Buletin PILLAR
  • Transkrip
  • Alkitab & Theologi
  • Iman Kristen & Pekerjaan
  • Kehidupan Kristen
  • Renungan
  • Isu Terkini
  • Seni & Budaya
  • 3P
  • Seputar GRII
  • Resensi
Transkrip
Gambar orang-orang sedabg berkumpul (persekutuan) membahas Alkitab

Kesatuan dan Kekudusan Kaum Pilihan (Yoh. 17:10-17)

22 April 2015 | Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Yohanes 17 adalah satu-satunya pasal yang seluruhnya berisikan doa Tuhan Yesus. Tidak ada orang yang mengetahui berapa banyak Yesus berdoa kepada Bapa. Di dunia, Kristus menjadi manusia; Firman menjadi daging; Yang Tidak Kelihatan masuk ke dunia kelihatan; Sang Pencipta masuk ke dunia ciptaan yang berdarah daging.

Yesus adalah satu-satunya pengantara antara manusia yang kelihatan dengan Allah yang tak kelihatan. Ia adalah satu-satunya manusia yang bersifat ilahi dan Allah yang bersifat manusiawi. Ketika Yesus berada di dalam dunia, selain Ia adalah manusia berdarah daging, Ia memerlukan firman dari Allah dan kekuatan dari kekekalan untuk boleh melayani, maka Ia sering berdoa. Ia mewakili Bapa, menyatakan kehendak-Nya agar umat-Nya mengenal-Nya.
Ia berkata, “Aku telah memberikan nama-Mu dan firman-Mu kepada mereka.” Ini dicatat dalam ayat 12 dan 14. Jadi barang siapa di dalam Kristus, ia mengenal nama Allah dan firman Allah. Kedua hal ini menjadikan orang Kristen bisa bersatu. Kita tidak mungkin bersatu melalui kebudayaan, bahasa, atau sistem masyarakat. Karena manusia mempunyai konteks budaya, bahasa, warna kulit, lapisan sosial, dan ideologi yang berlainan. Maka tidak mudah mempersatukan suatu bangsa dengan bangsa lain.

Persatuan antara Oknum Kedua dan Oknum Pertama Allah Tritunggal adalah kesatuan substansial. Sedangkan kita tidak mungkin mempunyai substansi yang sama dengan Allah, maka antara manusia dan Kristus ada kesatuan, antara Kristus dan Bapa ada kesatuan. Persatuan bukan kesatuan dan kesatuan bukan persatuan (union is not unity and unity is not union). Jika orang Kristen meninggalkan nama Tuhan dan firman Tuhan, maka mereka tidak mungkin bersatu.

Kita tak mungkin bersatu, tetapi Yohanes 17:12 dan 14 mencantumkan dua hal sebagai rahasia kesatuan (dalam nama Tuhan dan firman Tuhan) sehingga kita bisa bersatu. Orang mengatakan, “Musik adalah bahasa universal,” tapi saya berkata, “sesungguhnya dalam firman Tuhan dan nama Tuhan yang lebih tinggi dari segalanya, yang mengikat kita untuk bersatu.” Singkirkan semua perbedaan, karena itu sekunder, tidak penting, karena nama-Nya yang suci harus dipermuliakan oleh segala bangsa. Maka Ia membangunkanmu, “Bangun!” Orang yang hidup terlalu nyaman, mudah tertidur.

Jepang mengirim ikan bagus dengan pesawat melewati Siberia sampai Eropa lewat Moscow, memerlukan waktu lebih dari 15 jam. Ikan-ikan itu tenang dalam pesawat, tetapi sampai di Moscow banyak yang mati. Akhirnya ditemukan cara agar ikan tidak mati. Setiap ± 50 ekor ikan ditaruh seekor kepiting. Karena ketakutan dijepit kepiting, mereka terus berenang ke sana-sini, akhirnya sampai Moscow tidak ada yang mati. Ini cara terbaik, kepiting membangunkan mereka. Tuhan tidak mau melihat engkau tidur dan malas terus, maka saat semua nyaman, enak, Tuhan mengirim ‘kepiting’ agar engkau bangun, peka, dan tidak tidur terus.

Saya bersyukur kepada Tuhan, dalam perjalanan hidup kadang ada orang seperti musuh, pengganggu, padahal itu kawan yang tidak kita sadari, yang dipakai Tuhan untuk membangunkan dan menyadarkan kita. Jangan marah kepada Tuhan, tidak senang kepada mereka yang kauanggap sebagai pengganggu, karena ada maksud Tuhan untuk memelihara kita.

Mari kita membedakan orang yang mengikut Tuhan dan mereka yang menuju kebinasaan. Yesus mempunyai 12 orang murid yang Ia panggil setelah berdoa semalam suntuk, tetapi ada satu anak binasa, Yudas Iskariot. Bukan Tuhan yang merencanakan Yudas untuk binasa, tetapi Yudas sendiri yang telah berencana menjual Yesus. Ini dibuktikan saat Yesus berkata kepadanya, “Kerjakanlah apa yang ingin kau kerjakan.” Itu rencananya, bukan keinginan Allah. Semua kebajikan, keindahan kerohanian kita adalah anugerah Tuhan. Semua kerusakan, penyelewengan adalah kemurtadan kita. Semua yang baik dari Allah, semua yang rusak dari kita sendiri. Maka kita harus bertobat dari kesalahan dan memberikan kemuliaan kepada Allah. Tak ada kebajikan dalam diri kita, kita harus selalu bertobat dan meninggalkan dosa, kita harus selalu bersyukur, berterima kasih pada Tuhan, karena kita tak pernah mempunyai jasa apa pun. Hanya mereka yang mengakui diri tidak berjasa baru mengerti apa arti segala kemuliaan bagi Allah. Hanya mereka yang selalu menghitung anugerah, baru mengerti bagaimana bersyukur kepada Tuhan.

Semua pendiri agama tidak pernah memberitahukan dirinya berasal dari mana. Hanya Yesus Kristus satu-satunya yang menyatakan diri-Nya dari mana, dan memastikan akan membawa kita ke mana. Satu-satunya jalan ini ditempuh dua kali. Yesus ada di sorga, Ia turun ke dunia, dan akan membawa kita ke sorga: 1) dari sana ke sini; 2) dari sini ke sana.

