Buletin Pillar
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Redaksi Pillar 8 min read

Mengerti PIR adalah hal yang sangat serius, sangat penting, dan sangat memerlukan perhatian khusus, karena ini mewakili reaksi kita kepada Tuhan setelah firman diberikan ke dalam dunia. Diberikannya firman ke dunia menyatakan kesungguhan Allah memberikan kebenaran sejati dari motivasi yang jujur oleh Allah, satu-satunya Kebenaran kepada manusia yang mau Ia didik, Ia wahyukan, dan perlengkapi dengan kebenaran firman. Oleh karena itu, seharusnya manusia dengan jujur memberikan tanggapan yang suci dan sungguh kepada kesetiaan Tuhan. Kesungguhan Allah ketika bertemu dengan kesungguhan respons manusia, akan menghasilkan iman kepercayaan yang sungguh pula.

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita bobrok penuh kepura-puraan. Kelakuan manusia semua bercacat-cela sehingga tidak memperkenan Allah. Martin Luther mengatakan, “Iman adalah penerimaan terhadap penerimaan.” Luther masuk ke wilayah yang begitu limpah dan jitu dalam mengerti iman. Iman berarti aku menerima fakta, fakta bahwa aku telah diterima oleh Tuhan.

Mengapa Tuhan menerima saya yang tidak layak, tidak beres, tidak patut, tidak berkualifikasi cukup, dan tidak cukup syarat untuk diterima? Dalam hal ini saya tidak menolak, tidak membantah, tidak berdebat, melainkan menerima ini sebagai fakta yang Tuhan telah kerjakan di luar kemampuan pikiran saya. Ini adalah anugerah yang saya terima. Martin Luther telah membawa seluruh umat manusia mengerti iman yang sekaligus di dalamnya mengisi anugerah yang tidak layak kita terima.

Fakta yang sungguh terjadi ketika kita yang tidak layak diberkati Tuhan, tidak layak diterima oleh Tuhan, betul-betul telah diterima karena anugerah-Nya. Tuhan berkata kepada Israel, “Jangan anggap Aku memilih kamu karena kebolehanmu. Aku memilih kamu bukan karena engkau memiliki sedikit kelayakan, tetapi karena Aku adalah kasih.” Allah mengasihi kita karena Allah adalah kasih dan kita tidak patut dikasihi, sementara Yang Mengasihi kita memiliki kemurahan limpah dari kemungkinan kesanggupan kita dikasihi, maka Allah mengasihi kita.

Ketika tua, Musa berkata, “O, Israel, engkau adalah bangsa yang terkecil di antara bangsa-bangsa, tetapi Allah telah memilih engkau menjadi umat-Nya.” Allah tidak memilih Mesopotamia atau Mesir yang besar, atau Persia yang perkasa. Tuhan mengasihi Israel dan memilihnya untuk menjadi umat kepunyaan-Nya. Hal ini dimengerti oleh Paulus ketika ia tua. Ia mengatakan, “Tuhan memilih yang kurang, yang miskin, yang lemah, yang bodoh, yang tidak patut dicintai Tuhan.” Itulah anugerah! Anugerah Tuhan begitu besar hingga kita bisa berespons kepada-Nya.

Saya berulang kali mengatakan, “Manusia bukan seperti bagaimana perilakunya, manusia bukan menurut apa yang ia pikir, manusia bukan menurut apa yang ia rasa, tetapi manusia adalah menurut bagaimana ia bereaksi di hadapan Allah.” Nilai manusia disetarakan dengan reaksinya di hadapan Allah. Hal ini berbeda dari pandangan filsafat, psikologi, semua kebudayaan, dan agama. Agama kebanyakan hanya mengerti manusia menurut apa yang ia lakukan. Alkitab tidak mengatakan demikian. Tidak ada apa pun yang kaulakukan yang dapat menyenangkan Allah. Alkitab menegaskan bahwa bagaimana engkau bereaksi kepada Tuhan itulah yang menentukan nilaimu di dalam kekekalan. Oleh karena itu, reaksi kita kepada Tuhan menentukan nasib kekekalan kita. Iman adalah reaksi total kita kepada Tuhan.

Pengakuan Iman Rasuli adalah reaksi kepada Tuhan melalui iman. Bagi dunia, mungkin iman kurang penting, kita mau percaya apa dianggap bukan urusan serius. Tuhan tidak pernah mengatakan demikian. Meskipun Allah memberikan kebebasan beragama, tetapi kebebasan beragama tidak menjamin engkau hidup dalam kebenaran. Kebebasan beragama adalah hak yang diberikan Tuhan, tetapi kebebasan beragama – yang tidak diatur oleh Roh Kudus dan kebenaran Tuhan – akan membinasakan engkau. Sama seperti orang bisa berkebebasan untuk bunuh diri, atau minum obat bius sebanyak-banyaknya, atau mau loncat ke dalam laut, tetapi semua kebebasan itu tidak membawa pertumbuhan hidup kepada orang tersebut, sebaliknya bisa menjadi musuh Tuhan. Tindakan kita akan menunjukkan bagaimana kita bereaksi di hadapan Allah. Kita harus berani berbicara pada dunia jika kita harus berbicara, kita harus berani berperang jika memang harus berperang. Ketika kita tidak berani berbicara ketika kita harus berbicara, kita bukan saksi Kristus. Orang Kristen yang lemah dan mudah dibeli dengan uang bukanlah orang Kristen. Pengakuan Iman Rasuli adalah reaksi umat pilihan yang setia kepada wahyu Allah. Ketika kita sungguh-sungguh berkata ya, Allah menjadi iman kita.  

