Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

12 April 2018 | Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata kepadanya bahwa kuasa-Nya melampaui kuasa raja. Di zaman Daniel, Allah pun memberi tahu warga Babel bahwa kuasa-Nya melampaui kuasa raja di sana. Saat kaisar Romawi menyebut diri sebagai tuhan, maka Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal menjadi Tuhan bagi umat manusia.

Alkitab menyatakan bahwa Kristus adalah Anak Tunggal Allah. Banyak kaisar menganggap diri mereka sebagai anak dewa. Dewa-dewi Romawi diambil dari kebudayaan Yunani, kehidupan moral mereka sangat kacau, lebih buruk dari manusia. Ada iri hati, perselisihan, perzinahan, sampai pembunuhan. Mereka menganggap kaisar, yang sebagai anak tuhan, berkuasa melebihi sesamanya. Sekitar 300 tahun sebelum Kekaisaran Romawi dibangun, tahun 753 SM, di Kerajaan Makedonia, Alexander Agung pun menyebut dirinya sebagai anak dewa. Ibunya berkata bahwa ia telah bersetubuh dengan dewa lalu melahirkan Alexander. Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, dilahirkan di dunia menyatakan kepada manusia bahwa Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus, saja yang adalah Tuhan. Ada agama yang memiliki 360 juta dewa. Ada agama yang juga menyatakan bahwa allahnya tidak dilahirkan dan tidak melahirkan.

Yesus, Anak Tunggal Allah, telah dinubuatkan sebelumnya di dalam Perjanjian Lama. Meski di dalam Perjanjian Lama hampir tidak ditemukan istilah “Anak Allah” tetapi di beberapa bagian Perjanjian Lama terselubung tentang hal ini, seperti pada Amsal 30:4, “… Siapa yang telah menetapkan ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya?” Di sini terselubung berita tentang Allah dan Allah Anak. Di awal Perjanjian Baru, wahyu tentang Anak Allah lebih jelas lagi diberitahukan. Malaikat Gabriel datang kepada Maria dan berkata, “Yang akan engkau lahirkan akan disebut sebagai Sang Kudus, Anak dari Allah yang Mahatinggi.” Sang Kudus dan Anak dari Allah yang Mahatinggi adalah dua dari tujuh nama yang malaikat berikan kepada Yesus. Malaikat memberitahukan Yusuf bahwa anak yang dilahirkan akan diberi nama Yesus, Imanuel. Malaikat berkata kepada para gembala bahwa anak yang dilahirkan malam itu disebut Tuhan, Kristus, dan Juruselamat. Malaikat juga berkata kepada Maria bahwa Anak yang akan dilahirkan akan disebut Sang Kudus, Anak Allah yang Mahatinggi. Sampai pada zaman Bapa-bapa Gereja, Origen memperkembangkannya menjadi konsep diperanakkan dalam kekekalan.

Jika Yesus Anak Allah dan Allah itu Bapa dari Yesus, siapakah ibu-Nya? Allah bukan manusia, maka tidak bertubuh dan tidak perlu beristri. Allah itu Roh, maka ketika kita memikirkan tentang Allah, janganlah kita menggunakan konsep manusia kepada diri Allah, karena Allah adalah Pencipta, bukan ciptaan. Segala sesuatu diciptakan, hanya Yesus diperanakkan. Itu berarti Yesus memiliki esensi yang sama dengan Bapa. Yesus ialah Anak Allah, maka hidup Yesus sama dengan hidup Bapa. Yohanes 5:26 berkata, “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.” Kalimat ini hanya muncul satu kali. Allah bukannya memakai eksistensi lain untuk menjadi fondasi bagi eksistensi-Nya, tetapi Allah ada pada diri-Nya sendiri dan kekal. Dan hidup yang ada pada diri-Nya sendiri dan kekal ini yang disebut sebagai Allah. Ketika Yesus lahir ke dunia, Allah berkata, “Sebagaimana Allah dalam diri-Nya sendiri memiliki hidup, Ia juga memberikan kepada Anak-Nya dalam diri-Nya ada hidup pula.” Hidup Bapa adalah hidup yang ada dalam diri-Nya sendiri, sementara hidup Anak itu diberikan Bapa.