Dari sana ke sini adalah Utusan Allah, mewujudkan Anak yang kekal datang ke dunia, jalan satu-satunya, menjadi pengantara di tengah Allah dan manusia. Dan dari sini ke sana, berarti kepastian bahwa jalan itu sudah dibuka dan bersama-Nya kita boleh kembali kepada Bapa. Tidak ada Juruselamat lain. Di luar Kristus tidak ada pengampunan dosa; di luar Golgota, tiada jalan lain yang melaluinya kita dapat bertemu dan berdamai dengan Allah. Orang Yahudi mencari mujizat, orang Yunani mencari kebijaksanaan, maka Yerusalem dan Athena bukanlah jalan kepada Allah. Saya selalu heran orang Barat suka menulis buku “Between Jerusalem and Athens (Antara Yerusalem dan Athena)”. Tidak masuk akal. Tetapi hanya satu dari Galilea, yang digantung di kayu salib di Golgota, yang bisa membawa manusia kepada Allah.

Paulus berkata, “Aku tidak seperti orang Yahudi mencari mujizat, orang Yunani mencari kebijaksanaan. Tetapi aku mengabarkan Kristus yang tersalib.” Yang memengaruhi dunia bukan Nikodemus, Gamaliel, Hillel di Yerusalem; atau Sokrates, Plato, Aristoteles di Athena; tetapi Yesus Kristus, Petrus, Paulus, Yohanes. Jangan kita menyandarkan kekristenan pada mujizat, kesembuhan, kekayaan, kelancaran; dan juga jangan bersandar pada kepandaian akademik, yang tidak memiliki Kristus di dalamnya. Akademis tanpa mengenal Kristus akan sia-sia; bijaksana tanpa Kristus adalah kesalahan. Hanya di dalam Kristus, kita memperoleh segala yang terbaik: kesucian kita, kebijaksanaan kita, kebenaran kita, dan penebusan kita.

Yesus berkata dalam ayat 13, “Mereka bukan dari dunia.” Ingat, engkau di dunia tetapi bukan dari dunia. Abraham dipanggil Allah saat usia 75 dari Ur. Kota Ur di Mesopotamia yang 4.000 tahun lalu adalah kota terbesar, terkaya, termewah, terpenting, paling berpengetahuan di seluruh dunia. Diperkirakan ratusan ribu orang tinggal di Ur. Arkeologi abad ke-20 menemukan kota ini mempunyai rumah-rumah besar berisi 165 kamar. Abraham punya pembantu 318 orang, semuanya bersenjata, sanggup berperang melawan 4 raja dan menang. Tetapi kepada orang begitu kaya di kota begitu besar, Allah berkata, “Abram, pergilah dari kota nenek moyangmu, dari bangsamu, dari negerimu. Aku akan membawa engkau ke negeri yang engkau belum tahu.” Inilah iman.

Iman adalah keyakinan pasti bahwa Tuhan memimpin saya. Sekarang banyak gereja sudah jatuh pada sistem Barat, di mana semua harus jelas terlebih dahulu, mau ke mana, honornya berapa, semua sudah dipastikan, baru mau menjadi hamba Tuhan. Saya percaya ini bukan sistem Alkitab. Maka para pendeta yang saya ajak melayani di sini, tidak satu pun saya beri tahu berapa honornya. Kalau mau di sini, mari kita belajar.

Abraham meninggal di usia 175 tahun. Ia tidak pernah pulang lagi ke Mesopotamia. Meski mencarikan istri bagi anaknya pun, ia tidak pulang. Ibrani mengatakan, “Jika mereka ingin kembali, masih ada kesempatan.” Tapi mereka lebih ingin kampung halaman yang akan datang di sorga. Dunia ini bukan rumah mereka. Richard Pratt mengatakan, “Kristus tidak menyisakan apa pun bagi-Nya di dunia ini.” Orang yang mengikut Tuhan selalu ingat: Dunia ini bukan rumahku. Saya ada di dunia, namun dunia bukan milikku. Jika engkau mendapat keuntungan dan kekayaan, jangan kira itu milikmu dan terus-menerus milikmu. Itu hanya sementara saja di tanganmu. Tuhan akan melihat bagaimana engkau memperlakukan harta yang sementara Ia titipkan kepadamu.

Banyak orang memberikan persembahan karena mengasihani Tuhan. Barang siapa memberi persembahan dengan berjiwa menolong Tuhan, silakan pergi. Kita harus datang kepada Tuhan dengan kesadaran bahwa kita memerlukan Tuhan, bukan Tuhan memerlukan kita. Jangan sombong, kekayaanmu itu ujian. Orang kaya tidak ada tempat yang besar di Alkitab. Yesus membicarakan empat orang kaya, tiga di antaranya masuk neraka. Selain engkau mempunyai kekayaan, sebenarnya engkau tidak mempunyai apa-apa untuk disombongkan di hadapan Tuhan, bahkan kekayaanmu pun hanya pinjaman.

Sebelum engkau sudah banyak orang kaya, dan sesudah engkau akan banyak orang kaya, dan engkau pun tidak mungkin menjamin sampai generasi ketiga tetap kaya. Orang Tionghoa mengatakan, “Kekayaan tidak bisa melewati tiga generasi.” Papa saya kaya sekali, tetapi sejak kecil saya belajar tidak ada yang bisa disombongkan. Ketika saya berusia tiga tahun, ayah saya meninggal, dan kami hidup sangat miskin. Itu menjadikan saya berjuang, bersandar kepada Tuhan. Sadar dengan jelas bahwa apa yang di dunia ini sia-sia.

Barang-barang antik yang saya taruh di museum, itu bukan untuk saya. Apa yang saya miliki saya serahkan bagi pekerjaan Tuhan: penginjilan, museum, concert hall. Dunia ini bukan milikku, saya di dunia tetapi dunia bukan milikku. Saya hanya tamu, tidak jatuh cinta pada tempat di mana saya menjadi tamu. Suatu hari saya harus pergi, tidak lagi di sini. Kita diberi Tuhan kesempatan sementara tinggal, diam, hidup di dunia, tetapi kita bukan milik dunia dan dunia pun bukan milik kita. Kita mesti tahu, kita milik Tuhan, punya hidup kekal, dan kita ada di dunia fana. Konsep ini penting sekali bagi orang Kristen.