Saya membagi kebudayaan manusia ke dalam tiga lapisan. 1) Manusia adalah satu-satunya makhluk yang ingin tahu (Latin: scio). Tidak ada kucing yang ingin tahu matahari itu apa dan apa bedanya dari bulan. Macan juga tidak ingin tahu. Hanya manusia yang ingin tahu. Anak dari kecil sudah ingin tahu banyak hal. Tetapi ingin tahu adalah lapisan paling rendah. Maka ilmu pengetahuan adalah hal yang paling rendah. Ilmu pengetahuan menyelidiki alam dan itu hal yang paling rendah. Sokrates mengatakan, “Engkau mengetahui segala sesuatu tetapi tidak mengetahui siapa dirimu, itu adalah kebodohan.” Hal ini memutarbalikkan dan mengarahkan filsafat ke tingkat yang lebih tinggi. 2) Manusia menjadi makhluk berpikir (Latin: cogito). Manusia mulai berupaya mencari pengertian, tidak cukup tahu, tetapi mau mengerti. Tahu itu berkenaan dengan objek, berpikir berkaitan dengan subjek. Berpikir di dalamnya menyangkut bagaimana merelasikan, menganalisis, memperhitungkan berbagai hal, bukan sekadar mengetahui suatu objek. Maka engkau harus berpikir lebih tinggi dari sekadar tahu. 3) Tetapi masih ada yang lebih tinggi lagi, yaitu percaya (Latin: credo). Ketika engkau mencintai seorang wanita, engkau bukan tahu apa seluruh seluk-beluk wanita itu, atau engkau mengerti apakah dia akan membuat engkau bahagia, tetapi karena engkau percaya bahwa ia akan memberikan kebahagiaan. Seberapa pun pandai seseorang berpikir, ia tidak akan pernah tahu jodohnya akan menjadi apa. Maka, percaya adalah hal yang paling tinggi. Persoalannya adalah engkau percaya kepada siapa.  

Jika engkau percaya kepada yang tidak bisa dipercaya, maka engkau telah menginvestasikan hidupmu ke dalam wilayah yang salah. Jika engkau percaya kepada laki-laki yang tidak patut dipercaya, dia akan mempermainkan cintamu dan percayamu, maka engkau akan menghancurkan hidupmu di dalam iman yang salah. Itu sebabnya, Allah sejati dengan motivasi sejati memberikan pengajaran yang sejati yaitu kebenaran yang tepat, barulah boleh menjadi reaksi kita untuk beriman dengan jujur kepada-Nya. Yang jujur bertemu dengan yang jujur akan menghasilkan iman sejati dan keuntungan sejati. Itulah investasi yang sejati. Yang jujur ketemu penipu, maka imannya akan rugi.

Pengakuan Iman Rasuli berada di tempat tertinggi. Jangan beranggapan orang Kristen percaya takhayul. Kita berbeda dari semua karena kita beriman kepada Dia yang adalah Sang Kebenaran, yang sungguh-sungguh memberitahukan kepada kita kebenaran kekal untuk menjadi dasar iman kita. Lapisan ketiga ini merupakan kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli, Credo Dios (Aku percaya kepada Allah). Tiga kalimat pertama Credo ini adalah: 1) Aku percaya kepada Allah; 2) Bapa yang Mahakuasa; 3) Pencipta langit dan bumi.

Aku percaya kepada Allah, ini adalah sikap manusia kepada Tuhan yang mewahyukan kebenaran kepada kita. Dunia terbagi menjadi dua, yaitu manusia yang percaya kepada Allah dan yang tidak percaya kepada Allah. Tetapi yang sama-sama mengaku percaya Allah, ternyata Allah dari semua agama memiliki konotasi yang berbeda. Kali ini kita membicarakan yang tidak mau percaya kepada Allah. Yang tidak percaya kepada Allah masih terbagi menjadi dua kelompok lagi, yaitu: 1) Yang tidak percaya kepada Allah, dan 2) Yang percaya Allah tidak ada. Ada orang yang ketika ditanya apakah ia atheis, ia mengatakan tidak. Ia tidak mengakui bahwa ia atheis karena ia tetap percaya ada Allah, tetapi ia tidak merasa mengenal Allah itu ataupun perlu percaya dan bersandar kepada-Nya. Di zaman Charles Darwin, ada dua profesor yaitu Thomas Henry Huxley dan Sir Herbert Spencer. Kedua orang ini memopulerkan Teori Evolusi ke seluruh dunia yang berbahasa Inggris. Mereka adalah kawan baik Darwin, dan seperti Darwin, mereka tidak pernah menyatakan diri sebagai seorang atheis. Darwin pernah mengatakan, “Saya tetap percaya ada Allah, tetapi apa yang disebut Allah saya tidak tahu. Saya tidak berani mengatakan Allah tidak ada, tetapi saya tidak tahu.” Inilah paham agnostik. Atheis berarti tidak ada Allah, agnostik berarti tidak tahu Allah ada. Agnostik abad ke-19 dimulai oleh Thomas Henry Huxley yang kemudian disetujui oleh Sir Herbert Spencer.