Apakah hidup Anak adalah hidup yang untuk selamanya? Jika di dalam diri-Nya ada hidup, masih perlukah diberikan lagi? Hal ini berhubungan dengan perbedaan sifat ilahi dan sifat manusia. Anak keluar dari Bapa, sehingga sebelum Bapa memperanakkan Dia, Ia ada di dalam Bapa. Yohanes 17 mengatakan, “Bapa ada di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Yesus berkata, “Milik-Mu adalah milik-Ku, dan milik-Ku adalah milik-Mu. Aku dan Bapa adalah satu.” Bapa dan Anak ada selamanya. Di dalam kekekalan Mereka sama-sama ada. Bapa memperanakkan Anak dalam kekekalan. Origen berkata, “Yesus diperanakkan Bapa di dalam kekekalan.” Tidak bisa dikatakan Bapa ada dahulu baru ada Anak, karena jika Bapa ada terlebih dahulu baru ada Anak, maka sama halnya engkau memakai hidup manusia yang dicipta lalu diletakkan di atas diri Allah. Allah itu kekal, dalam diri Allah tidak ada unsur ciptaan, maka tidak ada urutan siapa yang lebih dahulu maupun siapa yang terakhir. Istilah Origen untuk ini: generasi kekal (eternal generation).

Di Abad Pertengahan, seorang apologet menafsirkan Pengakuan Iman Athanasius. Allah diperanakkan Allah, terang diperanakkan terang, atau hidup diperanakkan hidup. Dengan ilustrasi yang sangat sederhana dan pemikiran yang sangat agung ia menjelaskan kondisi Sang Anak yang Kudus yang kita percaya. Ia berkata, “Ada satu obor, yang disebut obor pertama. Saat obor kedua mendekati obor pertama, api dari obor pertama menjalar ke obor kedua. Maka obor kedua ikut menyala. Kita mengatakan obor pertama yang pertama kali menyala, lalu menjalar ke obor kedua. Ia berkata, api obor kedua sebenarnya sudah ada sebelumnya di dalam obor pertama. Maka saat ia menjalar ke obor kedua, sebenarnya ia sudah ada terselubung dalam obor pertama. Demikian juga hidup Allah. Bapa dalam diri-Nya ada hidup, diberikan kepada Anak, dan sama halnya dalam diri-Nya ada hidup. Kita tidak bisa berkata, ada Bapa dahulu baru ada Anak. Tuhan tidak berada di dalam kerangka dan ikatan kronologi waktu. Allah adalah Tuhan Sang Pencipta, dan waktu pun Ia ciptakan. Di dalam kekekalan tidak ada waktu. Setelah Allah menciptakan waktu baru ada permulaan waktu. Allah di dalam kekekalan memperanakkan Anak; Bapa dan Anak di dalam kekekalan ada bersama-sama. Sulit bagi kita untuk mengerti hal ini. Dengan pengertian di atas, maka bisa disimpulkan barulah kita mengerti adanya Bapa jika ada Anak, karena sebelum ada Anak, tidak ada relasi Bapa-Anak. Dengan demikian tidak bisa dikatakan ada Bapa terlebih dahulu baru ada Anak. Demikian pula halnya ada Anak karena ada Bapa. Eksistensi Anak ada, maka Bapa ada; eksistensi Bapa ada, maka Anak ada. Pada saat Allah memperanakkan Anak-Nya, barulah kita mengerti bahwa ada Bapa yang memperanakkan Anak-Nya.