Ketika Alexander Agung ke Persepolis, Persia (Iran sekarang), ia melihat istana di sana dan sangat terpesona karena istana itu besarnya 500 kali lebih besar dibanding istana ayahnya, Philip II, di Makedonia. Pilarnya ribuan dengan tinggi 16 meter. Baru ia tahu, ia seorang raja kecil yang bisa menghancurkan kerajaan besar. Semua yang terbesar, terbangga di dunia sudah lewat, hanya sementara. Dalam sejarah Tiongkok, Qin Shi Huang, kaisar pertama yang paling berkuasa, namun tidak sampai 20 tahun setelah kematiannya, kekaisarannya hancur. Tidak ada yang bisa kita banggakan atau pertahankan di dunia ini.

Yesus hanya mengunjungi dunia ini 33½ tahun. Saya tidak tahu, saya berapa lama lagi di dunia ini, jika Tuhan memberi saya 5 tahun, 2 tahun, setahun, atau sebelum 100 kota KPIN selesai saya meninggal, tidak masalah. Setiap saat saya siap bertemu Dia. Kapan saja dipanggil Tuhan, saya akan katakan kalimat yang sama, “Oh Bapa, aku boleh pergi pada-Mu, karena yang Kauserahkan, sudah kukerjakan.” Abraham seratus tahun mengikut Tuhan, meninggalkan Mesopotamia, bukan karena miskin, mencari kerja, tetapi ia justru salah satu orang terkaya, terkuat, tetapi ketika Tuhan katakan, “Kemarilah dan ikutlah Aku,” ia taat.

Tidak mudah bagi orang kaya untuk mengikut Yesus. Abraham taat kepada Tuhan. Ia meninggalkan semua, lalu ikut tanpa mengetahui ke mana. Itu namanya iman. Iman Kristen sangat berbeda dari iman yang diajarkan banyak pendeta sekarang. Theologi Reformed mengembalikan kita ke Alkitab, kepada makna Alkitab yang sejati. Iman bukanlah belas kasihan, juga bukan pengertian kognitif, tetapi penundukan diri sepenuhnya hidupmu ke bawah kedaulatan Allah, mengikut Dia, dan mengetahui bahwa dunia ini bukan milikimu.

Dunia tidak akan melepaskan engkau seenaknya mengikut Tuhan. Dunia akan mengikat dan menggoda engkau, sampai engkau merasa di sinilah tempat yang paling nyaman untukmu. Mudah bagi Abraham untuk pulang ke Mesopotamia; mudah juga bagi orang Israel kembali ke Mesir. Juga mudah kalau mereka mau masuk ke Kanaan. Tetapi Tuhan menghendaki orang Israel berkeliling empat puluh tahun di padang gurun untuk menguji seberapa mereka taat mengikuti Tuhan. Selama 100 tahun Abraham berkelana ke sana-sini, tidak kembali ke Mesopotamia, karena ia ingin mengikut Allah. Ia tahu Allahnya ialah Allah sejati. Sekalipun tidak diberi tahu ke mana ia harus pergi, ia tahu pimpinan-Nya tidak pernah salah. Meski banyak kesulitan yang sepertinya tak berguna, tetapi itu melatih kita.

Menciptakan langit dan bumi mudah, tetapi ketika Tuhan mau menciptakan seorang hamba Tuhan yang baik, taat, sempurna, perlu mengirim Yesus untuk mati baginya, perlu mengirim Roh Kudus memenuhi, memimpin, memeteraikan, menguji, dan menjalankan segala rencana Allah bagi dia. Dalam perjalanan mengikut Tuhan, selangkah demi selangkah, kita melihat jelas pimpinan-Nya. Tidak mudah mengikut Tuhan. Yang ikut Tuhan digeletakkan di padang belantara 40 tahun; mau masuk, belum waktunya; mau pulang, jalan sudah putus; mau hidup, tidak ada makanan. Selama 40 tahun orang Israel hanya bisa bersandar kepada Tuhan setiap hari. Kita bersyukur kepada Tuhan, karena iman berarti taat kepada Tuhan.

Di antara Allah, orang-orang suci, dunia, dan setan, kita ada di mana? Kita diciptakan di antara Allah dan setan, sorga dan neraka, taat diri atau taat Tuhan. Orang Kristen hidup di dalam kesulitan, karena harus menghadap Tuhan di satu pihak dan setan di pihak lain. Di Taman Eden, bukan hanya satu jenis suara. Suara Tuhan mengatakan, “Jangan makan buah itu.” Suara setan mengatakan, “Makanlah!” Suara yang berbeda, yang kontras, telah mengoyak, merobek kita, karena keduanya mau mendapatkan kita. Kau sedang direbut oleh setan dari Tuhan. Allah berkata, “Ikut Aku!” Setan berkata, “Ikut aku!” Allah berkata, “Jangan makan!” Setan berkata, “Makanlah! Itu baik bagimu.” Manusia harus memilih, harus mempunyai ketegasan, dan kemantapan: Tuhan benar, setan salah.

Setan selalu berkata seolah-olah benar, tapi salah; Tuhan berkata seolah-olah salah, tapi benar. Tuhan katakan, “Makan buah itu, maka hari itu juga kau mati.” Ternyata tidak. Adam setelah makan buah terlarang, masih hidup sampai umur 930 tahun. Setan berkata, “Makan, matamu akan terbuka.” Waktu Adam makan, matanya terbuka. Yang tampaknya benar, justru tidak benar; yang tampaknya salah, justru tidak salah. Hal seperti ini sering membingungkan. Maka manusia tidak menghargai firman Tuhan karena terjebak, tampaknya firman Tuhan tidak benar dan perkataan setan benar, dan lebih banyak ikut setan. Hanya mereka yang percaya Tuhan, yang taat pada-Nya, melewati semua kesulitan, melampaui penipuan superfisial bisa melihat yang benar. Menjadi orang Kristen tidak mudah, karena kita hidup di dalam dunia, di antara Allah dan setan.

