Buletin Pillar
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

PIR telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita pikirkan baik-baik, karena mustahil firman Tuhan diturunkan, manusia bereaksi kepada firman Tuhan lalu tidak terjadi perubahan konsep dalam sejarah. Sejarah dibentuk oleh konsep-konsep yang kreatif, reaktif, dan responsif terhadap firman Tuhan. Dari situ manusia kemudian menentukan arah, prinsip, dan bagaimana meneruskan sejarah. Di dalam seluruh kebudayaan, salah satu tugas yang paling penting dan paling sulit adalah mengubah konsep manusia, karena konsep itu berakar di dalam hidup manusia dan memengaruhi seluruh perilakunya di masyarakat. Konsep menjadi dasar, memberi gairah, dan rasionalisasi di balik semua aktivitas. Maka, jika konsep salah, seluruh hidup akan salah; jika konsep benar maka seluruh hidup dan kelakuan akan bisa beres.

Konsep itu sangat mendasar, memengaruhi, dan penting bagi arah hidup manusia. Jika konsepnya adalah humanisme, maka mustahil menjamin keabsahan dan kebenaran yang tepat. Tetapi jika berasal dari Tuhan, konsep itu akan memberikan inspirasi, dorongan, dan perubahan untuk manusia kembali kepada firman Tuhan dan akan menjadi cahaya dan arah baru bagi manusia untuk hidup dalam kebenaran. Maka, dari mana konsep itu dibangun, bagaimana direspons, akan memengaruhi seluruh aktivitas dan perilaku kita selanjutnya.

Di antara semua konsep yang kita terima dari sejarah, tradisi, pengalaman, lingkungan, dan apa saja yang bisa kita selidiki, amati, analisis, dan terima, akhirnya tidak satu pun yang lebih penting dari konsep agama. Konsep agama menjadi konsep paling mendasar, menentukan, penting, dan memengaruhi kehidupan manusia. Jika konsep agama sudah salah, semua salah. Konsep agama yang benar hanya mungkin dicapai melalui ketaatan yang sungguh dan keinginan merespons Tuhan dengan mengikuti firman-Nya. Maka, Allah berkata, “Iman datang dari pendengaran akan firman Kristus.”

Tuhan menurunkan firman tertulis yaitu Alkitab dan inkarnasi Kristus, menjadi dasar bagaimana kita bereaksi. Ketika kita membaca Alkitab, kita harus bereaksi tunduk dan taat. Ketika menerima Kristus, kita selalu harus memiliki ketaatan dan kerelaan kepada-Nya. Dengan respons yang bertanggung jawab barulah iman seseorang boleh menjadi dasar bagi semua pemikiran dan ide agama. PIR merupakan reaksi manusia kepada firman Tuhan, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Keutuhan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menjadi kesempurnaan wahyu yang Tuhan berikan kepada manusia. Maka, respons kepada Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ini menentukan iman kita.

Terlalu banyak orang mempunyai iman yang salah karena sembarangan menafsirkan Alkitab. Sering kita menambahkan imajinasi kita ke dalam firman Tuhan. Iman harus setia kepada kebenaran, yaitu kebenaran yang diwahyukan oleh Allah. Allah yang benar memberikan kebenaran sejati dengan hati yang mengasihi kita, lalu menurunkan firman untuk memimpin kita. Allah sejati benar-benar memberikan dengan sukarela barulah ada firman yang benar di dunia.

Agama timbul karena manusia percaya Allah memberikan wahyu. Jika Allah memberikan wahyu, sungguhkah wahyu itu berasal dari Allah yang sejati? Bagaimana jika Allahnya beda, bukan Allah yang sejati? Itu sebabnya di antara agama terdapat perbedaan secara kualitas. Ada agama yang mengatakan bahwa Allah tidak ada dan tidak boleh ada Anak, tetapi orang Kristen mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Allah menyatakan kasih-Nya kepada manusia sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia.

“Aku percaya kepada Allah” yang dilanjutkan dengan “Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi”. Inilah respons manusia kepada Tuhan yang memberikan wahyu kepada manusia. Melalui Alkitab barulah kita mengenal siapa Allah. Jika Allah tidak mewahyukan diri, mustahil kita mengerti dan mengenal Dia melalui spekulasi imajinasi dan logika kita yang terbatas. Hanya dengan kita jujur, taat, dan setia kepada Allah yang setia memberikan firman kepada kita, barulah kita mungkin mendapatkan iman yang sejati. Iman sejati adalah kesetiaan total kepada kebenaran total yang diberikan dengan total kesetiaan Allah.