Konsep tentang Anak Allah ini harus melampaui waktu dan dilihat dari esensi Allah. Di dalam kekekalan, Bapa dan Anak ada bersama-sama. Dalam dunia ciptaan Allah telah menyatakan karya yang ajaib. Allah berkata, “Engkau Anak-Ku, hari ini Aku memperanakkan Engkau.” Hari ini adalah “sekarang”-nya kekekalan, kini yang bersifat kekal. Maka kita harus membedakan dua hal ini: diciptakan atau diperanakkan. Yang diciptakan bukan diperanakkan; yang diperanakkan bukan diciptakan. Demikianlah Yesus adalah Anak Tunggal Bapa.

Ada tiga hal yang bisa kita lihat, yaitu: 1) Ia memiliki hidup yang sama dengan Bapa, karena Ia adalah Anak; 2) Ia sama sekali berbeda dari semua makhluk yang diciptakan, karena segala yang lain itu diciptakan, sementara Yesus diperanakkan. Ini memberikan perbedaan kualitatif; dan 3) Tunggal, berarti tidak ada bandingnya, tidak ada seorang pun bisa disebut sebagai anak tunggal Allah, karena hanya Dialah Anak Allah yang Tunggal. Inilah iman kita. Selain Dia, tidak ada lagi Tuhan. Para raja, majikan, penguasa bukanlah Tuhan. Yesuslah satu-satunya Tuhan dalam dunia ciptaan ini, yang sendiri-Nya tidak dicipta. Kita semua dicipta, Yesus diperanakkan.

Roh Kudus memiliki sifat ilahi dan kekal. Dalam Ibrani 9:14 dikatakan, “Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.” Di seluruh Alkitab, hanya satu kali saja di sini disebutkan Roh Kudus sebagai Roh yang kekal. Allah kekal, Kristus kekal, Roh Kudus juga kekal. Roh Kudus kekal dan bukan diciptakan. Yesus dalam kekekalan diperanakkan, maka Yesus kekal dan tidak berawal. Yesus dari dahulu sebelumnya sudah ada, sejak dalam kekekalan Ia sudah ada. Mikha 5:1 mengatakan, “Hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Kristus bukan hasil dari waktu dan tidak bermula. Ia diperanakkan dalam kekekalan, maka Ia kekal. Inilah yang dinyatakan oleh Ibrani 9:14.

Alkitab tidak berkata Roh Kudus ialah Roh yang tunggal, maka Roh Kudus bukan diperanakkan. Allah yang ada dengan sendiri-Nya dan Anak yang diperanakkan dalam kekekalan. Roh Kudus keluar dari Bapa dan Anak. Kita harus sepenuhnya waspada memakai istilah ini. Alkitab berkata, Allah ada dengan sendiri-Nya, Yesus diperanakkan dalam kekekalan, Roh Kudus bukan dicipta dan juga bukan diperanakkan, Roh yang keluar dari Bapa dan Anak, yaitu Roh Bapa dan juga Roh Anak. Maka Roh Kudus ialah Roh Allah, Roh Kudus ialah Roh Yesus, Roh Kudus ialah Roh Kristus, Roh Kudus ialah Roh yang diutus dari Bapa dan Anak. Yang diciptakan, dilahirkan, diutus, memiliki eksistensi kekal dari Bapa; Anak diperanakkan dalam kekekalan, Roh Kudus diutus Bapa dan Anak. Theologi ini sangat agung.

Yesus ialah Anak Allah, Yesus juga adalah Allah. Anak Allah adalah Allah, Allah memperanakkan Allah. Manusia memperanakkan manusia. Tetapi manusia memperanakkan manusia menjadi dua manusia. Tetapi Yesus ialah Anak Allah, dan Yesus adalah Allah, yang esa, hanya satu. Bapa ialah Roh, Anak ialah Roh, Roh Kudus ialah Roh. Allah Bapa Pribadi pertama, Allah Anak Pribadi kedua, Allah Roh Kudus Pribadi ketiga. Bukan tiga Allah, melainkan satu Allah. Tiga Pribadi, Satu Hakikat, itulah Allah Tritunggal.