Yesus berkata, “Allah, jangan lepaskan orang Kristen dari dunia, jangan biarkan mereka bebas, enak. Biarkan mereka dalam kesulitan dunia ini, tetapi jangan biarkan mereka dikalahkan setan.” Saya tahu, masa tua saya sangat susah, banyak rekan akan pergi, banyak serangan akan tiba, banyak fitnahan akan beredar, dan banyak kesulitan akan mengganggu pekerjaan Tuhan. Tetapi saya juga tahu, bahwa dalam beberapa tahun terakhir hidup saya, pekerjaan Tuhan akan lebih besar dari sebelumnya. Semakin diberkati Tuhan, serangan makin banyak; semakin banyak bertobat, setan makin benci, sehingga serangannya makin sengit. Tetapi saya tidak akan mundur; saya akan berperang sampai mati.

Allah melihat dunia sudah tidak beres, Ia menghancurkan seluruh dunia, sisa delapan orang: Nuh, istrinya, tiga anak, dan tiga menantu. Tidak beres lagi, Allah saring lagi, sisa Abraham; Sodom dan Gomora dibakar. Dengan cara demikian terus dibersihkan, akhirnya gerakan ini makin lama akan makin kuat dan besar. Tetapi mereka yang tidak bisa menerima, akan menimbulkan kesulitan-kesulitan. Heran sekali, beberapa orang paling dekat menekan saya untuk mengubah cara pelayanan, karena mereka tidak setuju. Saya katakan kepada mereka, “Saya tidak akan mengubahnya. Saya tidak akan tunduk kepadamu, saya akan tunduk kepada Tuhan.”

Engkau tidak dilepaskan dari dunia, tetapi dipelihara, didoakan, supaya berkemenangan di dunia. Cara satu-satunya bukan lepas dari dunia, tetapi berjuang di dalam dunia; bukan keluar dari dunia, tetapi berperang di dalam dunia; bukan tidak ada kesulitan bagimu, tetapi kalahkan kesulitanmu. Kita bukan berperang dengan manusia, tetapi dengan si jahat. Semua rencana si jahat harus kita mengerti, sambil tetap mengasihi sesama. Memang tidak mudah, tetapi inilah prinsip Alkitab. Alkitab berkata, kita harus berperang dan mengalahkan si jahat, sungguh-sungguh kembali pada Tuhan. Kau harus kalahkan dunia.

Dalam Alkitab, hanya tiga hal yang menyucikan kita: 1) Firman; 2) Darah Yesus; dan 3) Pekerjaan Roh Kudus. Bagaimana orang Kristen bisa hidup suci? Banyak berdoa? Terus di gereja? Tidak. Ke mana engkau pergi, setan ikut. Tidak ada tempat yang tidak ada setan. Yang menyucikanmu bukan tempat, doa, puasa, ritual, atau liturgi, melainkan ketika engkau menyimpan firman-Nya dalam hatimu. Firman Tuhan berkuasa menguduskan kita. Gereja yang banyak ritual, pujian, jubah, tak ada gunanya. Sekitar 200 tahun lalu, saat Revolusi Perancis, para revolusioner mengatakan, begitu banyak dosa disembunyikan di balik jubah para rohaniwan. Tak ada gunanya baju dan toga suci, gereja yang kelihatan hebat, karena kesucian tidak ada pada ritual, jubah, toga, dan gedung. Kesucian harus dari hatimu. Kebenaran, darah Yesus, dan kuasa Roh Kudus yang menguduskan saya. Selain ketiga ini, tidak ada yang membersihkan kita. Yesus berkata, “Bapa, sucikan mereka dengan kebenaran. Firman-Mu itu kebenaran.”

Ada cerita seorang tua yang berjualan beras, minyak, arang, dan kacang di satu toko kecil. Suatu hari ada yang menginjilinya, lalu ia percaya Tuhan. Orang tersebut memberinya Alkitab. Karena senangnya, ia membaca Alkitab tiap hari. Baca separuh, jual dagangannya, lalu baca lagi. Terus seperti itu. Akhirnya Alkitabnya bau dan kotor sekali. Suatu hari seorang majelis datang membesuk, “Ini buku apa?” “Alkitab.” “Kenapa begini?” “Saya terus baca. Baca separuh, jual dagangan, lalu baca lagi. Jadi baunya macam-macam, tapi saya suka baca.” Orang itu marah, “Kurang ajar kau, tahu tidak, ini firman Tuhan yang suci, kenapa jadi kotor begini? Saya juga punya Alkitab, suci, dan bersih sekali, tak pernah kotor, selalu taruh di lemari. Maka Alkitabku sampai sekarang masih wangi dan suci. Alkitabmu kotor sekali.” “Hah?” Orang tua itu mengatakan, “Apa yang kau katakan saya tak mengerti. Tetapi saya mengerti, Alkitabku makin kotor, hatiku makin bersih. Alkitabku makin rusak, jiwaku makin lurus. Alkitabku makin bau, hidupku makin harum. Bagaimana dengan Anda? Alkitabmu bersih terus, hidupmu najis terus. Alkitabmu suci sekali, hidupmu najis sekali.” Apakah hidupmu diubahkan? Apakah hidupmu disucikan? Siapa yang membersihkan hidupmu? Mari kita mencintai, membaca, menghafal, mengingat, dan menjalankan Kitab Suci. Amin.

Tag: Stephen Tong, transkrip

Baca ini juga yuk

Creation or Evolution (Bagian 1)

Philosophy of Being and Philosophy of Becoming Difficult Passages of the Bible: ‘Creation or Evolution (1)’ Kejadian 1:1  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Ada empat ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 1)

Manusia yang hanya beberapa puluh kilogram ini bisa mendaki gunung yang paling tinggi, menembus laut yang dalam, meluncurkan roket ke ruang angkasa. Manusia adalah satu-satunya makhluk dengan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 7 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 2)

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 8 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 3)

Sekali manusia lahir, ia tidak bisa musnah. Ia akan tetap ada, entah akan mati kekal atau hidup kekal. Hal ini menjadikan manusia unik dan sekaligus sangat berharga. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 7 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 4)

Orang yang sungguh-sungguh bertanggung jawab adalah orang yang rela menaruh kebebasan yang Tuhan berikan di bawah kedaulatan pengaturan Tuhan

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 6 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 5)

Penggunaan kreativitas yang tidak benar adalah dosa

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 7 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 6)

Hati nurani yang ada di dalam roh kita merupakan penjaga, pengawas, penyelidik diri kita sendiri.

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 8 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 7)

Anak kecil tidak pernah tidak puas karena papanya miskin. Anak kecil tidak pernah tidak puas karena mamanya kurang cantik. Tidak ada anak yang tidak puas karena orang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 8 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 8)

Kemahaberadaan Allah

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 9)

Allah yang Mahakuasa

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 7 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 10)

“Omni-Science God”

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 11)

“Kebajikan, Kesucian, dan Keadilan Tuhan”

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 23 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 12)

Kebenaran-Keadilan Allah

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 13)

Allah adalah Terang

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 9 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 14)

“Allah adalah Kasih”

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 8 min read

Manusia: Peta Teladan Allah (Bagian 15)

“Allah Itu Hidup”

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 9 min read

Peta dan Teladan Allah

Judul: Peta dan Teladan Allah Sub Judul: Potensi dan Krisis Sifat Manusia Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia Tebal: viii + 76 halaman ...

Resensi Buku - Indra Kurniawan Lim 4 min read

Waktu dan Kekekalan

“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Mzm. 90:12) Setiap orang memiliki perasaan yang berbeda-beda ketika menyongsong tahun yang baru. Orang tua ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Sepuluh Hukum

Sepuluh Hukum dalam Kitab Suci memang tidak ada bandingnya. Suatu pengajaran hukum yang sedemikian anggun, komprehensif, melimitasi sekaligus memberi kebebasan pada orang yang melakukannya. Sepuluh Hukum diawali ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 25 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Pertama (Bagian 1)

Selain kekristenan, tidak ada theologi yang memiliki pengertian bahwa kita dicipta oleh Allah, kita dicipta bagi Allah, kita dicipta untuk hidup di hadapan Allah, dan kita dicipta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 17 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Pertama (Bagian 2)

Sepuluh Hukum adalah perintah yang Tuhan berikan kepada Musa untuk diteruskan kepada bani Israel sekitar 3.500 tahun silam. Itu berarti Sepuluh Hukum seribu tahun lebih tua daripada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kedua

Ayat 5-6, terjemahan lainnya jangan sujud menyembahnya, juga jangan melayaninya. Sebab Aku, Allahmu adalah Allah yang cemburu. Barang siapa membenci-Ku, Aku akan menuntut kesalahannya sampai keturunannya yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 19 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Ketiga

Hukum ketiga bukan melarang kita menyerukan nama Tuhan, melainkan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Sama juga, orang Kristen boleh memiliki ambisi besar asal bukan untuk diri sendiri. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Keempat

Di dalam hukum keempat Allah memberi perintah yang cukup panjang dan itu hanya untuk membahas satu kata, yaitu ‘hari’. Di sini sebenarnya bukan ‘hari’ yang terpenting. Paulus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kelima (Bagian 1)

Empat hukum telah kita bahas berkenaan dengan relasi vertikal antara manusia dan Allah. Seluruh ketidakberesan kehidupan dimulai dari individu yang relasinya tidak beres dengan Allah. Masalah diawali ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Reformed Evangelical Movement: “The Battle Song of the Age”

Adakah hal yang berubah di atas dunia ini? Tidak ada hal di atas dunia ini yang tidak berubah. Bahkan abad 20 yang baru 11 tahun yang lalu ...

Kehidupan Kristen - Stephen D. Prasetya 15 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kelima (Bagian 2)

Hukum kelima adalah hukum pertama dari tanggung jawab manusia terhadap sesamanya. Anak yang berusia baru dua tahun sudah bisa membuat ibunya pusing. Dia ingin mengatur segala sesuatu, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Keenam (Bagian 1)

Hukum keenam merupakan hukum yang menyangkut relasi manusia dengan manusia secara umum tanpa kualifikasi khusus, seperti orang tua dan anak, atau pimpinan dan anak buah. Demikian ini ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Keenam (Bagian 2)

Jangan membunuh adalah salah satu perintah yang paling kuat di dunia. Perintah ini bukan dari manusia kepada manusia, melainkan perintah dari Allah Pencipta kepada manusia ciptaan-Nya. Manusia ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Keenam (Selesai)

Salah satu isu penting di dalam hukum keenam adalah mengapa Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membunuh habis tujuh suku di Kanaan? Pada hari Sepuluh Hukum diturunkan, Musa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 17 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Ketujuh (Bagian 1)

Kitab Suci, khususnya Perjanjian Lama, begitu menekankan “Jangan berzinah” karena Tuhan kita adalah Tuhan yang suci. Bakat, talenta, ilmu dapat kita pelajari atau palsukan, tetapi kesucian tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 30 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Ketujuh (Bagian 2)

Dasar dari Hukum ketujuh “Jangan berzinah” adalah relasi kita dengan Tuhan. Relasi dengan Tuhan yang melandasi relasi kita dengan sesama. Oleh karena itu, Tuhan menuntut setiap umat-Nya ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 31 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Ketujuh (Bagian 3)

Tidak ada satu bangsa pun yang menyetujui bahwa manusia boleh melampiaskan nafsu seks semaunya. Berhubungan seks adalah sesuatu yang sangat nikmat karena berdasarkan anugerah Tuhan manusia bisa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 20 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kedelapan (Bagian 1)

Tidak ada satu pun agama, hukum, kebudayaan, dan adat istiadat dari negara manapun dan di zaman apa pun yang memandang pencuri sebagai orang bermoral. Namun terjadi satu ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 20 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kedelapan (Bagian 2)

Hukum kedelapan harus kita mengerti secara luas, tidak sekadar mengambil barang atau uang milik orang lain. Dasar dari mencuri adalah tamak, dasar dari tamak adalah egois, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kedelapan (Bagian 3)