Butir pertama PIR langsung mempertanggungjawabkan pengertian manusia akan alam semesta. Berbagai kebudayaan mencoba memberikan jawaban, tetapi tidak ada yang secara tuntas. Kebudayaan Yunani sangat penting, khususnya dalam hal metodologi. Metode penelitian yang penting seperti induksi dan deduksi dikembangkan oleh pemikiran Gerika. Aristoteles berkata, “Pakailah cara deduksi dan induksi untuk menyelidiki alam semesta, maka pengertianmu akan menjadi lebih masuk akal.” Deduksi dan induksi merupakan cara penggunaan daya pikir secara logis dan menemukan segala yang dipikirkan rasio. Dengan adanya metode, manusia dalam memikirkan suatu objek bisa menjadi lebih akurat dan realistis. Metode seperti ini dimulai dari Yunani, ratusan tahun sebelum Yesus lahir.

Akibat dari cara penelitian model Yunani ini, mereka jatuh ke dalam closed system. Seperti dikatakan Paul Tillich, alam dalam pandangan Yunani adalah alam plastik yang tidak berubah. Yang bisa berubah adalah pengetahuan saya, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Barulah Thomas Kuhn mendobrak dengan paradigm shift dan memberikan penerobosan metode yang baru, bahwa dunia tiap saat berubah dan tidak statis. Dunia ini dinamis, tidak tetap dari dulu sampai sekarang. Pikiran perlu perubahan yang disebut sebagai paradigm shift (perubahan paradigma). Di abad ke-21 ini kita tahu bahwa langit dan bumi berubah. Kalimat ini pertama kali muncul di Alkitab: “Langit dan bumi akan berubah, dunia dan nafsunya akan binasa, tetapi satu titik firman Tuhan tidak akan berubah selama-lamanya.” Satu-satunya buku yang kontras dengan kebudayaan adalah Alkitab. Inilah filsafat dan metode pemikiran Allah sendiri, yang berbeda total secara kualitatif. Allah tidak pernah berubah, kontras dengan dunia yang berubah. Allah menciptakan dunia. Allah yang tidak berubah adalah Allah kita.

Thales dengan tepat meramalkan bahwa pada tanggal 28 Mei 585 SM matahari tidak bersinar. Orang menganggap dia gila. Mereka melawan, menertawakan, dan mengejeknya. Tetapi pada hari itu betul-betul matahari tidak tampak. Orang Miletus mengalami kegelapan di tengah siang hari dan segera sadar bahwa yang dikatakan itu bukan tipuan, bukan omong kosong, bukan teori bohong, tetapi sungguh terjadi. Ketika ditanya, Thales menjawab, “Aku mengamati alam semesta.” Semua gerakan yang terjadi pada bintang dan angkasa ia telusuri, selidiki, catat, dan hitung. Yunani berbeda dari India dan Tiongkok. Yunani tidak sembarangan menerima pemimpin agama. Sekarang kekristenan di Indonesia banyak yang hancur karena terlalu percaya kepada para pengkhotbah yang khotbah-khotbahnya tidak bertanggung jawab, kebenarannya tidak jelas, hanya enak didengar. Mereka ikut kebaktian, lalu membawa orang datang ke gereja seperti itu. Orang yang percaya takhayul seperti itu turut berdosa bersama para pengkhotbahnya yang dipakai Iblis. Maka di sini Thales mulai mengerti dan mempelajari astronomi (ilmu perbintangan).

Dunia maju karena orang memakai metodologi yang benar untuk menemukan kebenaran. Melalui cara yang benar, sekarang kita boleh melihat perpustakaan kita memiliki ratusan juta buku. Manusia bereaksi kepada alam semesta, mempunyai data, dan mendapatkan konklusi. Lalu mereka mengajarkannya kepada orang-orang yang belum tahu. Ini yang disebut sebagai pendidikan. Saat manusia menyelidiki alam semesta, manusia menjadi subjek dan alam menjadi objek.