Orang Muslim berkata, “Allah tidak dilahirkan dan tidak melahirkan. Ia Esa.” Mari kita melihat dari pemikiran seperti ini: satu titik itu satu. Begitu titik itu digeser, ia akan membentuk garis. Ketika garis digeser akan membentuk bidang. Jika bidang digeser akan membentuk ruang. Maka kita melihat adanya: titik, garis, bidang, dan ruang. Ketika sudah menjadi bidang, maka titik itu hilang. Ketika titik sudah menjadi satu bidang, ia bukanlah titik lagi. Jika titik itu ada, maka ketika kita ingin membesarkan titik itu, kita akan kesulitan untuk mengetahui sebenarnya berapa luas titik itu. Bidang juga tidak ada, karena jika bidang itu memiliki ketebalan sehingga ia menjadi bidang, maka ia bukan lagi bidang, melainkan ruang yang sangat tipis. Maka, kesimpulannya, yang ada adalah: ruang. Dengan pemikiran setara, di dalam konsep kita Allah yang Esa itu tidak ada, karena dalam konsep pemikiran kita, jika kita mau mengerti Allah yang bukan ruang, maka itu pun juga tidak ada. Hanya Allah yang sejati ada, pasti dalam ketiga hal: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, barulah merupakan Allah Sejati yang sungguh ada.

Di Perjanjian Lama ada ruang yang 1 x 1 x 1 = 1, yaitu ruang yang panjang, lebar, dan tingginya sama, yaitu Ruang Mahakudus. Di Perjanjian Baru, dalam Kitab Wahyu, Kota Allah digambarkan panjang dan lebar dan tingginya sama, yaitu 1.400 mil. Ruang Mahakudus adalah tempat Allah bertakhta. Sama kuasa, sama mulia, sama kekal, sama berotoritas mengatur segalanya. Satu yang kekal, satu yang diperanakkan dalam kekekalan, satu yang diutus ke dalam sejarah. Inilah Allah Tritunggal, inilah Allah yang sejati.

Ketika memasuki Bait Allah, Yesaya melihat Allah duduk di atas takhta-Nya dan kemuliaan-Nya memenuhi tempat itu. Para serafim berdiri di sana mengelilingi Allah dengan masing-masing memiliki enam sayapnya. Dua sayap menutupi mukanya, berarti tidak menyatakan diri; dua sayap menutupi kakinya, berarti ia tidak menyatakan proses kemuliaan; dan dua sayap untuk melayang-layang, berarti mereka dengan rajin melayani Tuhan dan memuliakan Tuhan. Mereka saling berseru, “Suci! Suci! Suci!”

Allah yang kekal memperanakkan Anak dalam kekekalan, lalu Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus. Allah yang kita sembah adalah Allah Tritunggal. Anak yang diperanakkan dalam kekekalan adalah Raja dan Penguasa alam semesta, Ia adalah Juruselamat Gereja-Nya. Allah ialah Kepala Kristus, dan Kristus adalah Kepala Gereja. Semua ordo (urutan otoritas) di alam semesta dibentuk di dalam Kristus. Inilah wahyu Tuhan, penyingkapan rahasia Tuhan kepada manusia. Wahyu adalah Tuhan membuka tudung rohani, sehingga kita bisa melihat apa yang sesungguhnya ada di dalamnya. Sebelum tudung rohani itu dibuka, kita tidak tahu apa yang ada di dalam. Ketika Roh Kudus mewahyukan kebenaran, kita baru mengerti. Dari semua misteri Tuhan, misteri yang terbesar adalah ketika Allah menyatakan diri-Nya dalam tubuh. Inilah yang disebut sebagai inkarnasi, Allah menjadi manusia. Amin.

Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

google play   facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII