak-anak sedang berkeliaran di tengah jalan meminta makan karena tiga setengah tahun tidak turun hujan, mereka kelaparan dan akan mati. Setiap kali mendengar ucapan dari duet dua penyanyi wanita, saya ingin menangis, karena sulit membuat lagu yang lebih indah dibandingkan komposisi Felix Mendelssohn ini.
(b) Elisa membangkitkan seorang anak. Lalu, Yesus membangkitkan tiga orang (anak perempuan Yairus yang berumur 12 tahun, anak tunggal janda di Kota Nain yang masih remaja, dan Lazarus), ini ketiga, keempat, dan kelima. Keenam, pada saat Yesus disalibkan, banyak orang mati dibangkitkan lalu pergi ke Kota Suci, menyatakan diri pada banyak anak Tuhan. Ketujuh, Petrus membangkitkan Dorkas. Kedelapan, Paulus membangkitkan Eutikhus yang terjatuh dari loteng karena tertidur saat mendengarkan khotbahnya. Kesembilan dan sepuluh, ketika Yesus akan datang kembali, ada dua nabi yang dibunuh dan pada hari ketiga akan dibangkitkan. Para penafsir Alkitab berbeda pendapat tentang siapa mereka, tetapi saya berpandangan bahwa mereka adalah Henokh dan Elia, karena dalam catatan Alkitab ternyata ada dua orang yang sebelum mati sudah diangkat ke sorga. Henokh berjalan di hadapan Tuhan, diangkat saat ia berumur 365 tahun. Elia yang masih hidup diangkat dengan kereta dan kuda api ke sorga. Kesebelas dan dua belas, saat Yesus sebelum datang kembali membangkitkan lebih dahulu dua macam orang: orang benar yang dibangkitkan untuk menerima hidup kekal dan orang berdosa yang dibangkitkan untuk menerima hukuman kekal. Jadi seluruh Alkitab mencatat dua belas kali manusia dibangkitkan.
Dari keduabelas macam peristiwa ini, hanya satu yang sungguh bangkit, karena yang lainnya adalah sementara bangkit. Anak-anak yang dibangkitkan Elia dan Elisa, setelah besar mereka akan mati lagi. Demikian juga Lazarus, anak Yairus, dan anak janda dari Kota Nain. Meski Alkitab tidak mencatat bahwa mereka mati lagi, tetapi mustahil mereka tidak mati lagi. Saya percaya, mereka semuanya orang biasa, yang untuk sementara dibangkitkan dari antara orang mati untuk hidup sementara lagi beberapa puluh tahun, lalu mati lagi. Maka, saya tambahkan satu kalimat, kebangkitan yang sungguh dan tidak pernah akan mati lagi hanya satu, yaitu Yesus Kristus. Antara dua belas kali saat Yesus datang kembali, orang benar dan orang berdosa sama-sama akan dibangkitkan, mereka akan langsung diberikan hidup yang kekal atau hukuman yang kekal. Tetapi yang betul-betul mati dan bangkit untuk pertama kali dalam sejarah hanya satu orang, yaitu Yesus Kristus. Maka, di dalam Wahyu 1:18 Yesus berkata, “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya …” Satu-satunya yang berani, berhak, dan pernah mengatakan ucapan itu hanyalah Yesus Kristus.
Kristuslah buah sulung dari semua orang yang akan dibangkitkan. Pada saat Yesus datang kembali, kita semua akan dibangkitkan berdasarkan kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus menjadi jaminan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya bahwa semuanya akan menerima kebangkitan, dan menjadi konfirmasi bahwa janji Allah tidak kosong. Di antara semua janji Allah, hanya satu yang paling pokok, kekal, paling utama, dan penting yaitu hidup yang kekal. Karena Yesus bangkit dari antara orang mati, maka Yesus menjadi buah sulung mengawali kebangkitan kita. Jika Yesus sudah bangkit berarti kita tidak perlu lagi takut akan kematian. Selama kita hidup, Tuhan berjanji, “Aku menyertaimu, menilikmu, tidak meninggalkanmu, tidak membuangmu, memberimu makanan yang cukup, mendampingimu, menambahkan anugerah, dan memberikan kuasa untuk mengabarkan Injil.” Tetapi janji hidup yang kekal cuma satu.