Sekalipun filsuf dari zaman ke zaman sering tidak mengerti atau salah mengerti akan firman Tuhan, tetapi firman Tuhan tidak pernah salah. Ketika kita membandingkan Sokrates, Konfusius, Mensius, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 16 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kesembilan (Bagian 1)

Allah memberikan hukum kesembilan. Hukum ini secara khusus berbicara tentang etika berkata-kata. Yakobus mengatakan, “Orang yang sempurna adalah orang yang sanggup mengekang lidahnya.” Lidah bagaikan kemudi yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 9 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kesembilan (Bagian 2)

Dalam Sepuluh Hukum, hanya hukum kesembilan yang berkaitan dengan kata-kata yang kita ucapkan. Bagi orang Tionghoa, kata-kata lebih ampuh dari pukulan; tetapi tulisan lebih ampuh dari perkataan. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kesembilan (Bagian 3)

Berbicara adalah salah satu hak terbesar yang Tuhan berikan kepada manusia. Tidak ada satu pun binatang yang dapat berbicara, karena mereka tidak dapat mengerti apa itu makna. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kesembilan (Bagian 4)

Terjemahan yang paling tepat untuk hukum kesembilan adalah: Jangan bersaksi dusta untuk mencelakakan orang lain. Tuhan telah memberikan kapasitas berbicara kepada kita, dan menempatkan manusia di atas ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 16 min read

Sepuluh Hukum – Hukum Kesepuluh

Melalui hukum kesembilan, kita telah belajar bagaimana kita mengontrol mulut kita. Kita harus berbicara dengan kata-kata yang benar, yang tidak mencelakakan atau merugikan orang lain. Kini kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 20 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 1: Bapa Kami yang di Sorga

Doa Bapa Kami dimulai dengan “Bapa kami yang di sorga.” Manusia diciptakan seturut peta teladan Allah, maka terdapat status dan kondisi yang tidak ada pada makhluk lain, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 2: Dikuduskanlah Nama-Mu

Allah yang suci ialah Allah sejati, allah yang tidak suci ialah allah palsu. Allah palsu tidak punya kekudusan, sedangkan Allah asli memiliki kekudusan pada diri-Nya sendiri. Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 3: Dikuduskanlah Nama-Mu

“Engkau dikuduskan” yaitu agar orang bisa mengaku, menghormati, dan berbakti kepada Allah yang suci adanya. Telah dibahas bahwa konsep kesucian berbeda-beda, di Protestan diindikasikan dengan moralitas, di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 4: Datanglah Kerajaan-Mu

Di hadapan Pilatus, Tuhan Yesus berkata, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini.” Ketika Yesus di dunia, orang Israel mengikuti Dia, tetapi hati mereka tidak mengerti isi hati Tuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 5: Datanglah Kerajaan-Mu

“Datanglah Kerajaan-Mu” berarti hidup di dunia ini, tetapi dengan iman menuju dunia lain, di mana janji dan kehendak Tuhan lebih tinggi daripada pemerintahan atau kerajaan di dunia ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 6: Jadilah Kehendak-Mu

Ketika kita mengharapkan datangnya Kerajaan Allah, kita harus menyadari bahwa kita masih memiliki tugas yang sangat berat, yaitu kita harus bersaksi bagi Kristus. Kita hidup di dunia ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 8 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 7: Jadilah Kehendak-Mu

Dari pernyataan “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga,” terkandung arti yang dalam, yaitu tujuan ilahi atas ciptaan Tuhan; suatu telos (tujuan akhir) yang Tuhan ingin capai di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 8: Berilah Kami Makanan Secukupnya

Manusia yang bertubuh memiliki kebutuhan materi. Manusia membutuhkan pakaian, makanan, rumah, kendaraan, vitamin, dan uang, agar kita tidak kedinginan, kelaparan, kelelahan, dan tidak sakit. Pertanyaan penting adalah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 9: Ampunilah Kesalahan Kami

Doa Bapa Kami berbeda dari semua doa agama lain. Dapat dikatakan bahwa tidak ada pengajaran dari pendiri agama lain yang memperkenalkan dirinya mengenal Allah sejati dan mengutarakan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 10: Janganlah Membawa Kami ke dalam Pencobaan

Doa Bapa Kami mengungkapkan bagaimana seharusnya kita meminta kepada Tuhan segala kebutuhan yang hanya mungkin diisi dan diberikan oleh Allah saja. Doa ini berbeda dengan semua doa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 11: Janganlah Membawa Kami ke dalam Pencobaan (2)

Manusia dicipta Tuhan di dalam status unik dan sebagai pribadi yang harus bertanggung jawab. Tuhan menciptakan manusia yang unik, berbahaya, dan statusnya berada di antara Allah dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 12: Janganlah Membawa Kami ke dalam Pencobaan (3)

Socrates pernah berkata, “The unexamined life is not worth living” (Hidup yang tak teruji tidak layak dihidupi). Kesulitan Socrates adalah dia tidak pernah tahu apa ukuran ujian ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 13: Lepaskanlah Kami dari pada Yang Jahat (1)

Di dalam ajaran Agustinus ada kalimat yang seperti mirip, “Allah dicari di mana? Aku mencari Engkau di luar, akhirnya aku sadar bahwa Engkau ada di dalam aku, ...

Transkrip - Redaksi Pillar 15 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 14: Lepaskanlah Kami dari pada Yang Jahat (2)

Kalimat terakhir dalam doa di mana kita meminta Allah membantu kita di dalam empat urusan yang paling penting ini ialah, bagaimana Engkau melepaskan aku dari yang Jahat. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 15: Lepaskanlah Kami dari pada Yang Jahat (3)

Banyak orang tidak percaya Allah ada, tetapi seolah-olah mereka percaya setan ada, sehingga mereka tahu bahwa kejahatan itu ada di dalam masyarakat. Namun, mereka hanya tahu dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 16: Engkaulah yang Empunya Kerajaan (1)

Kita telah membicarakan tentang lepas dari kejahatan natural (natural evil), kejahatan moral (moral evil), dan kejahatan dasar (ontological evil), yaitu si Jahat itu sendiri. Kita harus memerhatikan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 17: Engkaulah yang Empunya Kerajaan (2)

Dalam Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus tidak kompromi. Dalam seluruh pikiran-Nya, Allah menjadi pusat, sumber berkat, kebenaran, dan yang menggenapi seluruh rencana kekal alam semesta.