Menurut Paul Tillich, orang Gerika melihat dunia ini bagaikan dunia plastik, yang tidak berubah, yang kita selidiki. Tetapi menurut Alkitab, dunia ini diciptakan oleh Allah Pencipta. Ketika saya menyelidiki dunia, saya tidak boleh menganggap diri sebagai subjek dan dunia ini objek. Jangan kita menganggap bisa mengetahui sesuatu yang tidak berubah, karena dunia ini berubah dan saya yang menyelidikinya juga berubah. Karena dunia ini berubah, maka janganlah menganggap bahwa dunia ini mutlak dan pengetahuan yang didapatkan manusia itu pasti. Konsep dunia harus berbeda dengan konsep Alkitab.

Ketika PIR hadir, barulah menjadi satu titik balik, adanya kesadaran bahwa bukan hanya di dalam alam semesta, tetapi di luar alam semesta ada Allah yang lebih tinggi dari alam semesta, yang memerintahkan orang Kristen untuk memandang alam semesta dan bereaksi secara berbeda dari orang non-Kristen. Sekalipun kebudayaan Yunani lebih tinggi daripada kebudayaan Timur mana pun, tetap bukanlah kebudayaan yang sepenuhnya benar.

Dunia dan kebudayaan Barat yang dipengaruhi pemikiran Yunani membangun universitas-universitas. Sejarah studi yang bermutu selalu dipengaruhi metodologi Yunani. Orang Yunani berkata, “Dalam semua bidang ada logi, dan semua logi mengandung unsur logika. Logika berinduk pada logos (Firman). Logos menjadi dasar segala studi.” Kebudayaan Yunani bisa menemukan itu karena Tuhan yang memberikannya kepada mereka. Ketika kebudayaan Yunani melampaui semua kebudayaan, mencapai keunggulan metodologi dan semua lainnya, Tuhan langsung memberikan anugerah, sehingga Alkitab tidak lagi memakai bahasa Ibrani; Alkitab Perjanjian Baru diwahyukan dalam dan melalui bahasa Yunani. Ini semua rencana Tuhan yang luar biasa.

Setelah PIR hadir, barulah orang sadar untuk “percaya kepada Allah”, bukan kepada alam. Konsep penting ini perlu kita mengerti, karena sebagian orang Kristen menganggap semua agama sama. Dari PIR kita mengetahui bahwa agama yang kita percaya bukanlah sekadar agama yang mudah. Di abad ke-20, ada dua filsuf yang terpenting, yaitu Thomas Kuhn dan Paul Ricoeur. Dari seratus filsuf, sekitar 92 di antaranya non-Kristen dan hanya 8 orang yang Kristen. Dari 8 orang itu, hanya Thomas Kuhn dan Paul Ricoeur (seorang Reformed) yang Protestan. Di sini saya melihat adanya pimpinan Tuhan untuk mengubah cara berpikir manusia menjadi lebih mengerti kebenaran. Kuhn dan Ricoeur menjadi filsuf Protestan yang penting di dalam membentuk filsafat abad ke-20.

Ucapan Tillich, “Dunia dalam pandangan Yunani merupakan dunia plastik, dunia yang tidak berubah,” telah diubahkan melalui pergeseran paradigma di abad ke-21. Saat ini, hampir tidak ada yang percaya dunia tidak berubah. Es di Kutub Utara terus mencair, permukaan air laut terus semakin tinggi, karena berat jenis es lebih ringan sekitar sepuluh persen dari berat jenis air. Maka ketika air membeku menjadi es, ia akan terapung di air. Ini adalah cara Tuhan, agar di musim dingin, es tidak tenggelam di dalam air. Jika es yang membeku tenggelam, maka semua ikan di laut akan mati. Tuhan mengasihi manusia sehingga ketika musim dingin tiba, air menjadi es dan es itu terapung, semua ikan di bawah terpelihara dengan baik.