Selain agnostik, ada deisme. Deisme mulai dari Herbert of Cherbury. Dia percaya Allah ada, Allah menciptakan alam semesta ini, tetapi sesudah itu Allah diam dan apatis. Allah yang menciptakan tidak lagi ada hubungan langsung dengan semua ciptaan-Nya. Manusia harus berusaha sendiri, alam berjalan dengan sendirinya, bagaikan pembuat jam, yang setelah membuatnya, memutar pernya lalu membiarkannya berjalan terus sampai jam itu rusak. Ini yang dimengerti oleh Herbert of Cherbury. Ini bagaikan binatang yang setelah melahirkan anak, anaknya dalam tiga menit sudah bisa buka mata lalu bisa berjalan dan mencari makan sendiri. Manusia tidak demikian. Manusia setelah lahir menunggu satu tahun baru bisa berjalan. Manusia tidak seperti binatang. Manusia paling sulit dipelihara, maka manusia paling bernilai. Manusia paling tinggi hidupnya, maka memerlukan pemeliharaan yang sangat susah. Kita beriman kepada Tuhan, kita percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi. Ini adalah kepercayaan kepada Allah dalam tiga tahapan: 1) Percaya kepada Allah dan keberadaan-Nya; 2) Percaya di dalam Allah yang kuasa-Nya terpelihara kekal; 3) Percaya bahwa dengan kuasa itu Ia memelihara dan mencukupi seluruh ciptaan-Nya. Aku percaya kepada Allah, Bapa sumber yang Mahakuasa memelihara segala sesuatu; Pencipta, Pelindung, dan Penyedia segala sesuatu di sorga dan di bumi. Di dalam satu iman kepercayaan butir pertama ini terkandung tiga hal yang begitu penting.

Ketika kita melihat alam semesta, orang Kristen menjawab bahwa alam semesta ada karena diciptakan oleh Allah. Orang Tionghoa dan orang India, memiliki takhayulnya yang sulit dipertanggungjawabkan. Orang Gerika mencoba menyelidiki dan mencari jawaban ilmiah, sampai-sampai Thales sejak tahun 585 BC sudah menemukan gerhana. Mereka mencoba mencari asal mula alam semesta ini tetapi tidak ada jawaban yang memadai. Hanya dari Kitab Suci kita mendapatkan jawaban yang jelas dan lugas. Kitab Suci yang pertama menyodorkan sistem terbuka (open system) untuk mengetahui alam semesta ini. Kita bersyukur Pengakuan Iman Rasuli yang pertama membuka pikiran manusia dan menggeser manusia dari sistem tertutup menjadi sistem terbuka. Amin.

12 September 2017

Bagikan:

  • WhatsApp
  • Telegram
  • Facebook
  • Twitter
  • Cetak
  • Lagi
  • LinkedIn
  • Surat elektronik
Tag: Pengakuan Iman Rasuli, Stephen Tong

Baca ini juga yuk

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Artikel - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 41: Butir Ketiga (11) Gereja yang Kudus dan Am

Pengakuan Iman Rasuli terbentuk dari tiga kepercayaan, yaitu: Aku percaya kepada Allah, Aku percaya kepada Yesus Kristus, dan Aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah objek iman orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 42: Butir Ketiga (12) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus

Kini kita membahas, “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.” Kekristenan banyak dikritik oleh orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 43: Butir Ketiga (13) Gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan Orang Kudus, Pengampunan Dosa, Kebangkitan Tubuh, dan Hidup yang Kekal. Amin

Berbicara tentang orang-orang suci, bersekutu dengan orang yang telah dikuduskan, seperti selang yang kosong, seperti pipa yang bersih, di dalamnya tidak ada hambatan, sehingga mengalirkan anugerah Tuhan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pokok Doa

  1. Doakan untuk perayaan Jumat Agung dan Paskah yang akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan oleh gereja-gereja di seluruh dunia. Doakan agar Tuhan menguduskan kebaktian tersebut agar di dalam perayaan Jumat Agung dan Paskah hanya Tuhan Yesus yang ditinggikan.
  2. Doakan untuk Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) Sumatera Barat yang akan diadakan dari tanggal 27-29 Maret. Dimulai dari Bukittinggi (27 Maret), Padang (28 Maret), dan Kepulauan Mentawai Tuapeijat (29 Maret). Doakan agar acara ini dapat menjadi berkat untuk kota-kota yang dikunjungi.
logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Kami tersedia dalam aplikasi.

google play

  

Home | Tentang PILLAR | PDF | Hubungi kami | GRII

© 2010 - 2022 GRII

Update PILLAR App terbaru di Play Store!

UPDATE
X