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 18: Engkaulah yang Empunya Kerajaan (3)

Tuhan Yesus menutup Doa Bapa Kami dengan kalimat, “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya.” Melalui akhir Doa Bapa Kami ini kita didesak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Doa Bapa Kami – Bagian 19 (Tamat): Engkaulah yang Empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai Selamanya (4)

Kini kita akan membicarakan Allah yang empunya kemuliaan. Dari ketiga istilah ini: Kerajaan, kuasa, dan kemuliaan, kemuliaan merupakan yang paling tidak berwujud, bersifat supramaterial, dan sulit dimengerti. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 1: Butir Pertama (1)

Pengakuan Iman Rasuli (PIR) merupakan dokumen pertama yang mengubah seluruh konsep alam semesta yang pernah dipikirkan manusia. Sebelum adanya PIR, pemikiran filsafat Yunani memonopoli studi alam semesta ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 2: Butir Pertama (2)

Kalimat pertama Pengakuan Iman Rasuli (PIR) ini: Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Di seluruh dunia dan agama, tidak ada doktrin yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 3: Butir Pertama (3)

Pengakuan Iman Rasuli telah membagi sejarah menjadi sebelum dan sesudahnya. Bagaimana sebelumnya manusia hanya memandang alam dan sesudahnya manusia mengerti diri dan alam. Hal ini harus kita ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 4: Butir Pertama (4)

Allah yang jujur dan diri-Nya adalah Kebenaran, memberikan kebenaran dengan setia dan jujur kepada manusia. Allah yang benar memberikan kebenaran dan kesejatian diri-Nya dengan sukarela bagi manusia, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 5: Butir Pertama (5)

Kita telah melihat betapa kegagalan kebudayaan-kebudayaan agung mengerti tentang asalnya dunia ini dan bagaimana Pengakuan Iman Rasuli telah memberikan pengertian yang begitu luar biasa. Kebudayaan Yunani yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 6: Butir Pertama (6)

Iman adalah hal yang paling serius dalam hidup manusia. Tanpa iman kepercayaan, tidak seorang pun diperkenan Allah. Di hadapan Allah bukan kelakuan yang diperhitungkan, karena kelakuan kita ...

Transkrip - Redaksi Pillar 8 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 7: Butir Kedua (1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Iman Kristen ada dalam diri Kristus. Tanpa Kristus tidak ada sasaran dan intisari iman, serta kuasa pelayanan. Kristus yang terutama, terawal, terakhir, dan yang menyempurnakan. Dalam Kristus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 8: Butir Kedua (2) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.

Saya akan memberi sedikit kesimpulan tentang butir pertama frasa ke-2 (“Bapa yang Mahakuasa”).

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 9: Butir Kedua (3) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kita pernah bicara tentang butir kedua ini sebelumnya, yakni sebagian tentang ke-Tuhan-an Yesus. Yahudi belum pernah membayangkan Yesus itu Tuhan. Mereka hanya tahu Yahweh-lah Tuhan, Raja, Pemilik, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 10: Butir Kedua (4) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus adalah Tuhan sebelum dan sesudah dunia diciptakan. Yesus itu Tuhan dan baru diketahui oleh orang Kristen yang percaya Ia mati dan bangkit. Tuhan Yesus bangkit dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 11: Butir Kedua (5) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Dalam butir kedua Pengakuan Iman Rasuli, ada empat frasa yang perlu kita perhatikan: 1) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; 2) Tuhan kita; 3) Yang dikandung ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 12: Butir Kedua (6) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Ketika menggabungkan Yesus dengan Kristus, kita telah menyatakan sifat ilahi dan sifat manusiawi ke dalam satu Pribadi yang tidak dapat dipisahkan. Kristus yang diurapi di dalam kekekalan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 13: Butir Kedua (7) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Setiap kali Tuhan campur tangan di dalam sejarah, Ia ingin agar manusia tahu bahwa Dialah Allah. Selain Dia tidak ada ilah lain. Di zaman Musa, Allah berkata ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 10 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 14: Butir Kedua (8) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Kristus mewujudkan kehendak Allah Bapa dengan turun dari sorga ke dunia sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia. Karya-Nya begitu banyak, sehingga kita butuh banyak waktu untuk ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 15: Butir Kedua (9) Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita

Iman merupakan suatu hal yang paling mendasar dan universal. Tidak ada agama yang kredonya lebih singkat, tepat, agung, dan sempurna dibandingkan dengan tiga butir tentang Allah di ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 16: Butir Kedua (10) Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Kita adalah keturunan Adam dan Hawa. Adam dan Hawa mewakili umat manusia dan telah memberontak kepada Tuhan, maka seluruh umat manusia berada di dalam dosa — dilahirkan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 17: Butir Kedua (11) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus

Butir kedua Pengakuan Iman Rasuli merupakan bagian yang terpanjang dan terpenting dari seluruh Pengakuan Iman Rasuli dan yang membedakan agama Kristen dari agama-agama lainnya, yakni iman kepada ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 18: Butir Kedua (12) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Manusia dicipta Allah menurut peta teladan-Nya, lebih tinggi dari semua makhluk karena manusia memiliki sifat-sifat Allah sendiri. Di dalam dasar hati manusia ada sifat keadilan, kebenaran, dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 19: Butir Kedua (13) Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati…

Penyaliban adalah hukuman yang paling tragis di dalam sejarah. Setiap pemerintahan pasti memikirkan cara-cara untuk menakuti rakyatnya. Sejak dahulu kala hingga saat ini, hal seperti ini tidak ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 20: Butir Kedua (14) … mati dan dikuburkan

Yesus Kristus mati dan dikuburkan. Kristus yang muncul dalam sejarah merupakan peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Iman Kristen didirikan berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi di dalam waktu dan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 21: Butir Kedua (15) … mati dan dikuburkan

Setiap manusia yang hidup tidak memiliki pengalaman mati. Maka pembicaraan tentang kematian adalah rahasia yang mustahil dimengerti oleh para filsuf, disadari oleh para rohaniwan, diuraikan oleh para ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 22: Butir Kedua (16) … turun ke dalam kerajaan maut.