Untuk menyelidiki alam diperlukan metode. Metode dan alam bisa berubah. Yang menyelidiki, yaitu manusia, juga berubah. Tetapi ada yang mutlak dan tidak berubah. Setelah adanya PIR, manusia harus membagi sejarah menjadi dua. Kini kita memasuki satu wilayah di mana kita harus mulai mengakui ada yang tidak berubah di balik semua yang berubah. Ada Sang Pencipta di atas semua ciptaan. Ada yang mutlak di atas yang relatif. Maka kini kita melihat segala sesuatu secara berbeda dari orang-orang non-Kristen. Orang-orang non-Kristen melihat dirinya sebagai subjek, alam semesta sebagai objek yang tidak berubah. Filsafat Yunani menyatakan, “Aku menggali rahasia untuk menjadi pengetahuan mendidik orang lain,” tetapi orang Kristen tidak.

Ketika PIR muncul dalam sejarah, orang Kristen mengerti dunia dicipta dan berubah. Hanya Allah Pencipta, Khalik langit dan bumi yang tidak berubah. Dalam kasus Thales, seolah-olah ia mengetahui alam semesta. Di PIR kita sama sekali tidak tahu, karena kita hanya diberi hak untuk berada di dalam, hidup untuk menikmati, dan otak untuk menyelidiki alam semesta. Dan dalam hal ini, kita menyadari bahwa baik kita maupun alam berubah. Kita harus memiliki iman dan memegang Allah yang tidak berubah, barulah kita memahami apa alam semesta itu. Dengan demikian, kita pun menyadari bahwa di alam semesta ini, kita bukanlah tuan rumah. Kita dicipta untuk menikmati anugerah Tuhan yang diberikan dalam alam untuk melayani manusia. Saya memperalat mobil untuk melayani saya; saya juga memakai listrik yang masuk ke rumah saya untuk menonton televisi, mendengar musik, dan menikmati AC.

Ada sesuatu yang dipakai sebagai materi dan ada metode yang dipakai untuk menyelidiki dan menemukan ilmu dan teknologi yang diperalat menjadi hamba untuk melayani saya. Saya bisa menikmati semua itu, tetapi itu bukan milik saya, sehingga tidak boleh saya miliki. Saya boleh menggunakan semua sumber yang Tuhan berikan untuk memperindah dan memudahkan hidup saya. Allah mencipta segalanya untuk dapat kita pakai dan nikmati. Tetapi kita harus mengakui bahwa dunia ciptaan ini adalah ciptaan Allah dan bukan milik kita. Di atas alam semesta, di atas langit dan bumi ini, kita percaya ada Pencipta (Khalik) yang menciptakan semua ini. Sejak PIR, manusia memiliki pengakuan yang baru. Kini saya tahu bahwa Engkaulah Pencipta dan Pemilik semua ciptaan yang Engkau ciptakan dan boleh saya pakai, yang saya ikrarkan dengan kalimat “Khalik langit dan bumi”. Saya datang, berdoa, mengagumi, menyembah, dan berterima kasih kepada Tuhan. 

PIR sedemikian agung karena PIR mengubah manusia agar tidak sombong dan beranggapan bahwa ia boleh menikmati sesukanya lalu menganggap diri sebagai tuan rumah. Kita sama sekali tidak berjasa, kita hanya menikmati pemberian Allah, Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta. Sebelum ini tidak ada sistem terbuka (open system) di mana manusia yang terbatas ini mengakui dan percaya kepada Dia yang tidak terbatas. Sebelum ini tidak ada yang mengetahui makna dan tujuan hidup manusia di dunia ini dan siapa Pemilik kita. PIR membawa kita kepada pengakuan percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta segala sesuatu. Kiranya semua dikembalikan bagi kemuliaan-Nya. Amin.

20 Juni 2017

Bagikan:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Facebook
  • Twitter
  • Cetak
  • Lagi
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Artikel - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pokok Doa

  1. Berdoa untuk para penulis Kristen dan juga badan penerbit Kristen agar dipakai Tuhan untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang menumbuhkan Gereja sebagai tubuh Kristus untuk menjawab kebutuhan zaman ini.
  2. Berdoa untuk para content creator yang bermisi untuk memberikan suara kekristenan di tengah ramainya media massa dan media sosial agar diberikan visi yang jelas dan kreativitas dalam pelaksanaan.
logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Kami tersedia dalam aplikasi.

google play

  

Home | Tentang PILLAR | PDF | Hubungi kami | GRII

© 2010 - 2022 GRII

Update PILLAR App terbaru di Play Store!

UPDATE
X