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, tubuh kebangkitan-Nya memiliki lima sifat: (1) Tubuh-Nya adalah tubuh yang kuat, bukan tubuh yang lemah lagi. Tidak ada orang yang bisa menguasai, memegang, atau menahan tubuh-Nya. Maka, Yesus berbicara kepada Maria Magdalena, “Jangan sentuh Aku.” Istilah sentuh dalam bahasa Yunani untuk ayat itu berarti jangan mengira engkau masih bisa menahan Aku dengan tanganmu, Aku bukan milik dunia ini lagi. Mustahil tanganmu memegang erat Aku, karena Aku bertubuh kebangkitan yang tidak bisa ditahan di dunia; (2) Tubuh-Nya adalah tubuh sorgawi yang tidak lagi lemah, yang bisa dilukai, dipukul, dicambuk, dan berdarah; (3) Tubuh-Nya adalah tubuh yang mulia, bukan lagi tubuh yang dipermalukan; (4) Tubuh-Nya adalah tubuh yang tidak bisa rusak (immortal), bukan lagi tubuh yang bisa rusak. Ini saya beri catatan, untuk Yesus tidak pernah mungkin rusak karena janji Tuhan, untuk kita bisa rusak. Tetapi setelah Yesus bangkit, langsung ketidakrusakan menjadi jaminan bahwa setelah kebangkitan, kita juga akan mengalami tubuh yang tidak rusak. Saat Allah menciptakan Adam dan Hawa tanpa perlu pakaian, tubuh mereka diliputi kemuliaan Allah. Tetapi setelah mereka berdosa, kemuliaannya hilang dan tidak lagi bisa memuliakan Allah. Kemuliaan Allah meninggalkannya. Maka, mereka melihat sendiri tubuhnya, “Kenapa kita telanjang?” Mereka menjadi malu. Tubuh kita adalah tubuh yang terindah, yang diciptakan Allah lebih indah dibandingkan ciptaan yang lain, tetapi tubuh ini adalah tubuh yang bisa malu. Saat nanti dibangkitkan, kita akan mendapat tubuh yang tidak bisa dipermalukan lagi, karena kemuliaan Tuhan mengelilingi kita, dan saat itu kita seperti Yesus yang bangkit dari antara orang mati; (5) Tubuh-Nya adalah tubuh yang kekal, bukan lagi tubuh yang sementara. Saat Yesus datang kembali, kita pun akan mendapat tubuh yang kekal, yang selamanya mulia, sehat, kuat, dan tidak mungkin rusak, seperti tubuh Yesus. Tubuh kita saat itu menjadi tubuh sorgawi yang berbeda dengan tubuh sekarang ini. Manusia ada dalam perubahan, tetapi perubahan bukanlah yang terakhir.
Perubahan terakhir terjadi saat kita berubah menjadi seperti Yesus. Di dalam oratorio Messiah, G. F. Handel menulis The Trumpet Shall Sound. Sebelumnya, ia memberikan sebuah recitative, yaitu Behold (Lihatlah), Tuhan berkata yang bangkit pula akan mengalami perubahan. Yang hidup akan berubah, yang mati akan bangkit, barulah The Trumpet Shall Sound (Trompet atau Sangkakala Akan Berbunyi) dan orang-orang yang percaya kepada Tuhan, yang saat kedatangan-Nya belum mati, akan mengalami lima macam perubahan, yaitu: 1) dari duniawi menjadi sorgawi; 2) dari lemah menjadi kuat; 3) dari yang bisa rusak menjadi tidak rusak; 4) dari yang hina dan malu menjadi mulia, dan 5) dari yang sementara menjadi kekal, sama seperti tubuh Yesus. Yang hidup akan mengalami perubahan.
Kita pasti akan diubahkan, yang hidup diubahkan dan yang mati dibangkitkan, lalu kita akan melihat ketidakrusakan. Inilah janji hidup kekal dari Tuhan. Yesus sudah bangkit. Yesus bangkit menjadi buah sulung, yang menjamin dan mengonfirmasikan bahwa janji Tuhan akan hidup kekal itu pasti akan terjadi, dan barangsiapa yang percaya kepada Tuhan akan mengalami kebangkitan seperti itu. Amin.