Dari seluruh pembahasan tentang Kristus, hal yang paling memperkenan Allah Bapa di sorga adalah pengenalan akan Anak Tunggal Allah, segala rencana dan anugerah-Nya, serta firman tentang Kristus. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 23: Butir Kedua (17) … turun ke dalam kerajaan maut.

Tema “Yesus dikuburkan” senantiasa menggetarkan hati saya, karena seumur hidup Ia tidak pernah memikirkan bagaimana jika Ia mati, siapa yang akan menyediakan kuburan bagi-Nya. Yesus begitu rela ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 24: Butir Kedua (18) … turun ke dalam kerajaan maut.

Allah telah menyiapkan sebuah kuburan baru yang belum pernah dipakai untuk menyambut kematian Anak Allah yang tunggal, dan memberi-Nya tempat istirahat terbaik. Seperti telah diungkap sebelumnya, frasa ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 25: Butir Kedua (19) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristuslah Juruselamat yang menggantikan kita, mengalahkan kuasa maut, dan bangkit dari antara orang mati. Kalimat ini adalah kalimat yang amat dahsyat dan menggemparkan, karena tak seorang pun ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 26: Butir Kedua (20) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Yesus mati dan dikuburkan. Allah memberi-Nya kuburan di pinggir kota Yerusalem, dekat sebuah taman, sebuah kuburan baru milik seorang kaya, Yusuf Arimatea. Allah di sorga tahu kebutuhan, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 27: Butir Kedua (21) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Kristus turun ke dalam kerajaan maut dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjadi perayaan terpenting Abad Pertama, karena merupakan penerobosan ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 28: Butir Kedua (22) Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.

Melalui kebangkitan Kristus yang sulung, kita semua akan menerima tubuh yang baru, tubuh kebangkitan, yang mirip dengan tubuh kebangkitan Yesus yang memiliki lima sifat yang berbeda dari ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 11 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 29: Butir Kedua (23) Naik ke sorga

Pengakuan Iman Rasuli merupakan dokumen terpenting yang merangkum dan menyimpulkan seluruh isi Alkitab menjadi rangkaian kepercayaan Kristen. Dalam bahasa aslinya, bahasa Latin, tiga kali muncul kata credo, ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 30: Butir Kedua (24) Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati

Yesus yang kita percaya bukan hanya manusia yang hidup di dunia 33½ tahun saja, tetapi Ia sudah ada sejak kekekalan, dan di akhir zaman Ia akan datang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 31: Butir Ketiga (1) Aku percaya kepada Roh Kudus

Kini kita memasuki Pengakuan Iman Rasuli bagian ketiga. Bagian pertama tentang Allah Bapa, bagian kedua tentang Allah Anak dan ini yang terpanjang, dan bagian ketiga tentang Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 32: Butir Ketiga (2) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah butir ketiga dari Pengakuan Iman Rasuli. Tidak ada agama yang berbicara adanya Pribadi Kedua dan Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Mereka ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 33: Butir Ketiga (3) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah pernyataan iman dan doktrin yang penting sekali, karena ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan hanya kepada orang Kristen. Hadiah terbesar yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 34: Butir Ketiga (4) Aku percaya kepada Roh Kudus

Pemberian Allah yang terbesar bagi dunia adalah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi Juruselamat, Mediator satu-satunya bagi manusia; dan pemberian Allah yang terbesar bagi gereja-Nya adalah mengirim ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 12 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 35: Butir Ketiga (5) Aku percaya kepada Roh Kudus

Roh Kudus yang diberikan kepada kita adalah Pendamping kekal di dalam hidup kita yang sementara. Ia adalah Pendamping dari Allah sejati yang mencipta manusia. Inilah arti kata parakletos. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 36: Butir Ketiga (6) Aku percaya kepada Roh Kudus

Di dalam pikiran manusia, perlu ada peranan Roh Kudus untuk memimpin otak, fungsi rasio, dan menguasai seluruh intelektualitas manusia. Inilah yang dilawan oleh mereka yang mengaku penuh ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 37: Butir Ketiga (7) Aku percaya kepada Roh Kudus

“Aku percaya kepada Roh Kudus” adalah hak istimewa orang Kristen. Di antara semua agama, hanya di dalam kekristenan ada Kristus yang memberikan janji dan mengirimkan Roh Kudus ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 14 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 38: Butir Ketiga (8) Aku percaya kepada Roh Kudus

Orang Kristen adalah satu-satunya orang di mana Roh Tuhan ada pada dirinya. Allah mengaruniakan Yesus sebagai hadiah terbesar bagi manusia dengan mengaruniakan penebusan kepada orang berdosa yang ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 13 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 39: Butir Ketiga (9) Aku percaya kepada Roh Kudus

Ketika Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi dunia, ini merupakan pemberian terbesar bagi manusia; ketika Allah mengirimkan Roh Kudus bagi Gereja-Nya, ini merupakan pemberian terbesar bagi Gereja. ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Pengakuan Iman Rasuli – Bagian 40: Butir Ketiga (10) Aku percaya kepada Roh Kudus

Aku percaya kepada Allah Bapa, aku percaya kepada Yesus Kristus, aku percaya kepada Roh Kudus. Inilah iman kita, iman kepada tiga Pribadi yang adalah Allah Tritunggal, Allah ...

Transkrip - Pdt. Dr. Stephen Tong 15 min read

Langganan nawala Buletin PILLAR

Berlangganan untuk mendapatkan e-mail ketika edisi PILLAR terbaru telah meluncur serta renungan harian bagi Anda.

Periksa kotak masuk (inbox) atau folder spam Anda untuk mengonfirmasi langganan Anda. Terima kasih.

logo grii
Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Membawa pemuda untuk menghidupkan signifikansi gerakan Reformed Injili di dalam segala bidang; berperan sebagai wadah edukasi & informasi yang menjawab kebutuhan pemuda.

Temukan Kami di

google play   facebook   instagram

  • Home
  • GRII
  • Tentang PILLAR
  • Hubungi kami
  • PDF
  • Donasi

© 2010 - 2025 GRII